Tak takut rugi, petani di Bantul gratiskan cabai hasil panen
Merdeka.com - Widodo, seorang petani di Kabupaten Bantul, DIY menggratiskan cabai rawit hasil panennya. Pria berusia 25 tahun ini bahkan mempersilakan siapa saja untuk memetik sendiri cabai rawit di sawahnya.
"Gratis buat yang mau ngambil. Niatnya nambah paseduluran," ujar petani muda asal Dusun Kalipakem, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong.
Widodo mengaku sejak awal musim memang sengaja menanam cabai rawit. Dia juga sejak awal sudah meniatkan untuk tak menarik biaya untuk bersedekah.
-
Bagaimana petani di DIY mendapat bantuan? Pada tahun 2024 ini, Pemda DIY menggelontorkan Rp131,4 miliar Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang diambil dari Dana Keistimewaan. Dana sebesar itu digunakan salah satunya untuk penanggulangan kemiskinan untuk para buruh tani.
-
Di mana petani bawang merah Brebes panen? Sejumlah petani bawang merah melakukan panen di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Siapa yang bagikan trik cabai? Dilansir pada Kamis (7/11), seorang kreator konten YouTube bernama Depot Lehurrr telah membagikan sebuah trik menarik untuk mengolah cabai merah agar rasa pedasnya berkurang.
-
Kapan petani di DIY mendapat bantuan? Pada tahun 2024 ini, Pemda DIY menggelontorkan Rp131,4 miliar Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang diambil dari Dana Keistimewaan.
-
Bagaimana cara budidaya cabai hiyung? Cabai hiyung ditanam dengan menebarkan bibit pada mulsa dari rumput rawa.
"Ya semoga dengan disedekahkan (cabai rawit) ini, semakin banyak yang mendoakan saya," ungkap Widodo, Sabtu (16/9) petang.
Widodo sendiri memiliki sawah seluas 100 x 75 meter. Dari luas sawah tersebut yang ditanami tanaman cabai rawit hanya seluas 13 x 8 meter saja.
"Sudah panen sejak dua minggu yang lalu. Tidak saya jual. Hanya saya kasih ke tetangga atau orang yang mau," tutur Widodo.
Widodo menjabarkan dia banyak mendapatkan perhatian usai menggratiskan orang untuk memanen cabai rawit di sawahnya. Widodo pun senang karena dapat berbagi dengan orang lain meskipun hanya cabai rawit saja.
"Saya senang banyak yang menghargai usaha saya sebagai petani. Saya juga senang ada yang menghargai usaha keras saya," tutup Widodo. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret pasangan muda asal Jogja yang optimis sukses menjadi petani di Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaHeru Winoto jatuh cinta dengan dunia pertanian karena orang tuanya petani. Kini ia punya satu hektare lahan cabai. Dari modal Rp15 juta kini untung Rp125 juta.
Baca SelengkapnyaAwalnya, petani setempat pesimis dapat menghasilkan cabai yang bagus meski mereka mengikuti caranya bertanam.
Baca SelengkapnyaHeru mengelola lahan sebesar 1 hektar. Lahan tersebut dibelikan orang tua Heru untuk dikeloanya.
Baca SelengkapnyaDengan luas tanah yang dia miliki 1,5 hektare, Ujang mampu mendapat keuntungan mencapai Rp300 juta sekali panen.
Baca SelengkapnyaDari pemanfaatan lahan di kolong Tol Becakayu, warga dapat memanen cabai sebanyak 300 kilogram.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi dari Polda NTT memanfaatkan lahan kosong untuk bertani cabai demi tingkatkan ekonomi dan stabilitas pangan.
Baca SelengkapnyaKisah petani pisang yang buka jalan rezekinya dengan cara bersedekah.
Baca SelengkapnyaSelain menanam durian, Agus Widodo termotivasi membuat komunitas di desanya.
Baca SelengkapnyaMakanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca SelengkapnyaSandjoko menjadi pegawai BUMN selama 33 tahun. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk jadi petani di kampungnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo yakin penguatan pasar domestik bakal terjamin di seluruh wilayah, baik di desa, kecamatan hingga kabupaten
Baca Selengkapnya