Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Takaran tak sesuai, pembeli gula operasi pasar Bulog Banyumas protes

Takaran tak sesuai, pembeli gula operasi pasar Bulog Banyumas protes Ilustrasi gula pasir. © Shutterstock

Merdeka.com - Operasi pasar dilakukan badan urusan logistik (Bulog) Banyumas menjual komoditas gula diprotes. Sebabnya, takaran gula dijual dalam plastik seberat satu kilogram tidak sesuai.

"Takarannya tidak sesuai, padahal dijual satu kilogram, tetapi setelah ditimbang ulang, ternyata beratnya hanya 9,5 ons, ada yang 9,7 ons, ada juga yang 9 ons," kata salah satu pembeli, Rini, warga Kedungwuluh, Purwokerto Barat, Rabu (20/7).

Ia mengatakan, para pembeli pada awalnya bingung dengan keadaan tersebut, karena tidak tahu harus mengadu kepada siapa.

Orang lain juga bertanya?

"Saat itu, saya bilang sampaikan langsung ke pihak Bulog yang saat itu kebetulan masih di pasar," jelasnya.

Protes kemudian disampaikan kepada petugas. Rini menambahkan, saat itu ada beberapa pembeli yang kemudian meminta uang mereka kembali.

Menurut Rini, yang terbiasa berbelanja di Pasar Manis, sebenarnya harga gula dijual seharga Rp 13 ribu per kilogram oleh Bulog Banyumas, tidak jauh berbeda seperti dijual di pasar.

"Sebenarnya di koperasi yang ada di Pasar Manis, harga gula yang dijual bervariatif. Mulai dari Rp 13 ribu hingga Rp 16 ribu. Kualitas gulanya juga lumayan baik," ujarnya.

Ia mengemukakan, perbandingan warna gula terlihat berbeda. Menurut Rini, warna gula dijual di koperasi Pasar Manis lebih putih.

"Tetapi, kalau yang tadi saya lihat gula dari Bulog warnanya agak kemerahan. Tetapi itu, saya rasa hanya selera saja," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Humas Bulog Sub Divisi Regional Banyumas, M Priyono, membenarkan ada yang memprotes operasi pasar komoditas gula tersebut.

Diakuinya, dari empat kali operasi pasar dilakukan di wilayah Eks Karesidenan Banyumas, yakni di Pasar Wage Purwokerto, Pasar Sokaraja, Pasar Segamas Purbalingga dan Pasar Manis Purwokerto, baru kali ini diprotes.

"Dari beberapa pasar, hanya di Pasar Manis yang pedagangnya menolak. Dan gula tersebut bukan dikembalikan masyarakat, tetapi tadi saya minta dikembalikan yang sudah dibeli pedagang sebanyak 20 kilogram dari semuanya," ujarnya.

Setelah itu, ia melanjutkan, pihaknya kembali menimbang ulang gula dalam kantung satu kilogram tersebut di kantornya. "Setelah saya timbang ulang, ternyata tidak seperti yang dikatakan pedagang," jelasnya.

Meski begitu, ia mengaku akan tetap melakukan operasi pasar di pasar tradisional yang ada di Eks Karesidenan Banyumas. "Selama harga gula masih tinggi, kita akan terus melakukan operasi pasar dan kita akan cek terus proses pengemasannya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Manis, Sami'un mengatakan, memang ada laporan pengaduan terkait operasi pasar yang dilakukan di Pasar Manis Purwokerto.

Saat dihubungi, ia mengatakan kondisi tersebut bisa dimaklumi. Ia menjelaskan, takaran yang berbeda bisa saja terjadi, apalagi jika dalam jumlah yang cukup banyak.

"Saya rasa hal ini bisa dimaklumi, karena yang memasukkan gula ke dalam plastik dalam takaran satu kilogram bisa berbeda orang. Sehingga, takarannya ada yang berbeda-beda," jelasnya. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan

Harga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.

Baca Selengkapnya
Warga Boyolali Serbu Pasar Murah, Beras Satu Ton Ludes Dalam 1 Jam
Warga Boyolali Serbu Pasar Murah, Beras Satu Ton Ludes Dalam 1 Jam

Warga berharap pasar beras murah itu lebih sering digelar

Baca Selengkapnya
Ganjar Blusukan ke Pasar Wonogiri, Warga Curhat Harga Beras dan Cabai Melambung
Ganjar Blusukan ke Pasar Wonogiri, Warga Curhat Harga Beras dan Cabai Melambung

Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo melanjutkan kampanye di Jawa Tengah. Hari ini, Jumat (29/12), dia blusukan ke Pasar Kota Wonogiri.

Baca Selengkapnya
6.600 Ton Beras Impor Asal Vietnam Disalurkan ke Papua dan Papua Barat
6.600 Ton Beras Impor Asal Vietnam Disalurkan ke Papua dan Papua Barat

Jika ada yang bermain maka akan langsung dicabut izinnya karena telah meresahkan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini
Ritel Modern Batasi Pembelian Beras, Dirut Bulog Bilang Begini

Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.

Baca Selengkapnya
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah

Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.

Baca Selengkapnya
Satgas Polri Pelototi Distribusi Gula di Jawa Timur Cegah Penyelewengan Produsen
Satgas Polri Pelototi Distribusi Gula di Jawa Timur Cegah Penyelewengan Produsen

Musim penggilingan atau panen raya diperkirakan pertengahan bulan Mei sampai November 2024

Baca Selengkapnya
Harga Beras Terus Meroket hingga Pecah Rekor, Kapan Turunnya? Begini Kata Bulog
Harga Beras Terus Meroket hingga Pecah Rekor, Kapan Turunnya? Begini Kata Bulog

Harga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.

Baca Selengkapnya
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh

Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana

Baca Selengkapnya
Kini Masyarakat Beli Beras Dibatasi Maksimal 15 Kg per Transaksi, Sampai Kapan?
Kini Masyarakat Beli Beras Dibatasi Maksimal 15 Kg per Transaksi, Sampai Kapan?

Ternyata ini alasan minimarket hingga supermarket membatasi pembelian beras.

Baca Selengkapnya
Demi Beras Murah, Warga Lumajang Rela Berdesakan dan Antre Berjam-jam
Demi Beras Murah, Warga Lumajang Rela Berdesakan dan Antre Berjam-jam

Ratusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.

Baca Selengkapnya