Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Tahan Bau Limbah Pabrik, Warga Sukoharjo Mengungsi ke Rumah Bupati

Tak Tahan Bau Limbah Pabrik, Warga Sukoharjo Mengungsi ke Rumah Bupati Warga mengungsi ke rumah dinas Bupati Sukoharjo. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah warga Dusun Ngrapah dan Dusun Kenteng, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengungsi ke rumah dinas bupati setempat, Jumat (25/10) malam. Tindakan tersebut mereka lakukan akibat sudah tidak tahan menghirup bau busuk limbah pabrik serat rayon PT Rayon Utama Makmur (RUM).

"Kami terpaksa ke sini untuk mencari udara segar. Saya sudah tidak betah tiap hari menghirup bau tidak enak dari limbah PT RUM," ujar Daryono, warga Dusun Ngrapah, Desa Gupit, saat ditemui wartawan, Sabtu (26/10).

Daryono bersama warga lainnya terpaksa melarikan diri dari rumahnya ke rumah dinas Bupati Sukoharjo, karena sudah tidak kuat. Bahkan dalam beberapa hari terakhir ada anak-anak di desanya yang merasakan mual dan muntah. Warga bersama relawan akhirnya membuka posko untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Pantauan di lokasi, sejumlah warga hingga Sabtu pagi, masih terlihat berada di depan Rumah Dinas Bupati Sukoharjo dengan membawa poster bertuliskan Korban PT RUM mengungsi. Mereka menginginkan udara yang segar kembali seperti sebelum tercemar limbah bau dari PT RUM yang kembali muncul, usai berakhirnya sanksi larangan produksi selama 18 bulan oleh Bupati Sukoharjo.

Meskipun sejumlah warga mengungsi, namun pintu gerbang rumah dinas yang berada di Simpang Lima Sukoharjo kota ini tertutup rapat dan dijaga aparat kepolisian. Para warga yang mengungsi tidak diberi izin untuk masuk dengan alasan jam kerja sudah selesai, sehingga mereka hanya duduk-duduk di trotoar dan di depan pintu masuk rumah dinas sambil sesekali berteriak minta udara bersih.

"Kami ingin udara yang segar seperti sebelum PT RUM dibangun, tidak siang tidak malam bau busuk dirasakan warga sejak beberapa bulan terakhir. Hanya satu, tutup PT RUM atau kembalikan udara segar di kampung kami," pintanya.

Salah satu relawan 'Warga Nguter Melawan Limbah', Agus Bagong, menyampaikan, hingga saat ini belum ada tindakan yang dapat menghentikan bau limbah yang menghantui warga Nguter. Warga akhirnya membuat posko donasi, di Desa Plesan. Posko tersebut menerima sumbangan dari siapapun berupa masker, tabung oksigen ataupun obat-obatan lainnya untuk mengurangi dampak bau.

"Bau muncul pada malam hari dan sangat terasa di Dusun Badran Ketneg, Dusun Ngrapah dan Dusun Tawang Krajan," pungkas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya

Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.

Baca Selengkapnya
Ribuan Warga Tuban Dievakuasi Gegara Pipa Terminal BBM Pertamina Bocor
Ribuan Warga Tuban Dievakuasi Gegara Pipa Terminal BBM Pertamina Bocor

Kebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau

Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak

Baca Selengkapnya
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir

Banjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun

Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Kebakaran Gudang di Solo, Puluhan Warga Harus Mengungsi
Fakta di Balik Kebakaran Gudang di Solo, Puluhan Warga Harus Mengungsi

Pemprov Jateng berjanji akan membantu perbaikan rumah korban terdampak kebakaran.

Baca Selengkapnya
Geger! Pabrik Batu Es Bocor Gas, Ratusan Warga Karawaci Sesak Napas
Geger! Pabrik Batu Es Bocor Gas, Ratusan Warga Karawaci Sesak Napas

warga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga

Baca Selengkapnya
Ratusan Siswa SD Kepuh Cilegon Dipulangkan Gara-Gara Polusi Udara Bau Gas Kimia Pabrik
Ratusan Siswa SD Kepuh Cilegon Dipulangkan Gara-Gara Polusi Udara Bau Gas Kimia Pabrik

Siswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00

Baca Selengkapnya
Heru Budi Tinjau Lokasi Kebakaran di Manggarai, Warga Mengeluh Gelap dan Panas
Heru Budi Tinjau Lokasi Kebakaran di Manggarai, Warga Mengeluh Gelap dan Panas

Heru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.

Baca Selengkapnya
Warga Tutup Akses ke TPAS Pasirbajing yang Kebakaran, Sampah di Perkotaan Garut Menumpuk
Warga Tutup Akses ke TPAS Pasirbajing yang Kebakaran, Sampah di Perkotaan Garut Menumpuk

TPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.

Baca Selengkapnya
Mengerikan Ogan Ilir Dikepung Asap Karhutla Berhari-hari, Pesantren Sampai Dikosongkan
Mengerikan Ogan Ilir Dikepung Asap Karhutla Berhari-hari, Pesantren Sampai Dikosongkan

Kebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.

Baca Selengkapnya