Sosok Syekh Yusuf, Pahlawan Dua Negara Asal Gowa yang Dimakamkan di Afsel
upati Gowa dan tokoh masyarakat sudah memiliki rencana membangun replika Istana Balla Lampoa di area makam Syekh Yusuf di Cape Town.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendukung rencana Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan untuk membangun replika Istana Balla Lompoa di makam Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan. Dukungan Fadli Zon disampaikan saat meninjau Museum Balla Lompoa, Rabu (15/1).
Fadli zon mengatakan, Bupati Gowa dan tokoh masyarakat sudah memiliki rencana membangun replika Istana Balla Lampoa di area makam Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan. Fadli Zon mengaku rencana tersebut bisa menjadi diplomasi budaya.
-
Siapa yang menginspirasi Yusuf? Yusuf banyak termotivasi dari sosok sang ibu. Program beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu yang ia gagas terinspirasi saat ibunya maju dalam Pilgub Jawa Timur.
-
Siapa adik Yusuf? Alesha Alifa Habatillah Rosadi adalah nama anak pertama Larissa Chou dari pernikahannya dengan Ikram Rosadi.
-
Siapa ayah sambung Yusuf? Sebagai hasilnya, Ikram Rosadi sekarang secara resmi menjadi ayah sambung bagi Yusuf, anak tunggal Larissa Chou.
-
Siapa tokoh ulama yang dimakamkan dekat sumur? Letak sumur diketahui tak jauh dari makam ulama di zaman dulu bernama Syekh Abdul Wafa.
-
Dimana Gereja Santo Yusup berada? Gereja Santo Yusup di Ambarawa, Kabupaten Semarang, merupakan sebuah gereja tua yang telah berusia ratusan tahun.
-
Apa asal usul Yusof Ishak? Dengan demikian, Yusof Ishak memiliki akar Minangkabau melalui garis ayahnya.
"Jadi kita akan melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI kita di Afrika Selatan dan tentu dengan konsulat jenderal kita di Cape Town,” ujarnya kepada wartawan.
Politisi partai Gerindra ini menyebut Syekh Yusuf tidak hanya dikenal sebagai pahlawan nasional, tetapi juga sosok penting di Afrika Selatan.
"Syekh Yusuf ini adalah sosok yang sangat penting bagi Afrika Selatan dan Indonesia. Tadi disampaikan satu-satunya pahlawan nasional Indonesia yang juga merupakan pahlawan di Afrika Selatan," tuturnya.
Syekh Yusuf Dicintai Rakyat Afsel
Jika rencana pembangunan replika Istana Balla Lompoa terealisasi, maka bisa menjadi etalase budaya Bugis-Makassar di Cape Town, Afrika Selatan.
"Saya kira ini bisa jadi soft power dan bisa menjadi etalase budaya kita yang penting di sana. Apalagi Syekh Yusuf sangat dicintai masyarakat di kota Cape Town Afrika Selatan, menjadi inspirasi di sana seperti Nelson Mandela selama ini," kata dia.
Untuk anggarannya, Fadli Zon menyebut merupakan ranah Pemkab Gowa. Apalagi, pembangunan replika Balla Lompoa di Cape Town, Afrika Selatan sudah masuk perencanaan Pemkab Gowa sejak tahun 2016.
"Itu nanti Pemda dan sudah menganggarkan juga ya, dan dari yang lama juga sudah. Nanti kita bekerjasama lah," ucap Fadli.
Sosok Syekh Yusuf
Syekh Yusuf bernama lengkap Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makassari Al-Bantani. Lahir pada 3 Juli 1626 hingga 23 Mei 1699.Dia juga digelari Tuanta Salamaka ri Gowa atau tuan guru penyelamat kita dari Gowa oleh pendukungnya di kalangan rakyat Sulawesi Selatan.
Dikutip dari wikipedia, Syekh Yusuf lahir dari pasangan Abdullah dengan Aminah. Ketika lahir ia dinamakan Abadin Tadia Tjoessoep atau Muhammad Yusuf. Nama yang diberikan oleh Sultan Alauddin penguasa muslim pertama di Gowa yang juga kerabat ibu Syekh Yusuf.
Syekh Yusuf belajar ke Pesantren Cikoang pada Syekh Sayyid Alwi Jalaluddin Bafagih (keturunan Imam Muhammad Maula Aidid).Kembali dari Cikoang, Syekh Yusuf menikah dengan putri Sultan Gowa, lalu pada usia 18 tahun, Syekh Yusuf pergi ke Banten.
Di Banten ia bersahabat dengan Pangeran Surya (Sultan Ageng Tirtayasa), yang kelak menjadikannya mufti Kesultanan Banten.Pada tahun 1644, Syech Yusuf menunaikan ibadah haji dan tinggal di Mekkah untuk beberapa lama, dimana Ia belajar kepada ulama terkemuka di Mekkah dan Madina.
Syekh Yusuf juga sempat mencari ilmu ke Yaman, berguru pada Syekh Abdullah Muhammad bin Abd Al-Baqi, dan ke Damaskus untuk berguru pada Syekh Abu Al-Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub Al-Khalwati Al-Quraisyi. Syech Yusuf mempelajari Islam sekitar 20 tahun di Timur Tengah.
Sri Lanka dan Afsel
Ketika Kesultanan Gowa mengalami kalah perang terhadap Belanda, Syekh Yusuf pindah ke Banten dan diangkat menjadi mufti di sana. Pada periode ini Kesultanan Banten menjadi pusat pendidikan agama Islam, dan Syekh Yusuf memiliki murid dari berbagai daerah, termasuk 400 orang asal Makassar yang dipimpin oleh Ali Karaeng Bisai.
Ketika pasukan Sultan Ageng dikalahkan Belanda tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan ke Srilanka pada bulan September 1684.Di Sri Lanka, Syekh Yusuf aktif dalam menyebarkan agama Islam.Ia memiliki murid ratusan, yang umumnya berasal dari India Selatan.
Salah satu ulama besar India, Syekh Ibrahim ibn Mi'an, termasuk mereka yang berguru pada Syekh Yusuf.Melalui jamaah haji yang singgah ke Sri Lanka, Syekh Yusuf masih dapat berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara, sehingga akhirnya oleh Belanda, ia diasingkan ke lokasi lain yang lebih jauh dari Ceylon Sri Lanka ke Afrika Selatan, pada 22 Desember 1694.
Di Afrika Selatan, Syekh Yusuf tetap berdakwah, dan memiliki banyak pengikut. Ketika ia wafat pada tanggal 23 Mei 1699, pengikutnya menjadikan hari wafatnya sebagai hari peringatan. Bahkan, Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan, menyebutnya sebagai 'Salah Seorang Putra Afrika Terbaik'.