Temui pimpinan DPR & Komisi III, Tim Pengacara Muslim adukan ketidakadilan napiter
Merdeka.com - Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon serta Komisi III membahas laporan warga tersangka napiter. Achmad mengatakan, sejak adanya Undang-undang anti teroris telah terjadi penangkapan-penangkapan yang tidak sesuai prosedur.
"Dari proses penangkapan yang melebihi 200 itu, 20 persen menghubungi kami meminta bantuan. Yang suaminya ditangkap kesulitan mengetahui di mana posisi suaminya," kata Michdan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/10).
Tim Pengacara Muslim juga mendapat laporan mengenai penangkapan disertai surat penahanan. Namun, setelah ditelusuri tak jelas keberadaan lokasi penangkapan dan penahanannya.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
"Meskipun ada yang mendapat surat penangkapan, tapi setelah dikonfirmasi enggak di situ. Ada juga yang ditangkap ada surat penangkapan penahananya, tetapi tidak jelas di mana dia berada. Itu sesuatu yang menurut kami tidak transparan," kata dia.
Michdan juga melaporkan keluhan mengenai nasib para napi terduga teroris yang ditangkap mengalami ketidakadilan dalam jeruji penjara. Para narapidana itu mengalami sakit serius namun tak mendapat perawatan.
"Ada juga yang napiter, di mana setelah pascakejadian Mako Brimob dan bom di Surabaya, sebagian langsung dikirim ke Nusakambangan dan balik ke Gunung Sindur. Banyak yang menderita sakit serius, seperti kelumpuhan, terseok-seok bahkan tidak bisa bangun," kata dia.
Dia berharap pemerintah yang berwenang dapat memperhatikan masalah ini. "Kita ingin supaya melalui Pak Fadli dan Komisi III dapat memperhatikan hak-hak kesejahteraan para napi yang sebetulnya harus diperhatikan. Mereka harus dapat pelayanan kesehatan," kata dia.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon pun mengatakan, DPR akan menjalankan tugasnya dalam menindaklanjuti aspirasi rakyat agar UU yang diterapkan sesuai aturan.
"Ini bisa jadi semacam pola yang kita harapkan DPR mempunya fungsi pengawasan harus mengawasi jangan sampai pola melanggar UU," kata Fadli.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga korban ingin bertemu langsung dengan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaKPK akan melakukan verifikasi terhadap setiap laporan yang masuk.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI asal Aceh M. Nasir Djamil, meminta pelaku diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi anggota TNI.
Baca SelengkapnyaNamun Tessa memastikan proses penyidikan dan pencarian terhadap Harun Masiku akan tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaDalam jumpa pers, digelar siang tadi, Pomdam Jaya memperlihatkan tiga tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus penculikan dan penganiayaan yang menewaskan pemuda Aceh, Imam Masykur menjadi perhatian anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil.
Baca SelengkapnyaJemput bola dilakukan LPSK dengan mendatangi keluarga korban di Aceh.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaPengacara kondang Hotman Paris Hutapea turun tangan usai peristiwa penganiayaan berujung kematian pemuda asal Aceh yang melibatkan tiga orang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaDewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui menerima laporan adanya tahanan kasus korupsi bertemu dengan pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaTNI berjanji mengusut kasus tersebut secara transparan.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca Selengkapnya