Vidio Jadi Platform OTT Lokal Terbaik Karya Anak Bangsa
Merdeka.com - Vidio berhasil menjaga layanan terbaik sebagai platform over-the-top (OTT) dengan masuk ke dalam daftar aplikasi Top Grossing untuk kategori Entertainment di Google Play Store. Bahkan, berdasarkan data Media Partners Asia (MPA) Q2 2022, Vidio juga menjadi layanan OTT nomor 1 di Indonesia untuk kategori pengguna aktif bulanan dan total waktu streaming.
Tidak hanya itu, pertumbuhan pelanggan baru Vidio juga memimpin di kalangan OTT di Asia Tenggara. Berdasarkan data terkini, Vidio berhasil merengkuh 35 persen pangsa pasar pelanggan baru di Asia Tenggara. Jumlah ini bahkan mengalahkan platform global, seperti Netflix dan Disney Plus.
Vidio pun terus berupaya memposisikan diri sebagai platform OTT lokal yang menawarkan konten lokal terbaik dan sepenuhnya dikembangkan para engineer dalam negeri. Hal itu diungkapkan Managing Director Emtek Group Sutanto Hartono saat menjadi pembicara dalam Asia Pacific Media Forum (APMF) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
-
Mengapa Vidio bisa bersaing dengan platform global? Vidio mengungkap sejumlah strategi penting yang diambil perusahaan untuk terus bertahan sebagai platform over the top atau OTT lokal yang mampu bersaing dengan pemain global di Indonesia.
-
Siapa yang menyatakan Vidio sebagai platform utama di Indonesia? Vivek Couto, Executive Director and Co-Founder of Media Partners Asia (MPA) menyatakan, Vidio adalah salah satu dari dua platform utama yang mendorong pertumbuhan jumlah pelanggan dan konsumsi kategori VOD premium di Indonesia.
-
Strategi apa yang dijalankan Vidio untuk menjadi platform OTT nomor 1? Dalam momen ini, Vidio mengungkap sejumlah strategi penting yang diambil perusahaan untuk terus bertahan sebagai platform over the top atau OTT lokal yang mampu bersaing dengan pemain global di Indonesia.
-
Mengapa Vidio fokus pada pengembangan aplikasi TV? Sejak saat itu, Vidio fokus pada pengembangan aplikasi TV berkualitas dan menjalin kerja sama dengan berbagai merek TV untuk menawarkan paket langganan Vidio. Langkah ini terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan TV, memperluas kesadaran merek Vidio, dan meningkatkan keterlibatan pengguna.
-
Apa konten utama yang membuat Vidio jadi platform OTT nomor 1? Keberhasilan ini didorong oleh tingginya minat penonton terhadap konten olahraga yang menjadi andalan Vidio, seperti BRI Liga 1, Premier League, dan perhelatan besar seperti Olimpiade Musim Panas 2024.
-
Siapa yang menyatakan Vidio menjadi platform OTT nomor 1? Menurut laporan Media Partners Asia (MPA) pada kuartal empat 2023, Vidio menjadi platform OTT nomor satu di Indonesia berdasarkan jumlah pelanggan.
"Sejak memulainya pertama kali, kami (Vidio) memikirkan konten lokal sejak awal," katanya, Jumat (21/10).
©2022 Merdeka.comKeputusan ini bukannya tanpa alasan, karena konten lokal merupakan pondasi penting dalam pengembangan platform, sekaligus menjadi kegemaran para penikmat hiburan di Indonesia. Terlihat dari daftar 100 siaran TV teratas pada September 2022 yang menunjukkan 90 persennya merupakan konten lokal. Sutanto menuturkan, konten lokal yang menjadi favorit pun terbilang beragam, mulai dari olahraga seperti sepakbola hingga konten hiburan.
Berawal dari situ, Vidio berusaha menyuguhkan deretan konten lokal terbaik. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, layanan streaming video ini menyajikan beragam konten orisinal untuk para pelanggannya.
Kehadiran konten orisinal lokal besutan Vidio ini juga tidak lepas dari data yang menunjukkan pelanggan Indonesia ternyata cukup sering menikmati konten dalam negeri. Berdasarkan data, konsumsi konsumen Indonesia terhadap konten lokal mencapai 35 persen di berbagai platform OTT.
©2022 Merdeka.com
Jumlah itu pun diprediksi akan terus bertambah seiring dengan ketersediaan konten lokal Indonesia yang lebih banyak. Karenanya, menurut Sutanto, Vidio berupaya untuk terus menambah daftar konten orisinal yang ada di platformnya.
Komitmen itu ditujukkan dengan dirilisnya 37 judul konten orisinal pada 2022 ini. Selain jumlah yang terus bertambah, kualitas konten yang dihadirkan pun terus ditingkatkan.
"Kami yakin ini bisa menjadi upaya Vidio untuk dapat memberikan konten-konten terbaik bagi semua orang, dan berhasil membawanya ke tingkat selanjutnya," tutur Sutanto.
Yang menarik, konten orisinal besutan Vidio pun ternyata mendapat sambutan positif dari publik. Berdasarkan riset Media Partners Asia (MPA), empat konten Vidio Originals berhasil masuk dalam daftar 10 konten lokal teratas di Asia Tenggara.
Deretan konten eksklusif pun terus ditambahkan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, termasuk untuk konten olahraga. Seperti diketahui, Vidio dipastikan akan menayangkan gelaran Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar.
Selain Piala Dunia untuk timnas senior, Vidio juga akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia U-20 yang digelar pada 2023. Event ini kian spesial karena Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Tidak hanya dari sisi konten, Vidio juga berupaya menghadirkan pengalaman menonton yang terbaik. Untuk itu, infrastruktur Vidio dipastikan bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan, termasuk ketika diakses jutaan orang sekaligus.
©2022 Merdeka.com
Menurut Sutanto, hal ini biasanya terjadi ketika Vidio menayangkan pertandingan olahraga. Sebagai contoh, saat pertandingan Indonesia melawan Thailand pada awal 2022 ketika gelaran Piala AFF.
Ketika itu, jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut mencapai jutaan. Namun, Vidio berhasil menjamin layanan tetap berjalan dengan lancar, sehingga pengalaman menonton para pelanggan tetap terjaga.
"Jadi, bagaimana kami bisa mempertahankan hal tersebut? Hal ini dimungkinkan karena kami membangun platform kelas dunia dan seluruhnya dibangun di Indonesia," Sutanto menjelaskan.
Saat ini, Vidio telah memiliki lebih dari 200 engineer asal Indonesia dengan kualifikasi terbaik. Tidak hanya itu, Vidio juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi global, seperti Google Cloud Platform.
Sebelumnya, menurut riset Media Partners Asia (MPA), Vidio yang merupakan layanan video streaming milik PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek), menjadi layanan paling populer dalam hal konsumsi video premium di Indonesia.
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/10/2022), Vidio bahkan disebut mengalahkan kedigdayaan Netflix dan Disney+ di pasar domestik.
Meskipun Disney+ memiliki lebih banyak pelanggan, sebagian besar berasal dari kemitraan dengan Telkomsel, masyarakat Indonesia lebih menyukai Vidio yang kini memiliki 3,5 juta pelanggan.
Vidio adalah kisah sukses layanan digital lokal yang langka, dan menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan media lokal lainnya di seluruh dunia.
Raksasa Barat mendominasi pasar video online di hampir setiap wilayah utama di luar China. Netflix melesat ke posisi terdepan di Brasil, Meksiko, Korea Selatan, Australia, dan sebagian besar Eropa Barat.
©2022 Merdeka.com
Lalu, Amazon adalah salah satu pemain terbesar di Jepang dan wilayah Eropa tertentu. Adapun Disney+ adalah pemimpin pasar di India.Para pemain lokal sebagian besar masih gagal menjadi pesaing alternatif dari luar negeri. Akan tetapi, masih ada peluang pasar ketika pemain luar tidak menanamkan banyak uang.
