Tak Sampai 24 Jam Usai Vaksin, Siswa SD di Jombang Meninggal Dunia
Merdeka.com - MBS, siswa di SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggal dunia pada Selasa (28/12) pagi kemarin. Sebelumnya, dia baru saja mendapatkan vaksinasi Pfizer di sekolahnya, pada Senin (27/12) lalu. Dia meninggal tak sampai 24 jam setelah vaksin.
Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas menjelaskan, siswa kelas 6 SD itu tinggal bersama orang tuanya di Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang. Namun, karena secara geografis letak rumah lebih dekat dengan perbatasan, maka ia bersekolah di kecamatan lainnya.
"Karena rumah orang tuanya berada di perbatasan dan lebih dekat ke Mojowarno, maka Bayu sekolah di Gedangan," katanya, Rabu (29/12).
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kapan khitan dilakukan? Sunat atau khitan, juga dikenal dengan istilah sirkumsisi, adalah prosedur medis yang sering dilakukan pada anak laki-laki ketika mereka berada di bangku sekolah.
-
Kapan vaksin dalam negeri diresmikan? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9).
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
Yogas menambahkan, sebelum disuntik vaksin, pada Minggu (19/12) MBS menjalani prosesi khitan. Siswa umur 12 tahun itu kemudian mengikuti suntik vaksin yang diselenggarakan oleh sekolahnya sepekan kemudian.
"Tanggal 19 ia khitan. Seminggu kemudian sekitar tanggal 27 Desember, ada program vaksin sekolah. Saat itu si Bayu diantar oleh bapaknya sendiri. Yang melaksanakan petugas kesehatan dari Puskesmas Mojowarno," ujarnya.
Alami Demam dan Muntah-Muntah
Malam hari setelah disuntik vaksin, Bayu mengalami demam dan muntah-muntah. Karena tak kunjung sembuh, pada pukul 04.00 Wib Subuh bocah malang itu kemudian dibawa ke Puskesmas setempat. Satu jam kemudian Bayu meninggal dunia.
"Pagi kemudian jenazah kemudian dimakamkan," katanya.
Sebagai bentuk empati dan simpati pihak Puskesmas menyerahkan santunan sebagai tanda ikut berbelasungkawa kepada keluarga Bayu. Bupati Jombang Mundjidah Wahab juga sudah datang melayat ke rumah keluarga almarhum.
"Kami sendiri dari pihak kepolisian tidak bisa menjustifikasi kalau (meninggalnya Bayu) itu karena vaksin," tegasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaDia ditemui usai kedapatan menangis sesenggukan di pinggir jalan pulang.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaJasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca Selengkapnya