Tak Tahan Bau Limbah Pabrik, Warga Sukoharjo Mengungsi ke Rumah Bupati
Merdeka.com - Sejumlah warga Dusun Ngrapah dan Dusun Kenteng, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengungsi ke rumah dinas bupati setempat, Jumat (25/10) malam. Tindakan tersebut mereka lakukan akibat sudah tidak tahan menghirup bau busuk limbah pabrik serat rayon PT Rayon Utama Makmur (RUM).
"Kami terpaksa ke sini untuk mencari udara segar. Saya sudah tidak betah tiap hari menghirup bau tidak enak dari limbah PT RUM," ujar Daryono, warga Dusun Ngrapah, Desa Gupit, saat ditemui wartawan, Sabtu (26/10).
Daryono bersama warga lainnya terpaksa melarikan diri dari rumahnya ke rumah dinas Bupati Sukoharjo, karena sudah tidak kuat. Bahkan dalam beberapa hari terakhir ada anak-anak di desanya yang merasakan mual dan muntah. Warga bersama relawan akhirnya membuka posko untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
-
Mengapa warga Demak mengungsi? Tercatat puluhan ribu warga harus mengungsi akibat banjir itu. Mereka harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman karena rumah-rumah mereka terendam air.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa yang mendiami Dusun Butuh? Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani.
-
Bagaimana reaksi warga Demak saat sumur meluber? 'Terus saya keluar, nyari orang-orang. Mereka langsung ke sini, langsung diviralkan. Biasanya nggak pernah,' kata Siti Aminah, pemilik sumur tersebut, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Senin (18/9).
-
Kenapa warga Patemon membuat sumur resapan? Seiring kemarau datang setiap tahun, warga merasakan begitu besar kekuatan daya magis sumur resapan itu.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
Pantauan di lokasi, sejumlah warga hingga Sabtu pagi, masih terlihat berada di depan Rumah Dinas Bupati Sukoharjo dengan membawa poster bertuliskan Korban PT RUM mengungsi. Mereka menginginkan udara yang segar kembali seperti sebelum tercemar limbah bau dari PT RUM yang kembali muncul, usai berakhirnya sanksi larangan produksi selama 18 bulan oleh Bupati Sukoharjo.
Meskipun sejumlah warga mengungsi, namun pintu gerbang rumah dinas yang berada di Simpang Lima Sukoharjo kota ini tertutup rapat dan dijaga aparat kepolisian. Para warga yang mengungsi tidak diberi izin untuk masuk dengan alasan jam kerja sudah selesai, sehingga mereka hanya duduk-duduk di trotoar dan di depan pintu masuk rumah dinas sambil sesekali berteriak minta udara bersih.
"Kami ingin udara yang segar seperti sebelum PT RUM dibangun, tidak siang tidak malam bau busuk dirasakan warga sejak beberapa bulan terakhir. Hanya satu, tutup PT RUM atau kembalikan udara segar di kampung kami," pintanya.
Salah satu relawan 'Warga Nguter Melawan Limbah', Agus Bagong, menyampaikan, hingga saat ini belum ada tindakan yang dapat menghentikan bau limbah yang menghantui warga Nguter. Warga akhirnya membuat posko donasi, di Desa Plesan. Posko tersebut menerima sumbangan dari siapapun berupa masker, tabung oksigen ataupun obat-obatan lainnya untuk mengurangi dampak bau.
"Bau muncul pada malam hari dan sangat terasa di Dusun Badran Ketneg, Dusun Ngrapah dan Dusun Tawang Krajan," pungkas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng berjanji akan membantu perbaikan rumah korban terdampak kebakaran.
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca Selengkapnya