Tujuh Pemuda Kuras Rekening Donasi Pembangunan Sekolah
Merdeka.com - Satuan Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menangkap tujuh orang pemuda di Jalan Pertamina (Pasar Lakessi), Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Tujuh pemuda ini ditangkap kasus penipuan hingga pembobolan rekening donasi pembangunan halaman sekolah di Pangkep.
Kepala Unit Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, Komisaris Dharma Negara mengatakan menangkap tujuh pemuda di Kota Parepare yakni KH (20), AR (17), A (17), AMR (21), MRI (20), AH (20), dan YS (23). Ketujuh pemuda ini ditangkap karena melakukan penipuan dengan memanfaatkan open donasi pembangunan halaman sekolah di Kabupaten Pangkep.
"Pelaku kami tangkap di kos di Jalan Pertamina Kecamatan Soreang, Kota Parepare tanpa perlawanan," katanya melalui pesan WhatsApp, Jumat (16/12).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Dimana Tim Patroli menemukan 7 remaja? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
Dharma menjelaskan kronologi berawal saat korban atas nama Suardi mengunggah donasi pembangunan halaman sekolah di Kecamatan Bonto Perak, Kabupaten Pangkep di Facebook. Unggahan tersebut pun dilihat pelaku KH dan langsung menghubungi korban melalui WhatsApp.
"Saat itu pelaku KH mengatakan sudah transfer di open donasi sebesar Rp500 ribu ke rekening korban. Setelah itu pelaku mengatakan bahwa uang yang di transfer kelebihan dan menyuruh korban untuk mengembalikan sebesar Rp300 ribu," ujarnya.
Meski demikian, korban tidak percaya pelaku tersebut mengirimkan uang di nomor rekeningnya. Tidak berselang lama, uang open donasi dan simpanan di nomor rekening korban tiba tiba hilang.
"Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp19,4 juta dan atas kejadian tersebut korban melaporkan di Polres Pangkep," terangnya.
Setelah ditelusuri diketahui pelaku utama adalah KH dan teridentifikasi berada di Kota Parepare. Dharma mengungkapkan tujuh pelaku yang ditangkap memiliki peran masing-masing.
"Pelaku KH ini berperan yang menghubungi korban melalui WhatsApp. Terus AR berperan melakukan penarikan uang, sementara A, MRI, dan YS mencari korban di media sosial," ungkapnya.
Sementara pelaku AMR dan AH meminjamkan rekening tabungannya untuk dijadikan tempat penampungan uang hasil penipuan. Dari tangan para pelaku, polisi juga mengamankan empat buah handphone, dua kartu ATM dan satu buku tabungan.
"Pelaku sudah diserahkan ke Polres Pangkep untuk pemeriksaan lebih lanjut," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mendalami terkait penemuan tujuh jasad remaja laki-laki tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaPenangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaHadiman mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan adanya tersangka baru dalam kasus korupsi Disdik Sumbar.
Baca Selengkapnya