Adanya laporan dari ibu korban anaknya telah menjadi korban pelecehan seksual di Pondok Pesantren salah satu di Kota Jambi.

Nazal mengatakan, para pelapor dalam kasus itu merupakan keluarga dari para korban.

Selama tiga tahun, Kiai gadungan ini sudah melakukan aksi bejatnya kepada korban sebanyak tiga kali

Modus tersangka melakukan tindak asusila dengan memberikan iming-iming uang Rp100 ribu. Uang tersebut untuk uang jajan korban.

Atas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.

Kasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.

Kasus ini dilaporkan pada Juli lalu, namun baru diproses bulan Oktober ini.

Pelaku berinisial ME ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Kepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.

Sederet Alasan Polisi Tahan Panji Gumilang atas kasus penistaan agama

Polisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.

Ayah korban menyatakan akan menggunakan hukum rimba karena pelaku tidak kunjung ditangkap meski laporan dibuat sejak setahun lalu.