Serahkan Sertifikat Tanah NU dan Muhammadiyah, Wamen Raja Juli: Keduanya Tulang Punggung Bangsa
Sertifikasi tanah wakaf era kepemimpinan Presiden Jokowi berhasil mensertifikasi sebanyak 151.749 bidang.
Sertifikasi tanah wakaf era kepemimpinan Presiden Jokowi berhasil mensertifikasi sebanyak 151.749 bidang.
Serahkan Sertifikat Tanah NU dan Muhammadiyah, Wamen Raja Juli: Keduanya Tulang Punggung Bangsa
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah melalui kegiatan pendidikan telah memberikan kontribusi yang tak ternilai. Wajar jika keduanya disebut sebagai tulang punggung bangsa.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, pada saat melaksanakan penyerahan sertipikat tanah wakaf di Gresik, Jawa Timur, Rabu (27/3).
Dalam kesempatan tersebut, Raja Juli menyerahkan 10 sertifikat tanah wakaf bagi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang diperuntukan bagi sarana pendidikan, masjid dan musala hingga Islamic Center.
Raja Juli meyakini masih banyak tanah wakaf milik NU dan Muhammadiyah yang masih belum bersertifikat. Oleh karena itu, dia mengajak untuk mensertifikasi tanah-tanah wakaf tersebut supaya aman dan pemberdayaannya lebih maksimal.
“Kalau tanah wakafnya sudah bersertifikat, insya Allah tanahnya juga aman tidak khawatir akan ada sengketa di kemudian hari. Dengan begitu penggunaannya tanahnya pun bisa lebih maksimal,” kata Raja Juli.
Sekjen PSI itu memaparkan kemajuan sertifikasi tanah wakaf sedang berlangsung selama kepemimpinan Presiden Jokowi yang telah berhasil mensertifikasi sebanyak 151.749 bidang. Sedangkan 39 tahun pemerintahan sebelumnya hanya berhasil 99.010 sertifikat.
“Inilah bukti keseriusan Presiden Jokowi, jadi kalau ada pihak yang menyebutkan Pak Jokowi Anti Islam. Saya kira sangat tidak tepat,” sambung Raja Juli.
Raja Juli juga menyampaikan bahwa Kementerian ATR/BPN sedang gencar melakukan sertifikasi tanah keagamaan melalui Gerakan
Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah. Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat untuk memanfaatkan gerakan ini demi keberlangsungan tanah-tanah keagamaan.
“Akhirnya sebelum saya tutup, saya mengajak kepada bapak dan ibu sekalian untuk mensertifikasi tanah yang belum bersertifikat. Melalui program itu (gerakan sertifikasi), kita memastikan negara hadir di tengah-tengah masyarakat,” tutup Raja Juli.