Tragis, Seorang Nelayan di Sulsel Tewas Tergilas Mesin Perahu
Merdeka.com - Nasib nahas dialami nelayan pencari cacing laut di Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, bernama Dahlia (55). Dia tewas tergilas mesin perahu pada pukul 05.00 WITA, Kamis (8/6). Polisi telah memeriksa enam saksi terkait insiden tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisan Resor Pangkep, Inspektur Satu Prawira Wardany menjelaskan, kejadian tewasnya Dahlia terjadi pada pukul 05.00 WITA. Prawira mengaku Dahlia tewas setelah bajunya terlilit dan masuk ke dalam mesin perahu.
"Kita sudah periksa enam orang yang merupakan rekan korban. Perahu juga sudah kami pasangi police line," kata Prawira melalui pesan WhatsApp, Jumat (9/6).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
Prawira menjelaskan kronologi kejadian bermula saat Dahlia bersama enam orang lainnya berangkat melaut ke sekitar Pulau Salemo, untuk mencari Ratusu atau cacing laut. Usai mencari cacing laut, Dahlia dan temannya hendak kembali ke Labakkang, Pangkep.
"Sekitar pukul 04.30 WITA, perahu korban meninggalkan Pulau Salemo dengan tujuan pulang ke rumahnya. Namun sesampainya di sekitaran Pulau Saugi, perahu yang digunakan dikira membentur sesuatu," tuturnya.
Saat itu, mesin perahu juga tiba-tiba mati. Saat diperiksa, ditemukan Dahlia dalam kondisi sudah masuk ke dalam mesin perahu.
"Teman korban bernama Ridwan yang pertama menemukan tubuh Dahlia di ruang mesin. Ridwan selanjutnya membangunkan teman lainnya untuk bantu mengevakuasi jasad Dahlia," bebernya.
Karena mesin perahu rusak, Ridwan akhirnya menelepon nelayan lainnya untuk meminta bantuan menarik kapal ke Pelabuhan Maccini Baji. Selain menarik perahu, juga untuk mengevakuasi jasad korban.
"Korban tewas dengan luka robek pada bagian lengan tangan kiri, kepala. Selain itu ada luka memar pada tangan, leher dan badan korban. Korban sudah selama tujuh tahun bekerja sebagai pencari cacing putih (Rutusu)," ucapnya.
Prawira menambahkan masih mendalami penyebab Dahlia tewas tergilas mesin perahu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui adalah penumpang kapal saat dilakukan pengecekan dan ciri-cirinya identitas dengan penumpang yang menceburkan diri di Selat Bali.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaBoat yang membawa korban ditabrak pada bagian samping kanan depan, sehingga korban jatuh ke laut.
Baca Selengkapnya