Netflix dan rekan-rekannya belum melakukan investasi besar di Indonesia. Meskipun populasinya besar, Indonesia belum memiliki industri film lokal yang signifikan dan penduduknya relatif masih miskin. (PDB per kapita berada di antara Thailand dan India)
“Sebagian besar pesaing yang Anda sebutkan, setidaknya yang dari barat, sebenarnya tidak menginvestasikan banyak uang di produksi konten lokal Indonesia,” kata Managing Director Emtek dan CEO Vidio sekaligus PT Surya Citra Media (SCM), Sutanto Hartono.
Namun, bukan berarti tidak ada peluang besar. Kue pasar video premium pun terbilang menjanjikan di Asia Tenggara.
Menurut laporan MPA, layanan video premium hanya mengambil pasar 7 persen dari waktu yang dihabiskan pengguna Asia Tenggara di layanan streaming pada Q2 2022. Penggunaan layanan video-on-demand berlangganan pun melonjak, dan telah melampaui TV berbayar di pasar Asia Tenggara.
Jika ada layanan atau platform yang dapat menarik hanya 10 persen dari populasi di Indonesia, mereka akan memiliki sekitar 30 juta pelanggan.Vidio saat ini mendanai hampir 40 series lokal dalam setahun, lebih banyak dari yang dibuat para pemain luar jika digabungkan. Perusahaan juga memiliki hak siar dari Liga Inggris dan NBA. Penonton NBA memang kecil, tapi mereka cukup kaya dan loyal.
Vidio juga menawarkan layanan dengan harga yang lebih tinggi dari pada pesaingnya. Ada layanan gratis dan tiga jenis layanan berbayar berbeda, dikelompokkan berdasarkan perangkat dan pemrograman apa yang dapat pengguna nikmati.
Penggemar olahraga harus membayar lebih dari orang yang tidak menginginkan olahraga dan penggemar olahraga juga harus membayar lebih untuk menonton di perangkat selain ponsel.
Netflix lebih ketat soal harga ketimbang para pemain lainnya. Itulah alasan besar mengapa Vidio menghasilkan lebih banyak pendapatan di Indonesia daripada pesaingnya, meskipun memiliki basis pengguna yang lebih kecil.
Netflix atau Disney+ diprediksi dapat menyalip Vidio jika mereka mau berinvestasi lebih banyak di Indonesia.
Tapi untuk membuat layanan yang sesuai dengan penonton Indonesia akan butuh waktu dan biaya besar dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh.
Sebagian besar perusahaan Barat memutuskan tidak akan melakukan investasi besar-besaran dan berharap layanan mereka di belahan dunia lain bisa membantu meningkatkan jumlah pelanggan.
Strategi tersebut dinilai tidak akan bisa berhasil di Indonesia, atau sejumlah pasar lain di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Di situlah letak peluang bagi pemain lokal dengan sumber daya mumpuni berpeluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Vidio adalah kisah sukses layanan digital lokal yang langka, dan menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan media lokal lainnya di seluruh dunia.
Raksasa Barat mendominasi pasar video online di hampir setiap wilayah utama di luar China. Netflix melesat ke posisi terdepan di Brasil, Meksiko, Korea Selatan, Australia, dan sebagian besar Eropa Barat.
©2022 Merdeka.com
Lalu, Amazon adalah salah satu pemain terbesar di Jepang dan wilayah Eropa tertentu. Adapun Disney+ adalah pemimpin pasar di India.Para pemain lokal sebagian besar masih gagal menjadi pesaing alternatif dari luar negeri. Akan tetapi, masih ada peluang pasar ketika pemain luar tidak menanamkan banyak uang.
Netflix dan rekan-rekannya belum melakukan investasi besar di Indonesia. Meskipun populasinya besar, Indonesia belum memiliki industri film lokal yang signifikan dan penduduknya relatif masih miskin. (PDB per kapita berada di antara Thailand dan India)
“Sebagian besar pesaing yang Anda sebutkan, setidaknya yang dari barat, sebenarnya tidak menginvestasikan banyak uang di produksi konten lokal Indonesia,” kata Managing Director Emtek dan CEO Vidio sekaligus PT Surya Citra Media (SCM), Sutanto Hartono.
