Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trauma, warga Gili Trawangan mengungsi ke Buleleng Bali

Trauma, warga Gili Trawangan mengungsi ke Buleleng Bali Gempa Lombok. ©handout/BNPB

Merdeka.com - Seorang warga Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Maulidin (33), terpaksa memboyong keluarganya untuk mengungsi hingga ke wilayah Seririt, Buleleng, Bali. Dia memboyong keluarganya karena trauma terhadap gempa yang mengguncang wilayahnya.

"Hampir setiap hari, kami khawatir dengan gempa, karena itu kami mengungsi ke Kecamatan Seririt sejak Rabu (15/8) dan menumpang di rumah orangtua sampai kondisi di Lombok Utara dinyatakan kondusif," kata Maulidin di Singaraja, dilansir Antara, Selasa (21/8).

Maulidin yang mengungsi ke Seririt bersama istri dan dua orang anaknya itu menjelaskan ia bekerja sebagai pedagang nasi campur di Lombok, namun gempa yang terjadi beberapa kali menyebabkan rumahnya rusak.

"Beberapa bagian tembok rumah saya retak, hingga tidak berani untuk masuk, apalagi tidur di dalam rumah," katanya.

Saat gempa pertama terjadi pada Minggu (5/8) malam, ia bersama istri dan anaknya sempat mengungsi ke bukit Gili Trawangan. Mereka berjalan kaki dari rumah menuju ke bukit tersebut sejauh kurang lebih 1 kilometer.

"Kami takut adanya bencana tsunami. Di bukit, kami tidur beratapkan langit, alasnya hanya seprei. Belum ada tenda waktu itu. Anak saya yang nomor dua, umurnya masih 1 tahun 8 bulan, kedinginan karena tidak bawa jaket sampai akhirnya jatuh sakit, dia batuk dan flu," katanya.

Dari Gili Trawangan, ia pindah lokasi pengungsian di Lapangan Sambi Bongkol, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Karena masih takut, karena hampir setiap hari gempa mengguncang wilayah Lombok Utara, maka ia akhirnya mengajak anak dan istrinya mengungsi ke rumah orangtuanya di Kecamatan Seririt, Buleleng.

"Saya tetap akan kembali ke Lombok, karena mata pencaharian saya ada di sana, tapi tidak dalam waktu dekat ini," katanya.

Secara terpisah, Lurah Seririt, I Gusti Bagus Sarpa Wijaya mengatakan pihaknya akan melaporkan adanya pengungsi dari Lombok Utara itu kepada Dinas Sosial atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng.

"Siapa tahu nanti pengungsi ini bisa diberi bantuan. Secepatnya akan saya setorkan data dari keluarga Maulidin ini. Sejauh ini baru keluarga Maulidin yang terpantau mengungsi ke Seririt," katanya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
Gempa di Yogyakarta, Sejumlah Rumah Rusak
Gempa di Yogyakarta, Sejumlah Rumah Rusak

Gempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.

Baca Selengkapnya
Gunung Ruang Meletus, 327 Warga Diungsikan Menggunakan Kapal TNI AL
Gunung Ruang Meletus, 327 Warga Diungsikan Menggunakan Kapal TNI AL

Dari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan

Baca Selengkapnya
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Ritual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Pulau Morotai Lari Mengungsi ke Kebun karena Takut Gempa Bumi Susulan
Cerita Warga Pulau Morotai Lari Mengungsi ke Kebun karena Takut Gempa Bumi Susulan

Sebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Gempa 4,9 Magnitudo Guncang Bali, Penghuni Hotel di Denpasar Berhamburan Keluar Gedung
Gempa 4,9 Magnitudo Guncang Bali, Penghuni Hotel di Denpasar Berhamburan Keluar Gedung

Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.

Baca Selengkapnya
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah

Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Warga Malang Saat Gempa M 6,5 Guncang Tuban: Lebih Kenceng Dibandingkan yang Pagi
Kesaksian Warga Malang Saat Gempa M 6,5 Guncang Tuban: Lebih Kenceng Dibandingkan yang Pagi

Gempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.

Baca Selengkapnya
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah

Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.

Baca Selengkapnya
Gempa Kalsel Terasa Sampai Bali, Nana Mirdad: Aku Teriak, Langsung Loncat dan Kita Lari ke Luar Rumah
Gempa Kalsel Terasa Sampai Bali, Nana Mirdad: Aku Teriak, Langsung Loncat dan Kita Lari ke Luar Rumah

Nana Mirdad terkejut saat merasakan gempa di rumahnya. Ia teriak dan langsung membawa semua orang yang ada di rumah untuk keluar.

Baca Selengkapnya