Terhalang mendung, tim rukyat di Pamekasan gagal melihat bulan
Merdeka.com - Terhalang mendung, tim Rukyatul-Hilal gagal melihat bulan yang digelar di Pantai Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (26/5) sore.
"Kalau dari sisi perhitungan, biasanya bisa dilihat karena posisi bulan saat ini berada 8 derajat di atas ufuk," kata Wakil Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Zayyadus Zabidi. Dikutip dari Antara.
Rukyatul Hilal di Pantai Desa Ambat, Pamekasan, dilakukan tim gabungan dari Kantor Kemenag, Badan Hisab dan Rukyat Nahdlatul Ulama (NU), Komunitas Pelajar Astronomi Pamekasan dan Laboratorium Ilmu Falak Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan.
-
Dimana "Bulan" berada? Sayem yang memiliki arti bulan, langit
-
Bagaimana zikir melihat bulan purnama? 1. Membaca 'Masya allah laa quwwata illa billah'Artinya: 'Masya Allah tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah'2. Setelah itu, bisa membaca tasbih 'subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.Artinya: 'Maha Suci bagi Allah dan segala puji hanya bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.'
-
Dimana objek di Bulan ditemukan? Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa.
-
Bagaimana ilmuwan meneliti objek di Bulan? Mengutip Gizmodo, Sabtu, (18/11), untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kemudian para peneliti menggunakan teknologi berkekuatan tinggi untuk mengamati booster dan mengukur perubahan cahaya dan pergerakan dari alat tersebut.
-
Bagaimana durasi siang di Bulan? Bulan membutuhkan sekitar 29 hari untuk menyelesaikan satu rotasi pada porosnya sendiri. Dengan demikian, Bulan mengalami periode siang dan malam yang masing-masing berlangsung sekitar 14,5 hari.
-
Gimana ilmuwan ukur jarak Bumi ke Bulan? Dengan menggunakan reflektor yang ditinggalkan di permukaan Bulan pada 1960-an dan 1970-an, para ilmuwan saat ini dapat memancarkan laser berdaya tinggi ke arah Bulan dan mengukur kecepatan pantulannya untuk menentukan jarak Bulan dari Bumi.
Rukyatul Hilal di Pantai Desa Ambat ini menggunakan alat teropong bintang.
Sesuai hasil hisab ijtimak menjelang awal Ramadan 1438 Hijriah pada hari Jumat Legi 26 Mei 2017 Masehi bertepatan dengan 29 Syaban 1438 Hijriah pukul 02.46 WIB.
Posisi matahari terbenam pada 17:16:09 WIB, bulan terbenam 17:54:26 WIB dengan azimut matahari 291 derajat 14,50 dan azimut bulan 289 derajat 14,43.
Ketinggian hilal hakiki 8 derajat 46,59 dengan tinggi hilal mar'i adalah 8 derajat 11,38 atau selisih terbenam dengan matahari 38 menit 17 detik. Sedangkan posisi bulan ialah 2 derajat 00,07 di selatan matahari, miring ke selatan.
Sementara itu pada hari ijtimak posisi hilal di seluruh Indonesia dan Asia sudah mewakili ketinggian di atas ufuk antara 5 derajat hingga 8 derajat 30 menit.
Sementara, Wakil Ketua Pengadilan Agama Pamekasan Moh Taufik menjelaskan bahwa semua sistem hisab sepakat ijtimak jatuh pada Jumat pukul 02.46 WIB.
"Ini berdasarkan perhitungan yang dilakukan berdasarkan berbagai pendekatan. Dengan demikian awal Ramadan berpotensi sama," katanya.
Kendatipun demikian, Wakil Ketua PA Pamekasan meminta agar umat Islam tetap menunggu hasil keputusan sidang Menteri Agama mengenai awal Ramadan ini. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rukyatul Hilal di Mal GTC Makassar terganggu cuaca mendung.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama juga menggelar pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 Hijriah di 134 lokasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaAnggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya mengatakan, tinggi hilal di Indonesia belum memenuhi kriteia MABIMS.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayangan terjadi karena posisi matahari yang berada tepat di zenith. Yaitu titik tertinggi di langit.
Baca SelengkapnyaPenetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaHunter's Moon merupakan istilah untuk bulan purnama pertama di musim gugur.
Baca Selengkapnya