Siswa SMP Tenggelam di Ogan Ilir, Dua Temannya Malah Sembunyikan Motor Korban
Merdeka.com - Petugas gabungan tengah melakukan pencarian jasad seorang siswa SMP RZ (13) yang tenggelam di Danau Kedukan, Desa Tanjung Seteko, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Dua teman yang selamat diperiksa polisi karena sempat merahasiakan kejadian itu.
Korban hilang tak kunjung pulang ke rumah sejak pamit belajar kelompok dengan membawa sepeda motor, Minggu (9/4). Keluarga pun akhirnya melapor ke polisi dengan harapan membantu pencarian.
Malam harinya, korban diketahui tenggelam di TKP saat bermain bersama dua temannya, DM (13) dan DK (13) sejak siang hari, atau beberapa jam setelah pamit ke orang tuanya.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa yang bersembunyi di terowongan? Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pentolan Hamas lainnya diyakini bersembunyi di bawah tanah di dalam terowongan.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
Saksi DM dan DK menyebut korban mengajak mereka berenang, namun ditolak keduanya. Mereka ingin belajar mengendarai motor terlebih dahulu. Ternyata, korban nekat berenang sendiri di danau buatan sedalam 8 meter itu.
Tak lama terdengar suara sayup-sayup orang meminta tolong. Ternyata sumber suara adalah korban yang mulai tenggelam.
Panik melihat situasi itu, kedua saksi berusaha membantu dengan mencari ban motor untuk memudahkan terjun ke sungai. Namun usaha mereka gagal.
Keduanya juga sempat meminta tolong ke dua orang yang sedang santai tak jauh dari TKP, namun lagi-lagi dihiraukan. Lama tak ada bantuan, korban akhirnya benar-benar tak terlihat lagi di permukaan alias tenggelam.
Mereka bermaksud pulang untuk memberi tahu orang tua korban atas peristiwa itu. Dalam perjalanan, mereka berubah pikiran, karena bingung dan takut dimarahi keluarga.
Alhasil, mereka sepakat tutup mulut dengan cara mematikan ponsel korban lalu menyembunyikannya di rumah kosong beserta sepeda motor, kunci kontak, dan tas sekolahnya. Keduanya pun pulang ke rumah dengan menaiki becak motor dan berjanji tidak membocorkan kejadian itu.
Kapolsek Indralaya AKP Herman mengungkapkan, kejadian itu terungkap setelah saksi DM bercerita kepada seorang polisi. Mereka pun mendatangi tempat menyembunyikan barang-barang milik korban.
"Kedua saksi bingung dan takut temannya tenggelam, mereka tak memberi tahu ke orang tua tetapi menyembunyikan barang bawaan korban," ungkap Herman, Senin (10/4).
Selanjutnya, tim gabungan melakukan pencarian mayat korban dan sempat dihentikan tadi malam karena situasi tak memungkinkan. Pencarian dilanjutkan mulai pagi tadi dengan peralatan lengkap.
"Danaunya sedalam 8 meter dan jauh dari permukiman. Kami imbau siapa pun tidak beraktivitas di sekitar kolam karena membahayakan jiwa," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaDi lokasi jasad korban ditemukan, ada helm diduga milik pelaku yang tertinggal.
Baca SelengkapnyaPolri sebelumnya telah menerjunkan tim Propam untuk mengusut dugaan pelanggaran dilakukan polisi saatt menangani kasus tawuran pelajar di Padang tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaTim Polda Sumut dan Polres Serdang Bedagai melakukan investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan sehingga kasus ini bisa segera terungkap.
Baca Selengkapnya