Sindikat pengedar uang palsu di Sulut dibekuk
Merdeka.com - Tim Paniki Polresta Manado berhasil membongkar kasus peredaran uang palsu (upal) di Sulawesi Utara. Polisi membekuk sindikat pelaku pengedar uang palsu berinisial HM aliad Ais (37) warga Kelurahan Lingkungan VI, Kelurahan Paal Kecamatan Tikala, Manado. Pelaku ditangkap beserta barang bukti Uang palsu sebanyak Rp 6,5 juta pecahan Rp 50 ribu, Minggu, (24/07) sekitar 03.00 WITA.
Kronologis pengungkapan kasus ini berawal di hari Selasa (19/07), saat tim Paniki Rimbas 2 di bawah pimpinan Ipda Teddy Malamtiga menerima informasi bahwa pelaku dicurigai pembuat dan pengedar upal. Berdasarkan laporan tersebut Tim 2 melakukan menyelidikan untuk mengetahui tempat tinggal dan tempat penyimpanan upal.
Hasil penyelidikan, Tim 2 berhasil menemukan rumah yang menjadi tempat tinggal sementara pelaku di Kelurahan Singkil I Lingkungan VII Kecamatan Singkil. Kemudian Sabtu (23/07), tim bergerak di lokasi tersebut dan menyita barang bukti di kamar pelaku. Barang bukti berupa 59 lembar kertas uang palsu belum digunting, dan cetakan uang palsu pecahan Rp 50 ribu berjumlah Rp 8,85 juta di bawah kasur.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Tim kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku, dan berhasil melacaknya berada di seputaran Kecamatan Mapanget samping SPBU Kairagi, tepatnya di Cantika Salon Mobil. Pelaku yang mengetahui kedatangan petugas lantas kabur menggunakan ojek ke arah Kelurahan Kombos.
Setelah dilakukan pengejaran, Tim 2 mengadang pelaku dan menyita uang asli sebesar Rp 200 ribu. Diduga uang asli tersebut merupakan hasil dari penukaran uang palsu.
Selain itu, petugas juga menemukan uang palsu pecahan Rp 50 ribu sebanyak Rp 6,5 juta, yang disembunyikan di atas lemari kayu tempat cuci mobil.
Setelah dilakukan pengembangan, polisi meringkus RAG alias Iwan (30), warga lingkungan I Kampung Ternate, Kecamatan Singkil. Iwan berperan mencetak upal menggunakan print milik seorang PNS berinisial AP alias Amad (34), warga Ternate baru Lingkungan IV, Kecamatan Singkil.
Dari pengakuan Ais, upal tersebut telah ditukarkan dan dibelanjakan ke sejumlah warung kecil di seputaran Kota Manado, Tomohon, Tondano, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow Selatan dan Minahasa Selatan.
Kasubag Humas Polresta Manado mengatakan pelaku dan barang bukti sudah diamankan. "Untuk kedua pelaku bersama barang bukti Upal telah diamankan ke Mapolresta Manado," kata Marsidi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaI berperan sebagai operator mesin cetak GTO yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca Selengkapnya