Siswi SD Buta akibat Colok Mata Masih Enggan Sekolah, Pemkab Gresik Beri Pendampingan dan Trauma Healing
Penanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata hingga mengalami kebutaan masih trauma dan enggan sekolah. Pemerintah setempat kini melakukan trauma healing.
Siswi SD Buta akibat Colok Mata Masih Enggan Sekolah, Pemkab Gresik Beri Pendampingan dan Trauma Healing
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, Pemkab akan memberikan pendampingan penuh terhadap korban, siswi SD yang menjadi korban dugaan penganiayaan itu.
Pendampingan yang diinstruksikan kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas terkait, mulai dari pendampingan psikologis dan mental, pendampingan sekolah, hingga pendampingan medis.
"Insyaallah kami berusaha semaksimal mungkin, mendampingi korban melalui dinas-dinas terkait. Kita usahakan agar trauma yang dialami anak kita ini tidak berkepanjangan, mentalnya menjadi pulih dan bisa segera bersekolah kembali," katanya.
Pendampingan psikologis dilakukan Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KB PP dan PA) Pemkab Gresik.
Tujuannya adalah agar trauma yang dialami korban bisa ditangani. Pendampingan ini, cukup penting lantaran korban masih mengalami trauma hingga enggan bersekolah.
Kemudian, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik akan melakukan pendampingan terkait kepindahan sekolah korban. Sebab, hasil rekomendasi tim psikologi menyarankan agar korban dipindah sekolahnya sebagai bentuk tindak lanjut atas trauma yang dialami.
"Setelah psikologi dan mental anak kita ini pulih, saya harap Dinas Pendidikan bisa mengajak anak (korban) untuk melihat sekolah mana yang dia mau. Kita upayakan sekolah tersebut dekat dengan kediaman, dan tidak melewati jalan raya agar lebih aman," terangnya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Selanjutnya, pendampingan secara medis juga akan dilakukan oleh RSUD Ibnu Sina Gresik. Rencananya, penanganan medis akan dilanjutkan dengan pemeriksaan MRI untuk mengetahui kondisi terbaru dari mata korban. Pemeriksaan tersebut, sedianya akan didukung secara penuh, bahkan terkait biaya.
"Saya pribadi dan masyarakat Kabupaten Gresik menitip doa untuk anak (korban). Semoga tidak ada sesuatu yang berat, sehingga anak kita ini bisa kembali menuntut ilmu dan meraih cita-citanya. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menatap masa depan," ungkapnya.
Diketahui, seorang siswi SD di Kecamatan Menganti, Gresik menjadi korban penganiayaan. Peristiwa nahas itu terjadi lantaran enggan menuruti permintaan pelaku yang meminta uang, pelaku akhirnya emosi dan menusuk mata korban dengan tusuk bakso.