Terseret Banjir di Ngantang Malang, Sumiah Ditemukan Meninggal Dunia
Merdeka.com - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Surabaya menyatakan satu korban terseret arus banjir di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Komandan Tim Basarnas Surabaya Ainul Makhdi mengatakan, korban yang ditemukan adalah Sumiah (45), yang terseret derasnya aliran Sungai Konto pada Rabu (3/2) bersama suaminya, Kamid yang berusia 50 tahun.
"Istri sudah ditemukan pada Senin (8/2) kurang lebih pukul 15.40 WIB," kata Makhdi saat dikonfirmasi di Malang, Selasa (9/2). Dikutip dari Antara.
-
Dimana makam korban banjir bandang berada? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa yang jadi korban banjir Demak? Tak hanya itu, sejauh ini tercatat ada tiga orang meninggal dunia akibat bencana ini yaitu seorang wanita lansia, seorang pemuda usia 16 tahun, dan seorang balita berusia 18 bulan.
-
Siapa yang terdampak banjir rob di Pemalang? Salah seorang warga, Hendri (40), mengaku bantuan sembako yang disalurkan personel TNI-Polri sangat membantu warga.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Dimana banjir terjadi? Setidaknya ada 10 desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang menggelar pemilu susulan, yaitu Desa Wonoketingal, Cangkring, Cangkringrembang, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplikwetan, Wonorejo, Karanganyar, Ketanjung, dan Jatirejo.
Makhdi menjelaskan korban yang meninggal dunia tersebut ditemukan di area Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Jenazah Sumiah ditemukan oleh tim gabungan yang melakukan pencarian di sekitaran waduk tersebut.
Menurut Makhdi, saat itu tim yang sedang melakukan penyisiran menggunakan perahu karet, mencium aroma yang tidak sedap. Kemudian, tim melakukan penelusuran dan menemukan jenazah Sumiah tertimbun lumpur.
"Pencarian dilakukan di sekitar waduk, banyak sampah di lokasi. Saat itu rekan-rekan menyisir dengan perahu karet, dan mencium bau tidak enak. Dengan batuan ekskavator kemudian digali dan ditemukan korban," kata Makhdi.
Saat ini, lanjut Makhdi, tim gabungan masih melakukan pencarian korban lainnya, Kamid. Pencarian tetap difokuskan pada Waduk Selorejo, karena tim masih mencurigai korban berada di bawah timbunan sampah pada lokasi tersebut.
Jumlah personel gabungan yang diterjunkan untuk mencari korban tersebut, kurang lebih sebanyak 50 orang. Pada Selasa ini, merupakan hari terakhir pencarian korban yang terseret arus Sungai Konto tersebut.
"Masih fokus di Waduk Selorejo, masih dicurigai di situ. Sesuai SOP, pencarian dilakukan selama tujuh hari, kemungkinan ini hari terakhir," kata Makhdi.
Kamid dan Sumiah dilaporkan hilang terseret arus sungai pada Selasa (2/2). Namun, saat itu informasi hilangnya dua orang tersebut masih simpang siur, dan baru dipastikan keduanya terseret arus aliran Sungai Konto pada Rabu (3/2).
Pasangan suami istri tersebut terseret arus luapan Sungai Konto saat berada di gubuk, dekat lahan miliknya. Berdasarkan laporan warga, sesungguhnya pasutri tersebut sudah pulang ke rumah sebelum adanya banjir luapan Sungai Konto tersebut.
Saat itu, berdasarkan laporan dari warga setempat, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Hujan yang cukup deras itu, menyebabkan aliran Sungai Konto meluap, dan menyebabkan banjir.
Pada pekan lalu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngantang, selain kejadian banjir akibat luapan Sungai Konto, juga dilaporkan terjadi tanah longsor yang membuat akses jalan dari wilayah Kabupaten Malang, menuju Kabupaten Kediri tertutup.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya