Tawarkan Rp5 Miliar Tebus Pilot Susi Air, Polisi Bernegosiasi dengan Teroris?
Merdeka.com - Hampir lima bulan lamanya Kapten Pilot Susi Air, Philips Martenz disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua. Nasib pilot asal Selandia Baru itu belum mendapatkan titik terang.
Selama berbulan-bulan penyanderaan tersebut, Polri-TNI masih bersikukuh menempuh jalur mediasi membebaskan Kapten Philips.
Polisi akhirnya menawarkan opsi uang tebusan yang berasal dari anggaran Pemda Papua sesuai diminta KKB sebesar Rp5 miliar untuk membebaskan Kapten Philips.
-
Bagaimana Mayjen Panggabean menyelamatkan diri dari bahaya? Panggabean Diinapkan di Sebuah Mess Pabrik Rokok Panggabean merasa sangat berterima kasih pada penjaga mess itu.Apalagi dia dengan sukarela memberikan sebuah kemeja putih untuk pakaian ganti seragam Mayjen Panggabean.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
-
Kenapa operasi penyelamatan Garuda Indonesia 206 penting? Sebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
-
Siapa yang menyelamatkan Mayjen Panggabean? Bantuan seseorang menyelamatkan Mayjen Panggabean. Pagi Hari Tanggal 1 Oktober 1965, Situasi Serba Tak Jelas Terjadi penculikan pada para jenderal Angkatan Darat di Jakarta.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai, mengabulkan permintaan uang tebusan untuk membebaskan Kapten Philips merupakan suatu rangkaian strategi dari polisi yang sudah direncanakan. Terlebih penyelamatan ini melibatkan warga negara asing.
"Ini strategi penawaran uang, kalau nanti ketemu titiknya dan nanti disikat itu urusan lain," ujar Sugeng saat dihubungi merdeka.com, Senin (3/7).
Sugeng mengatakan, misi penyelamatan Kapten Philips berpotensi akan dipandang di mata dunia, sehingga opsi dengan uang tebusan menjadi pilihan untuk meminimalisir korban jiwa berjatuhan.
"Dalam opsi penawaran uang ini juga ada diplomasi yang penting harus dibangun untuk mencerminkan bahwa negara Indonesia sangat peduli terhadap nyawa warga negara asing yang ditahan oleh penyandera. Ini yang mau disampaikan kepada dunia internasional," tutur dia.
Hindari Kontak Senjata
Sugeng menjelaskan, apabila penyelamatan pilot Susi Air itu dengan melakukan kontak senjata sangat disayangkan, terlebih keberadaan Philips yang belum diketahui secara jelas oleh tim gabungan TNI-Polri.
Selain itu Sugeng mengatakan, tidak ada komunikasi antara perwakilan aparat dengan pihak penyandera, membuat proses pembebasan sangat riskan dilakukan dengan serangan bersenjata.
"Jadi itu opsi untuk menawarkan uang itu kewenangan penuh soal strategi Polri. Kalau soal opsi operasi penegakan hukum bersenjata kan riskan," ujar dia.
Terlebih dalam pendekatan KKB pimpinan Egianus menurut Sugeng, berbeda dengan tindakan terorisme lainnya. Dikatakan Sugeng, penanganan teroris sudah ada operasi militer. Namun untuk misi penyelamatan Kapten Philips segala opsi harus dapat dilakukan.
"Semua opsi harus dilakukan termasuk opsi penawaran sejumlah uang tebusan yang diminta itu biasa saja enggak ada yang dilanggar," tutup dia.
Polda Papua Jamin Pembebasan Pilot Susi Air Berbuah Manis
Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens (37) disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023 lalu. Hingga saat ini, TNI Polri terus bernegosiasi dan memilih tidak melakukan operasi besar-besaran.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menyakini proses pembebasan Pilot Susi Air akan berjalan dengan lancar.
"Semua pihak baik TNI-Polri maupun para tokoh telah bekerja keras dan hasilnya pasti akan baik," kata Mathius di Jayapura, Sabtu (1/7).
Pendekatan terus dilakukan. Harapannya, proses komunikasi ini akan berakhir sesuai yang diharapkan.
"Egianus Kogoya adalah orang asli Papua yang juga adalah manusia dan memiliki hati nurani, sehingga dirinya yakin bila Egianus akan membebaskan Kapten Philip," kata dia.
Mathius optimis Egianus juga tak akan menghabisi nyawa pilot.
"Saya yanin semua kerja keras dan niat baik kita ini bisa berbuah manis," ujar dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI berencana membayar uang tebusan senilai Rp5 Miliar demi membebaskan Pilot Susi Air. Namun hal itu diprotes oleh DPR
Baca SelengkapnyaPangdam Cenderawasih menegaskan isu membayar Rp20 miliar kepada KKB untuk membebaskan pilot warga Selandia Baru itu tidak benar.
Baca SelengkapnyaTerhitung sejak 7 Februari 2023 silam, Pilot Susi Air, berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Merthens (37), disandera KKB.
Baca SelengkapnyaTNI masih terus berupaya membebaskan Philips dengan mengendepankan upaya negosiasi.
Baca SelengkapnyaPimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua mengungkapkan syarat pembebasan pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaMeskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono merespons ancaman KKB, yang akan membunuh Pilot Susi Air Capt Philips Mark Merthens. TNI akan tetap mengedepankan langkah negosiasi
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, hingga kini masih dalam sandera KKB. Penyanderaan sudah terjadi 7 Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto mengedepankan pendekatan soft power untuk membebaskan pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaTNI menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Jeffery Burnet di kawasan Timika Papua Tengah, Selasa (6/2).
Baca Selengkapnya