Suami Pegawai UNM Makassar Yakin Istrinya Dibunuh dengan Rencana Matang
Merdeka.com - Sukri Tenri Gau (42), suami Sitti Zulaeha Djafar (40), pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tewas di tangan Dr WJ yakin istrinya dibunuh dengan perencanaan yang matang. Hal ini diungkapnya kepada wartawan, Rabu, (27/3) usai berikan keterangan di hadapan penyidik Polres Gowa, Sulsel .
Kata dia, pembunuhan terhadap istrinya dengan cara yang sadis ini dilakukan oleh seorang intelektual bukan preman yang tidak punya pendidikan karena emosi sesaat bisa hilangkan nyawa orang lain.
"Katanya karena tersinggung (pelaku terhadap korban), saya merasa itu kebohongan. Tersinggung apa? Bisa dibayangkan kalau tersinggung sama teman kantor, tetangga dan perempuan lagi bisa lakukan pembunuhan. Itu yang sampak sekarang ini tidak bisa masuk ke daya nalar saya. Saya percaya polisi akan bekerja profesional. Kita yakini bersama bahwa pembunuhan seperti ini tidak mungkinlah tanpa perencanaan yang matang," tandas Sukri, bapak tiga anak yang masih kecil, buah hati dari pernikahannya bersama almarhumah Sitti Zulaeha Djafar selama 14 tahun.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
Sukri mengungkap, pelaku Dr WJ ini miliki kemampuan bela diri. Dia aktif karate. Dengan kemampuan yang dimiliki, dia bisa membunuh seketika dengan tangan kosong.
"Apalagi kalau melihat luka almarhumah, itu dilakukan oleh orang yang betul-betul profesional,' ujarnya.
Saat ditanya bahwa pelaku minta maaf, Sukri mengatakan, dirinya belum pernah baca media kalau ada pengungkapan kata maaf itu dari pelaku.
Terus terang, lanjut Sukri, pada intinya bukan persoalan maaf itu. Baginya, pembunuhan tersebut tidak akan bisa dilupakan seumur hidup oleh dirinya dan anak-anak
"Seandainya bisa mengobati perbuatan keji pelaku ini, saya juga membunuh dia. Tapi saya tidak akan lakukan itu karena seperti diketahui pelaku adalah teman kantor, tetangga dan juga sudah seperti saudara. Kalau bisa dikatakan apa yang saya makan, juga dia makan, tidak ada batas. Tapi saya sangat meyakini bahwa tidak mungkin karena hal kecil sebagaimana diungkap pelaku menyebabkan dia bunuh istri saya," tandasnya.
Untuk mendalami kasus pembunuhan tersebut, jajaran Polres Gowa, Sulsel mengambil keterangan Sukri Tenri Gau, (42) suami dari Sitti Zulaeha Djafar, Rabu, (27/3).
Kurang lebih tiga jam diambil keterangan bapak tiga anak yang baru saja kehilangan istri karena dibunuh secara keji oleh dosen UNM ini. Dimulai pukul 11.00 wita hingga pukul 14.30 wita.
Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan mengatakan, antara lain yang disampaikan Sukri suami korban kepada penyidik adalah bahwa sebelum peristiwa pembunuhan itu, korban tidak menunjukkan perumahan sikap apapun.
Dikatakan juga, keterangan Sukri bahwa orang tua dan saudara-saudara korban tidak mengenal tersangka Dr WJ, dengan demikian ini hal ini bertentangan dengan keterangan tersangka bahwa dia dan korban ada hubungan keluarga.
"Korban dan tersangka masuk dalam kepanitiaan kegiatan proyek di kampus UNM untuk sertifikasi guru-guru SMA. Korban juga sering curhat kepada suami tentang pengadaan barang dan tersangka Dr WJ tidak puas dengan keuntungan yang diterimanya," kata AKP Mangatas Tambunan seraya menambahkan, soal ada proyek dibalik tewasnya Sitti Zulaeha Djafar ini sementara didalami.
Sementara Sukri Tenri Gau, suami korban kepada wartawan mengatakan, selama diambil keterangannya, ada 15 pertanyaan yang diajukan penyidik kepadanya.
"Saya barusan diambil keterangan oleh penyidik. Ada 15 pertanyaan, saya jelaskan apa yang saya tahu tentang pelaku dan almarhumah istri saya," ujar Sukri.
Sukri yang sehari-harinya ASN berdinas di Kabupaten Barru ini mengatakan, dirinya berharap polisi bisa usut tuntas motif sebetulnya di balik peristiwa pembunuhan terhadap istrinya, Sitti Zulaeha Djafar.
"Berharap polisi usut tuntas motif sebetulnya dari pembunuhan itu. Kita tidak mau ada ganjalan di hati meski sebenarnya apapun hukuman yang diberikan ke pelaku nantinya tidak akan mengobati rasa sakit hati, rasa dendam dari keluarga besar baik yang ada di Jakarta, Sinjai, di Gowa dan di mana-mana," jelas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta terbaru kasus suami bunuh dan cor jasad istrinya di dalam rumah di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan pisau untuk menusuk korban di sekitar kepala.
Baca SelengkapnyaIbunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaSaat suaminya sudah tertidur, pelaku langsung menikam dengan pisau sebanyak dua kali.
Baca Selengkapnyaelama ini, tersangka menganggap korban telah menyantet istrinya pada 2015.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca Selengkapnya