TGB: Saatnya ekonomi umat diperjuangkan
Merdeka.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang(TGB) Zainul Majdi angkat suara terkait isu Indonesia diprediksi bubar pada tahun 2030. Menurut dia, Indonesia tidak akan bubar, jika pemimpin bisa mengajak umat Islam untuk membangun kemandirian ekonomi.
Hal tersebut sebagaimana dilakukan pemimpin dahulu di dalam menata dan membangun kemandirian ekonomi.
"Saatnya ekonomi umat diperjuangkan Insya Allah, saya kerahkan segala daya untuk bersama memperkuat ekonomi umat," ujar TGB, Jumat (20/4).
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Siapa yang terkena dampak terbesar TB di Indonesia? Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari satu juta kasus TB setiap tahunnya, dengan mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia produktif.
Namun, kata TGB, untuk menuju kemandirian ekonomi, perjuangannya tidaklah mudah dan itu harus dilakukan bersama dengan upaya mensejahterahkan wong cilik dan membudayakan Pancasila.
"Indonesia tidak dibangun oleh para pendiri bangsa untuk bubar tahun 2030. Namun memang kita harus lebih peduli," katanya.
TGB menambahkan, mengacu pada data BPS ketimpangan ekonomi di Indonesia semakin tinggi. Jika dibandingkan ketimpangan saat ini dibandingkan 20 tahun lalu, mayoritas wong cilik semakin tertinggal. Di antara wong cilik itu tentu saja 87 persen adalah umat muslim.
"Koordinator kementerian ekonomi saat ini memang sedang mencanangkan kemitraan ekonomi umat. Tapi persoalan ekonomi umat terlalu besar dan terlalu penting jika hanya diserahkan kepada Kemenko Perekonomian," katanya.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Saya TGB Zainul Majdi siap ikut berjuang kuatkan ekonomi umat. Saatnya ekonomi umat lebih diperhatikan. Jika tidak, isu ketidak adilan ekonomi akan sensitif untuk ledakan sosial," lanjutnya.
TGB sendiri tengah mencanangkan tiga program penguatan ekonomi umat yakni kuatkan ekonomi umat, sejahterahkan rakyat kecil, dan budayakan Pancasila.
"Insya Allah, saya meyakini Indonesia tidak bubar. Sebaliknya indonesia justru semakin perkasa," katanya.
Sementara itu, analis politik sekaligus pendiri LSI, Denny JA, menilai bahwa TGB Zainul Majdi telah mengambil posisi yang bagus dalam peta politik Indonesia saat ini.
"Ia tokoh yang membawa gagasan. Ada program yang ia tawarkan. Dari survei LSI, program kuatkan ekonomi umat itu disukai oleh lebih 70 persen penduduk," kata Denny.
Menurut Denny, sosok TGB Zainul Majdi tak terkesan ekstrem, karena ia menyertakan gagasan ekonomi umat dengan sejahterahkan wong cilik dan budayakan Pancasila.
"Artinya minoritas juga merasa dilindungi," katanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat ketimpangan pengeluaran si-kaya dan miskin yang diukur menggunakan rasio gini naik menjadi 0,388 pada Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIni bukan hal mustahil mengingat Indonesia pernah mencapai pertumbuhan lebih 7 persen.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaPengeluaran terbesar kelas menengah umumnya berasal dari sektor makanan, diikuti oleh perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan.
Baca SelengkapnyaKesenjangan mulai terasa sejak tahun 2008 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah menyelenggarakan Akad Massal KPR Syariah Serentak untuk meningkatkan brand awareness KPR BTN Syariah.
Baca SelengkapnyaDia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.
Baca Selengkapnya