Tolak RKUHP, sejumlah waria ikut demo di depan Gedung DPR
Merdeka.com - Massa yang mengatasnamakan aliansi koalisi masyarakat sipil tolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) melakukan aksi di depan Gerbang DPR/MPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (12/2). Mereka menilai, RKUHP mengekang prinsip demokrasi.
Dalam orasinya, massa menolak DPR mengesahkan RKUHP yang bersifat menjajah. Mereka menilai RKUHP tak berpihak pada kelompok marjinal. Utamanya terhadap perempuan, Anak, ODHA (penderita HIV/Aids), dan kelompok minoritas yang contohnya agama, kepercayaan, gender dan identitas berbeda.
"Rancangan KUHP akan membunuh demokrasi dan mengekang kebebasan berekspresi dan berpendapat," ucap orator aksi perwakilan dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Nining yang diamini aliansi massa.
-
Siapa yang tidak boleh tahu informasi pribadi? Informasi KeuanganDetail seperti nomor rekening bank, informasi kartu kredit, gaji, atau detail utang harus dijaga ketat. Memberikan informasi ini kepada orang yang tidak dikenal atau dipercaya dapat mengakibatkan pencurian identitas atau penipuan.
-
Mengapa Tamara tidak mau mengungkapkan identitas individu itu? Tamara hanya diam saat diminta untuk mempertegas hal tersebut.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kenapa orang cuek memilih diam? Orang cuek memiliki kecenderungan untuk memilih diam daripada membuka pembicaraan. Mereka bukanlah orang yang suka membanjiri ruang obrolan dengan kata-kata. Meskipun terlihat pendiam, orang cuek ini tetap dikenal oleh orang-orang di sekitarnya karena kecerdasan mereka dan sikap yang bijaksana.
-
Siapa yang menghindari aktivitas sosial? Kurang Terlibat dalam Aktivitas Sosial Pribadi yang membosankan biasanya jarang atau bahkan tidak pernah terlibat dalam aktivitas sosial.Mereka cenderung menjadi pemalu dan lebih memilih untuk menarik diri dari interaksi sosial bersama banyak orang.Bahkan, saat ada acara besar yang melibatkan hampir semua orang sekalipun, mereka yang membosankan akan sangat nyaman mengurung diri di dalam rumah.
-
Siapa yang perlu "wedi rai"? Wani silit, wedi rai.Seorang pengecut yang hanya berani di belakang layar, namun takut ketika behadapan secara langsung.
Lanjut dia, RKUHP akan mengancam program pemerintah untuk mensejahterahkan rakyat, utamanya dalam isu-isu sosial, pendidikan dan kesejahteraan.
"Tolak pengesahan rancangan KUHP saat ini," sambung massa aksi.
Sejumlah kelompok waria juga turun dalam aksi tersebut. Mereka lantang menolak salah satu RKUHP karena merasa terdiskriminasi dan tak memihak kepada rakyat.
Salah satu RUU KUHP mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) tengah menjadi pembahasan di DPR. Panitia Kerja (Panja) RUU KUHP tengah menggodok pembahasan perluasan tindak pidana perzinaan dan pemerkosaan dalam Revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP).
"Yang dateng kesini pasti tidak setuju, apalagi yang mau disahin itu perluasan zinah ya, dan kita sangat rentan (dikriminalisasi) karena temen temen banyak yang jadi pekerja seks. Yang penting kita nolak lah," ucap salah seorang perwakilan waria yang tak mau disebutkan namanya.
Aksi ini dilakukan sejak pukul 15.00 WIB tadi. Selama berorasi, tak ada penjagaan personel polisi dan pengamanan khusus. Mereka bubar menjelang maghrib dengan tertib.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaSejumlah aksi demonstrasi digelar di beberapa titik di Jakarta untuk menyuarakan penolakan RUU Pilkada akan disinyalir akan disahkan oleh DPR
Baca SelengkapnyaHabiburrokhman mengaku, ingin beraudiensi dengan massa aksi yang berdemo hari ini.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaDalam demo kemarin, sejumlah anggota DPR menemui massa yang menolak RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaReza menegaskan negara ini bukan hanya untuk satu keluarga saja.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Arteria Dahlan dan Masinton Pasaribu keluar Gedung DPR untuk menemui demonstran.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKehadiran Reza Rahadian ini mengejutkan publik karena selama ini dia dikenal enggan terlibat dalam urusan politik.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut DPR untuk menunda pembahasan RUU Kesehatan dalam Omnibus Law.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk bergerak melanjutkan gerakan kawal putusan MK.
Baca Selengkapnya