Namun, bukan berarti tidak ada peluang besar. Kue pasar video premium pun terbilang menjanjikan di Asia Tenggara.
Menurut laporan MPA, layanan video premium hanya mengambil pasar 7 persen dari waktu yang dihabiskan pengguna Asia Tenggara di layanan streaming pada Q2 2022. Penggunaan layanan video-on-demand berlangganan pun melonjak, dan telah melampaui TV berbayar di pasar Asia Tenggara.
Jika ada layanan atau platform yang dapat menarik hanya 10 persen dari populasi di Indonesia, mereka akan memiliki sekitar 30 juta pelanggan.Vidio saat ini mendanai hampir 40 series lokal dalam setahun, lebih banyak dari yang dibuat para pemain luar jika digabungkan. Perusahaan juga memiliki hak siar dari Liga Inggris dan NBA. Penonton NBA memang kecil, tapi mereka cukup kaya dan loyal.
Vidio juga menawarkan layanan dengan harga yang lebih tinggi dari pada pesaingnya. Ada layanan gratis dan tiga jenis layanan berbayar berbeda, dikelompokkan berdasarkan perangkat dan pemrograman apa yang dapat pengguna nikmati.
Penggemar olahraga harus membayar lebih dari orang yang tidak menginginkan olahraga dan penggemar olahraga juga harus membayar lebih untuk menonton di perangkat selain ponsel.
Netflix lebih ketat soal harga ketimbang para pemain lainnya. Itulah alasan besar mengapa Vidio menghasilkan lebih banyak pendapatan di Indonesia daripada pesaingnya, meskipun memiliki basis pengguna yang lebih kecil.
Netflix atau Disney+ diprediksi dapat menyalip Vidio jika mereka mau berinvestasi lebih banyak di Indonesia.
Tapi untuk membuat layanan yang sesuai dengan penonton Indonesia akan butuh waktu dan biaya besar dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh.
Sebagian besar perusahaan Barat memutuskan tidak akan melakukan investasi besar-besaran dan berharap layanan mereka di belahan dunia lain bisa membantu meningkatkan jumlah pelanggan.
Strategi tersebut dinilai tidak akan bisa berhasil di Indonesia, atau sejumlah pasar lain di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Di situlah letak peluang bagi pemain lokal dengan sumber daya mumpuni berpeluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vidio sebagai bagian usaha milik EMTEK Grup memiliki cara bersaing dengan pemain layanan OTT global.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jumlah pelanggan, Vidio merupakan platform OTT nomor satu di Indonesia dan mengungguli pemain lain seperti Viu, Disney Plus, hingga Netflix.
Baca SelengkapnyaVidio disebut menguasai 21 persen pangsa pasar penonton VOD di Indonesia selama 2023.
Baca SelengkapnyaVidio berhasil mengalahkan platform OTT global dan regional
Baca SelengkapnyaStrategi Vidio dalam menghadirkan konten olahraga terlengkap terbukti berhasil merebut pasar dan menjadi konten dengan atribusi tertinggi bagi pelanggan Vidio.
Baca SelengkapnyaSutanto Hartono, yang menjabat sebagai Managing Director Emtek dan Direktur Utama SCM, menyampaikan harapan optimis
Baca SelengkapnyaKonsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.
Baca SelengkapnyaVidio yang saat ini menjadi leading di Indonesia karena memang disukai oleh jutaan masyarakat di Indonesia dengan konten lokalnya
Baca SelengkapnyaKeberhasilan ini didorong oleh tingginya minat penonton terhadap konten olahraga yang menjadi andalan Vidio.
Baca SelengkapnyaBergengsinya Outstanding Contributor Asian TV Awards Penghargaan yang Diterima SCM.
Baca SelengkapnyaVidio memiliki terobosan fitur untuk substitle bahasa daerah.
Baca SelengkapnyaVidio tengah berkolaborasi dengan Aksilarasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Baca Selengkapnya