Temukan Jeriken Berisi Bensin, Polisi Duga Massa Hendak Bakar Polres Tolikara
Merdeka.com - Polisi mengungkap hasil penyelidikan penyerangan dilakukan sejumlah warga terhadap Polres Tolikara, Jayapura. Polisi menyebut ada indikasi warga hendak membakar Polres Tolikara saat melakukan penyerangan.
Direskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani mengakui dari laporan diterima terungkap adanya indikasi sekelompok warga ingin membakar Polres Tolikara saat melakukan penyerangan.
"Memang di bagian luar belakang Mapolres Tolikara ditemukan jeriken berisi bensin yang diduga akan digunakan membakar bangunan," kata Faizal di Jayapura, Rabu (21/12).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Apa yang dilakukan para perusuh di Ambon? Saat kerusuhan, para perusuh menjarah gudang senjata milik aparat di Tantui. Sebanyak 900 senapan, pistol dan granat hilang. Tak heran konflik di Ambon sangat berdarah. Senjata dari luar daerah dan luar negeri terus mengalir ke Ambon.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
Selain ditemukan jeriken berisi bensin, menurut Faizal, sekelompok massa berupaya menyerang dan masuk ke Mapolres dengan membawa pelbagai alat tajam dan batu. Polisi bahkan sempat memberikan tembakan peringatan.
Kronologi Penyerangan Kantor Polisi
Dia mengungkapkan, kasus yang terjadi Senin (19/12) itu, berawal dari dua warga dalam keadaan mabuk mendatangi Mapolres Tolikara dan membuat onar, sehingga anggota kepolisian berusaha menanganinya.
Saat itulah kedua orang itu lari keluar, dan kemudian sekelompok warga berupaya masuk ke polres dengan membawa senjata tajam.
"Melihat kondisi itulah, sehingga anggota mengeluarkan tembakan peringatan hingga menyebabkan empat orang terluka, namun seorang di antaranya meninggal dalam perjalanan ke RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya," kata dia.
Dia menyatakan pula, kondisi di kawasan itu sudah relatif kondusif dan satu orang sudah diamankan. Saat menyerang Mapolres Tolikara, massa dilaporkan merusak ruangan dan kendaraan.
"Benar seorang warga yakni DB sudah diamankan," kata dia, dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaKericuhan pada Senin (16/8) malam dipicu penolakan laporan soal dugaan pemalsuan dokumen yang disampaikan warga Dago Elos ke Mapolrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaVideo viral itu berdurasi 1.14 detik terjadi di Jambi
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca Selengkapnya