Tegas, Gugus Tugas Covid Banyuwangi Tutup Food Court Yang Abaikan Physical Distancing
Merdeka.com - Gugus tugas penanganan covid 19 Kabupaten Banyuwangi memutuskan untuk mengevaluasi beroperasinya kembali kuliner pintar di kawasan Taman Blambangan, Banyuwangi. Hasil pemantauan gugus tugas selama masa simulasi pembukaan, masih banyak hal yang perlu dibenahi sehingga pengoperasiannya perlu dievaluasi ulang.
Hal itu diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Guntur Priambodo, saat melakukan tinjau lapang area Taman Blambangan bersama tim gabungan, Minggu (21/6/2020).
Guntur mengungkapkan bahwa sejak dibuka selama satu minggu ke belakang, gugus tugas terus melakukan pemantauan pelaksanaan sejumlah area publik sebagai pilot project kawasan yang diperbolehkan dibuka.
-
Dimana Bawaslu Temanggung melakukan patroli pengawasan? Selain itu, pihaknya juga melakukan patroli pengawasan ke desa-desa dan membuka posko pengaduan masyarakat.
-
Dimana Bupati Banyuwangi memantau layanan publik? Hari pertama kerja usai libur dan cuti bersama Lebaran, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengecek layanan kesehatan dan Mal Pelayanan Publik, Selasa (16/4).
-
Siapa yang dipantau oleh Bupati Banyuwangi? Ipuk meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Kertosari dan RSUD Blambangan Banyuwangi. Di puskesmas dan RSUD Blambangan, Ipuk berkeliling dan melihat layanan di sana.
-
Bagaimana kerukunan di Kutai Timur dijaga? Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
-
Dimana Tilik Warga dijalankan? Asti mengatakan, salah satu program itu dilakukan di Padukuhan Ploso, Kalurahan Petir.
-
Kenapa Bupati Banyuwangi mengecek layanan publik? 'Setelah libur panjang, biasanya banyak warga yang mengurus berbagai keperluannya. Kami ingin memastikan warga terlayani dengan baik,' ujar Bupati Ipuk.
"Dari hasil pemantauan kami, ternyata masih ditemukan banyak pelanggaran, baik yang dilakukan pengunjung maupun pedagang sendiri. Sehingga kami memutuskan untuk menutup kembali mulai malam ini sebagai bahan evaluasi," kata Guntur.
Pelanggaran yang dimaksud Guntur antara lain pengunjung yang tidak menggunakan masker serta adanya adanya kerumunan yang mengabaikan physical distancing.
"Tadi kami evaluasi, Sabtu malam Kuliner Pintar di Taman Blambangan ternyata ramai dikunjungi warga, sehingga terjadi kerumunan. Ini tidak sehat dan aman untuk pengunjung maupun pedagang," kata dia.
Menurut Guntur, pada petugas dan pedagang sebenarnya sudah disosialisasikan untuk menciptakan kawasan wisata kuliner yang bersih dan sehat, salah satunya harus ada kuota pengunjung untuk memenuhi syarat physical distancing. Namun, hal ini semalam diabaikan.
"Untuk itu, kami akan menutup sementara dulu area food court di Taman Blambangan. Kita evaluasi bareng-bareng, mana yang harus kita lengkapi. Misalnya menambah petugas, dan pengetatan protokol kesehatan. Toh, ini kan masih fase simulasi, jadi kita masih terus melakukan perbaikan pelayanan," jelas Guntur.
Selain area food court, gugus tugas juga akan melakukan pengawasan pada Taman Blambangan dan area publik lainnya, termasuk juga warung-warung makan. Karena, masih ditemui pengelola dan warga yang tidak mematuhi standar kesehatan seperti yang diimbau pemerintah.
"Setelah evaluasi, akan kita gelar lagi simulasi. Ini memang prosesnya, simulasi, evaluasi, simulasi lagi, hingga pelayanan berstandar kesehatan telah menjadi kebiasaan baru kita," jelas Guntur.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mengimbau kepada seluruh warga agar taat pada imbauan pemerintah terkait pencegahan covid 19. Era normal baru, kata Anas, harus dimaknai bahwa warga boleh beraktivitas ekonomi, namun harus tetap patuh pada protokol kesehatan terkait covid 19.
"New normal ini bukan berarti warga seenaknya saat beraktivitas di luar. New normal itu, justru warga harus mulai membiasakan diri dengan gaya hidup bersih agar terhindar dari virus corona. Pakai masker saat ke luar, perbanyak cuci tangan, dan jaga jarak atau jauhi kerumunan," tegas Anas.
Untuk itu, Anas terus meminta semua anggota gugus tugas untuk terus melakukan sosialisasi dan menggelar simulasi di tempat yang berpotensi terjadi kerumunan warga. Mulai di ruang terbuka hijau, destinasi wisata, hingga restoran dan warung makan.
"Kita optimis menyambut new normal. Kita memang harus bangkit kembali untuk menggeliatkan ekonomi daerah. Namun, perlu diingat, aktivitas ekonomi yang dilakukan rakyat saat ini harus memprioritaskan pada protokol kesehatan. Kalau tidak dipatuhi, penyebaran virus corona susah terkendali, situasi ekonomi akan susah bangkit kembali," pungkas Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaPenilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaSebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum.
Baca SelengkapnyaVideo sepasang anak muda melakukan tindakan asusila dalam gazebo kafe di kawasan Pantai Sigandu Kabupaten Batang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor beralasan, Restoran Asep Stroberi memiliki alas hak yang jelas karena berdiri di atas lahan milik Pemprov Jabar
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Tangsel telah mengatur operasional tempat usaha pariwisata dan penyedia jasa makanan yang diberlakukan selama periode Ramadan.
Baca SelengkapnyaPuluhan bangunan kafe juga ternyata tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Baca SelengkapnyaPKL dibekali pengetahuan dan pemahanan terkait bahan pangan yang aman sehingga peredaran bahan berbahaya dapat dihilangkan
Baca SelengkapnyaSesungguhnya di kawasan Gunung Bromo aktivitas perkemahan tidak diperbolehkan.
Baca Selengkapnya