Terdampar di bibir pantai, 2 dari 5 paus biru mati karena stres

Merdeka.com - Dua dari lima ekor ikan Paus biru yang terdampar di Teluk Waienga, Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari lalu dilaporkan mati dan dipotong untuk konsumsi warga. Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun yang dikonfirmasi Antara melalui telepon genggam dari Kupang, Selasa mengakui, ada dua paus yang mati dan sudah dipotong oleh warga untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat.

"Ada lima paus yang terdampar. Sampai Senin (27/10) malam sudah dua ekor yang mati karena kemungkinan stres," katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (28/10).

Dua paus yang mati itu berukuran sekitar 25 meter, sementara tiga lainnya berukuran lebih besar dan panjang sekitar 35 meter. Sementara tiga paus biru lainnya terus dievakuasi petugas untuk keluar dari teluk dangkal agar bisa diselamatkan, katanya.

"Pemerintah dan masyarakat sudah berupaya maksimal selama beberapa hari ini untuk mengevakuasi lima paus ke tengah laut, namun tetap saja tidak berhasil," katanya.

"Bahkan, sudah dikerahkan hingga puluhan unit kapal milik nelayan, pemerintah daerah Lembata, LSM hingga sejumlah warga asing tetapi tetap saja paus itu kembali ke perairan dangkal tersebut," kata Mado Watun.

Saat ini kata dia, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan para tokoh adat yang akan menggelar ritual bersama untuk mengembalikan paus-paus tersebut ke tengah laut.

"Semua usaha sudah kita lakukan dan rencananya akan digelar upacara adat. Ritual adat ini diharapkan bisa mengembalikan paus ini ke lautan lepas," katanya.