Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sultan HB X Tak Masalah Perantau Mudik ke DIY

Sultan HB X Tak Masalah Perantau Mudik ke DIY Sultan Hamengku Buwono X. ©2020 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Di tengah maraknya persebaran Virus Corona, marak masyarakat dari Jakarta dan sekitarnya mudik ke daerah asal. Salah satu daerah tujuan dari para pemudik adalah DI Yogyakarta. Tercatat sejak lima hari terakhir, sekitar 70.000 perantau pulang ke DIY.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan Dishub DIY melakukan pemantauan di terminal, bandara dan stasiun.

"Sampai hari ini data yang terkumpul di Dishub 70.875 orang. 70 ribu lebih dalam waktu rentang 5 hari baik itu melalui moda kereta api, bus, pesawat," ujar Biwara, Senin (30/3) di Kantor BPBD DIY.

Terkait banyaknya perantau yang datang ke DIY, Biwara menyebut Pemda DIY memberdayakan pemerintah desa untuk melakukan pendataan. Pendataan ini dinilai penting sebagai pijakan data bagi Pemda DIY.

Biwara menjabarkan bahwa Pemda DIY membentuk posko-posko gabungan di pintu masuk ke DIY. Posko gabungan ini dijaga oleh TNI, Polri, Dishub dan Dinkes DIY.

"Dilakukan thermogun, pendataan, dan penyemprotan terhadap kendaraan yang masuk terminal. Kita upayakan meminta pemerintah pusat ada ketentuan bus-bus harus masuk terminal dan menurunkan penumpang di terminal," urai Birawa.

Menanggapi maraknya masyarakat perantau yang mudik, Gubernur DIY Sri Sultan HB X angkat bicara. Sultan HB X mengaku tak mempermasalahkan terkait maraknya pemudik yang kembali ke DIY.

"Saya tidak mempersoalkan mudiknya. Yang saya persoalkan ki (ini) pemudik itu wong mau ketemu saudaranya mau ketemu ke tempatnya kok nggak boleh? Biarin aja. Yang penting dia bisa kontrol dan bisa mendisiplinkan diri untuk tidak menular kalau dia positif (Corona)," katanya di Kantor Gubernur DIY, Senin (30/3).

Sultan HB X menerangkan, bisa saja para pemudik yang kembali ke daerah ini karena mengalami kesulitan ekonomi di perantauan. Bisa pula pemudik itu tak ada pekerjaan dan beban hidup tinggi.

"Saya tidak mempersoalkan pendatang atau tidak. Dia motivasinya jadi pendatang apa? Belum tentu mau mudik kan belum tentu mau ketemu keluarga. Mungkin karena dia pedagang di Jakarta zona merah tidak laku dagangannya daripada begitu terus pulang. Mungkin di Jakarta di-PHK, ya lebih baik (pulang) daripada beban hidupnya Jakarta mahal mulih wae. Mosok mulih ora oleh (masak pulang tidak boleh)," tegasnya.

Dia mengakui temuan kasus positif Corona di DIY adalah karena imported case atau kasus import. Sultan menjelaskan, jika imported case ini bermula saat orang Yogyakarta keluar daerah dan pulang membawa virus.

"Sebelum 10 hari dari sekarang 300-400 saja ODP. Tapi sampai sepuluh hari terakhir ini jadi 1.870 (ODP) mayoritas itu pendatang," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendatang ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024, Prediksi Hanya 10.000-15.000 Orang
Pendatang ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024, Prediksi Hanya 10.000-15.000 Orang

Pemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.

Baca Selengkapnya
Sekda Imbau Pemudik Tak Ajak Saudara Adu Nasib ke Jakarta Tanpa Skill Memadai
Sekda Imbau Pemudik Tak Ajak Saudara Adu Nasib ke Jakarta Tanpa Skill Memadai

"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko

Baca Selengkapnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya

Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun

Baca Selengkapnya
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah

Sejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day

Baca Selengkapnya
NasDem: Alumni LPDP Harus Pulang ke RI, Tak Bisa Hanya Berpikir untuk Diri Sendiri
NasDem: Alumni LPDP Harus Pulang ke RI, Tak Bisa Hanya Berpikir untuk Diri Sendiri

NasDem menegaskan, alumni LPDP harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya
Penerima LPDP Tak Harus Pulang, Mendikti: Kalau Dia Pulang Enggak Punya Pekerjaan, Enggak Baik
Penerima LPDP Tak Harus Pulang, Mendikti: Kalau Dia Pulang Enggak Punya Pekerjaan, Enggak Baik

Satryo menyebut jika penerima LPDP pulang tanpa lapangan pekerjaan yang cukup sama saja akan menyulitkan mereka.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan

Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.

Baca Selengkapnya
Menteri P2MI Buka-bukaan Penyebab Pekerja Migran Masih Miskin: Uangnya Habis Dikirim ke Keluarga
Menteri P2MI Buka-bukaan Penyebab Pekerja Migran Masih Miskin: Uangnya Habis Dikirim ke Keluarga

Sementara itu, terkadang keluarga PMI yang menerima uang tersebut berfoya-foya.

Baca Selengkapnya
Cabup BN Holik-Faizal Ajak Kawasan Industri Sinergi Bangun Bekasi
Cabup BN Holik-Faizal Ajak Kawasan Industri Sinergi Bangun Bekasi

BN Holik menilai dengan memiliki 13 kawasan industri yang tersebar di kabupaten Bekasi, nyatanya tidak dapat dinikmati masayarakat.

Baca Selengkapnya