Tepergok bawa sabu di bandara, pelajar telepon orangtua sambil nangis
Merdeka.com - NFR (20) ditangkap personel Polresta Pekanbaru karena kedapatan bawa sabu 1,5 kilogram. Pelajar SMK di Banjarmasin ini pun menyesal dan menghubungi orangtuanya sambil menangis. Dia mengaku diupah Rp 15 juta untuk mengantarkan sabu itu dari Pekanbaru ke Jakarta.
"Saya masih sekolah SMK di Banjarmasin. Kemarin sempat dikasih nelpon orangtua di Banjarmasin untuk ngabarin. Saya menangis saat nelpon itu," kata NFR saat jumpa pers di Mapolresta Pekanbaru, Riau, Senin (19/3).
Menurut NFR, uang hasil dari mengantarkan sabu itu rencananya untuk biaya sekolah. Namun dia keburu ketangkap polisi sebelum ke bandara menyusul dua temannya terlebih dahulu.
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
"Yang menyuruh saya, abang sepupu. Katanya mau dikasih Rp 15 juta, tapi baru Rp 1 juta yang diberikan. Kalau sudah dikasih semuanya, rencananya mau saya berikan ke orangtua uangnya, ya untuk biaya sekolah," kata dia.
NFR merupakan salah satu dari tiga orang kurir sabu yang ditangkap membawa narkoba di selangkangan. Awalnya dua orang pelaku ditangkap inisial MZ dan DO, saat mereka berencana menaiki Batik Air dengan tujuan Jakarta, pada Sabtu (17/3).
Keduanya ditangkap petugas keamanan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, saat proses pemeriksaan badan.
"Setelah tersangka DO dan MZ ditangkap petugas bandara dan dilaporkan ke kepolisian, lalu dilakukan pengembangan. Nah, hasilnya, petugas menangkap NFR di sebuah hotel di Pekanbaru dengan barang bukti 1,5 kilogram sabu," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto.
Meski sudah menangkap 3 tersangka dan barang bukti sabu total 3 kilogram, polisi tetap melakukan pengembangan. Sebab, polisi mendapat informasi adanya keterlibatan pelaku lainnya.
"Ada dua orang lagi yang masih kita buru, dan kita juga menyelidiki dari mana asal sabu dalam jumlah besar ini didapat mereka," ucap Susanto.
Susanto menduga, sabu kelas kakap ini berasal dari luar Provinsi Riau hingga luar negeri. Sebab, sabu itu juga akan dikirim ke luar Riau.
"Diduga jaringan mereka ini dari luar Riau. Kemungkinan sindikat luar negeri, tapi itu masih kita dalami, supaya benar-benar pasti. Karena mereka ini kan mau bawa sabu itu dari Pekanbaru menuju jakarta," ujarnya.
Sebelumnya, petugas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menangkap MZ dan DO dengan barang bukti sabu masing-masing 750 gram di selangkangan mereka. Setelah diamankan, polisi menimbang sabu itu hingga total 1,5 kilogram.
Lalu tim Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, melakukan pengembangan dan berhasul menciduk NFR, saat berada di hotel dengan barang bukti sabu 1,5 kilogram. Dari kartu identitas KTP, ketiga tersangka merupakan warga Banjarmasin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang Ibu tak kuasa menahan tangis saat melihat anaknya dijemput paksa polisi di rumahnya
Baca SelengkapnyaPelaku sudah membuang sebungkus sabu dengan berat sekitar 500 gram ke dalam lubang closet pada toilet Bandara Pekanbaru saat akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPria berinisial RA (49) ditangkap polisi di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Palembang. Dia tertangkap tangan membawa 2 Kg sabu-sabu.
Baca Selengkapnya"Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak (sobek) saat dikunyah," ujar Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaPria di Aceh ditangkap petugas bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaDirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaBahkan, sebagian sabu lainnya diselipkan di celana dalam bagian bokong
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini merupakan hasil kerja sama atau joint investigation yang dilakukan bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaTerbongkar Penyelundupan Sabu Modus Ekspedisi Helm di Kargo Bandara
Baca SelengkapnyaPasutri asal Sumut, MT (30) dan RT (28) diringkus polisi di salah satu hotel, Jalan Diponegoro, Surabaya, karena membawa 1,17 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya