Usai dihancurkan, pos polisi dibakar mahasiswa
Merdeka.com - Pos Polisi Lalulintas (Pol polantas) yang terletak di pertigaan Jalan Sultan Alauddin dan Jalan AP Pettarani, Makassar, akhirnya dibakar oleh mahasiswa, Rabu (28/3). Siang tadi, pos ini sudah dihancurkan oleh mahasiswa yang berdemonstrasi.
Kejadian ini berawal ketika sekitar 500-an mahasiswa dari tiga perguruan tinggi, yakni Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Indonesia Timur (UIT) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin melakukan longmarch dari depan kampus UNM di Jalan AP Pettarani.
Sedianya, mereka hendak menduduki SPBU di Jalan Sultan Alauddin, yang jaraknya sekitar 20 meter dari pos polisi. Akan tetapi, niat mereka tertahan karena SPBU tersebut dijaga ketat oleh satuan keamanan TNI.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Bagaimana polisi dibakar? Briptu RWD sempat mejalani perawatan medis di ruangan ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto karena menderita luka bakar 96 persen. Namun, nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (9/6) pukul 12.55 Wib.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
Akhirnya, mereka tertahan di depan pos polisi. Salah seorang dari mereka kemudian mengambil kardus. Lalu kemudian, disulut dengan korek. Api dengan cepat berkobar karena ruangan sudah disiram bensin.
Dengan menggunakan kayu, mereka menyebarkan api di dalam pos. Api semakin berkobar dan membakar pos yang berukuran sekitar 6 x 5 meter. Awalnya plafon, kemudian balok dan kayu ikut terbakar. Hingga atap genting juga mulai berjatuhan.
Saat kejadian, tak satu pun aparat yang berusaha menghentikan mereka. Sementara itu, warga sekitar hanya bisa ikut menonton peristiwa itu. Tak tampak adanya petugas pemadam kebakaran.
Pegawai sekolah Madrasah Aliyah, yang kebetulan bersebelahan dengan pos, akhirnya memadamkan kobaran api dengan menggunakan air dalam ember. Mereka takut api ikut merembet ke musala sekolah.
Usai membakar, mahasiswa kembali ke kampusnya masing-masing. Arus lalu lintas yang awalnya macet, kini menjadi lancar. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca Selengkapnya