Terbongkar skenario busuk pembunuh mahasiswi alumnus kampus UIT
Merdeka.com - Pembunuh Rafika Hasanuddin, (21) alumnus jurusan Farmasi di Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar telah tertangkap. Pelaku Saleh (38) adalah petugas keamanan kompleks. Polisi pastikan Saleh adalah pelaku tunggal dalam kasus tersebut.
Awalnya, kematian Rafika diketahui dari laporan Saleh yang membuat skenario seolah-olah dia menemukan mayat gadis itu karena bau busuk yang bersumber dari rumah. Saat polisi menyelidiki kasus tersebut disusul otopsi mayat, terbongkarlah jika Saleh adalah pelakunya.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Darwis Akib yang dikonfirmasi, Minggu, (22/1) memastikan Saleh adalah pelaku tunggal sehingga kasusnya kini sudah masuk proses pemberkasan setelah digelar rekonstruksi.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang ditangkap karena membunuh Faisal? Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa dibantu Reserse Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) menangkap enam pelaku pembunuhan berencana itu. Dari penangkapan itu, diketahui pembunuhan berlatar cemburu setelah istri salah satu pelaku menikah secara siri dengan salah seorang korban.
"Saleh ini pelaku tunggal. Motifnya ya hendak mencuri tapi kemudian dia menghabisi nyawa korban karena korban melakukan perlawanan," tutur Darwis.
Kronologinya, kata Darwis, berawal saat korban Rafika baru saja tiba di rumahnya, Sabtu (14/1) sekira pukul 22.00 wita. Pintu rumahnya masih dalam kondisi terbuka, sementara korban berada di dalam kamar hendak salin pakaian.
Melihat pintu terbuka Saleh dengan mudah memasuki rumah korban. Korban memergoki Saleh dan langsung menyerang pelaku. Kemudian Saleh langsung membenturkan kepala korban ke dinding tembok dekat pintu. Karena panik melihat korban terjatuh, Saleh kemudian berniat kabur, namun melihat obeng dan parang di dalam rumah. Dua alat itu lalu dipakai untuk menghabisi nyawa korban.
"Mungkin dipikirnya korban harus diselesaikan agar perbuatannya tidak terbongkar," tuturnya.
Sepeda motor korban gagal dicuri karena tidak ditemukan kuncinya. Adapun ponsel milik korban sempat dibawa lari karena menurutnya itu barang berharga yang mudah dibawa lari. "Hanya saja tiba-tiba dia berpikir untuk membuang HP itu di selokan agar tidak meninggalkan jejak."
Soal celana korban yang sempat melorot sehingga muncul dugaan ada upaya pemerkosaan, kata Darwis, kemungkinan karena korban itu buru-buru hendak buang air kecil setelah dari luar rumah.
"Mayat korban ditemukan sudah busuk karena sudah dua hari baru diketahui, itupun karena laporan pelaku Saleh sendiri," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaJenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Sastra Rusia Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Begini Reaksi UI
Baca SelengkapnyaBantuan ditawarkan untuk membongkar kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan pisau untuk menusuk korban di sekitar kepala.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaPolisi telah menatapkan satu orang tersangka penganiayaan maut di STIP.
Baca SelengkapnyaPelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini ditangani dengan sangat hati-hati karena ada di ranah pendidikan. Termasuk untuk menetapkan tersangka baru.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berusia 32 tahun melepaskan tembakan di kampusnya hingga menewaskan dua orang.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca Selengkapnya