Terbawa emosi, anak tega dua kali tikam ayahnya hingga tewas
Merdeka.com - Muhammad Yusuf (43) mengaku khilaf sehingga membunuh ayahnya Muhammad Saidi (78). Dia tak bisa mengendalikan emosi sampai tega menghujamkan pisau.
"Spontan saja. Saya pun enggak tahu kenapa bisa jadi kayak gini. Khilaf kali saya Bang," ujar Yusuf sambil menangis, seusai melakukan rekonstruksi pembunuhan ayahnya di halaman Mapolsekta Medan Area, Jumat (25/10).
Terdapat 9 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini. Sambil tertatih-tatih, Yusuf yang didampingi adiknya Dayat memperagakan satu demi satu adegan pembunuhan itu.
-
Kenapa kesedihan muncul? Kesedihan bukanlah keburukan. Kesedihan adalah bagian dari emosi manusia yang biasanya dipicu oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan.
-
Apa makna kata-kata tumbang sakit? Kata-kata tumbang sakit baik sakit hati maupun sakit fisik dapat dijadikan sebagai semacam motivasi untuk diri sendiri agar cepat pulih dan tak berlama-lama terjerumus di dalamnya.
-
Kenapa Yos menangis? "Kalau sakit? Ya..." ujar Yos tak mampu melanjutkan kata-katanya dan terus menangis.
-
Apa yang dilakukan Yusuf? Yusuf langsung menunjukkan kasih sayang dan memberi perhatian kepada adiknya yang baru pulang dari rumah sakit bersalin.
-
Kenapa Yusuf disunat? 'Yusuf mau sunat, Bismillah,' ungkapnya.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Adegan bermula saat Yusuf berdebat dengan Junaidi, abangnya. Pria lajang ini marah karena suara berisik dari bengkel Junaidi.
Yusuf sempat ditenangkan Junaidi, namun tetap emosi. Dia mengambil sebilah pisau dari dalam rumah.
Melihat anak-anaknya bertengkar, Saidi mencoba melerai. Nahas baginya dia malah ditikam pisau yang dibawa Yusuf hingga meninggal dunia.
Penikaman ini berlangsung pada adegan keenam. Yusuf menghujamkan pisau ke bagian ketiak kiri ayahnya, kemudian menikamkannya ke dada kanan korban.
Pembunuhan terhadap Saidi terjadi di depan rumahnya di Jalan Utama Gg Sadi, Lingkungan X, Kelurahan Kota Matsum II , Medan Area pada Minggu ( 22/9).
Rekonstruksi ini digelar untuk meyakinkan penyidik dalam mengusut kasus itu. Polisi ingin menguatkan isi berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap tersangka. "Berkas perkara ini akan secepatnya kita kirim ke JPU. Dari jalannya rekonstruksi ini, pembunuhan yang dilakukan tersangka Y memang karena emosi," ujar Kapolsekta Medan Area Kompol Rama S Putra. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaAyah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaTragis Nasib Pelajar di Gowa, Diperkosa Ayah Lalu Dicekoki Obat Aborsi Berkali-Kali
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaPeristiwa ayah banting anak hingga tewas itu terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca Selengkapnya