'Negara Berhak Melakukan TWK, Tapi Pertanyaan Harus Relevan dan Terukur'
Merdeka.com - Mantan Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, Irham Dilmy menilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilakukan para pegawai KPK digunakan sebagai proses yang menentukan pengalihan status alih menjadi ASN bukan untuk melihat kompetensi. Tetapi kata dia lebih terkait tentang persoalan wawasan dalam hal ideologi.
"Apa yang terjadi dengan TWK ini namanya tes dan satu ujian, tentu saja punya tujuan yang khusus, bukan untuk menilai kompetensi seseorang dalam pekerjaannya tetapi lebih kepada menyangkut persoalan wawasannya, persoalan dalam hal ini wawasan lebih ideologis," katanya dalam diskusi virtual dengan tema 'Nasib KPK Setelah TWK', Sabtu (29/5).
Irham mengatakan negara sah untuk menggelar TWK di suatu lembaga ataupun kementerian. Sebab kata dia negara memiliki ideologi, aspek, dan kesamaan wawasan yang harus dipatuhi.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Kenapa Kemenpan-RB perketat tes CPNS kedinasan? Hal itu untuk mencegah adanya joki CPNS beraksi.
"Sah-sah saja, karena memang negara punya ideologi, aspek keamanan, kesamaan wawasan kita. Sah-sah saja mengharuskan hal ini," bebernya.
Walaupun demikian dia menilai ujian tersebut harus dilakukan secara valid. Salah satunya apakah pertanyaan-pertanyaan sudah mengacu pada pihak yang melakukan tes.
"Instrumennya yang relevan dan terukur. Konteksnya adalah setiap tes dan ujian menilai sesuatu untuk mendapatkan sesuatu, harapannya bahwa materi tes tersebut tersebut harus secara valid," katanya.
"Apakah tes tersebut pertanyaan-pertanyaan memang mengacu apa yang didapatkan yang bersangkutan," tambahnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin buka suara soal panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaJK meminta agar tidak ada keraguan terkait hak angket ini. Menurutnya mekanisme hak angket sudah mempunyai jalurnya.
Baca SelengkapnyaYudi berharap salah satu dari mereka bisa terpilih menjadi pimpinan KPK untuk setidaknya memperbaiki KPK dari dalam.
Baca SelengkapnyaMental ideologi adalah sikap dan cara berpikir yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar negara Indonesia, seperti Pancasila.
Baca SelengkapnyaSementara terkait potensi gejolak akibat hak angket, kata Sudirman, hal itu tidak bisa dikaitkan.
Baca SelengkapnyaKPK mendorong pelaksanaan wawancara Capim dan Dewas KPK dapat dilakukan dengan terbuka dan dapat disaksikan masyarakat melalui siaran langsung/streaming.
Baca SelengkapnyaGaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaBukan hanya di lembaga peradilan, lembaga lain yang berkaitan dengan hukum juga masih terjadi pelanggaran etika.
Baca SelengkapnyaCak Imin besok Kamis berencana akan memenuhi panggilan KPK
Baca SelengkapnyaKPK menegaskan pihaknya tidak bisa asal dalam memeriksa seseorang.
Baca Selengkapnya