Viral Nestapa Jemaah Umrah Travel Zamzam, Terlantar di Tanah Suci & Diberi Makanan Tak Layak
Selama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.
Ada jemaah lansia yang meninggal dunia karena sering telat makan
Viral Nestapa Jemaah Umrah Travel Zamzam, Terlantar di Tanah Suci & Diberi Makanan Tak Layak
Viral di media sosial, jemaah umrah yang diberangkatkan oleh PT Berkah Zamzam Wisata terlantar saat di tanah suci. Tidak hanya kerap terlambat berangkat sesuai jadwal, mereka juga tidak mendapatkan makanan yang layak.
Travel umrah tersebut melayani sejumlah kota di Jawa Timur. Salah satu korban dari travel umrah tersebut, Haritrianto angkat bicara.
Tokoh masyarakat Situbondo itu mengaku berangkat umrah melalui PT Zamzam pertengahan Agustus 2023 lalu.
Dengan nada emosi, Hari, sapaan akrabnya menceritakan pengalaman getirnya saat berangkat umrah lewat PT Zamzam bersama sang istri.
"Saya ceritakan ini agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban lagi setelah kami ini,"
beber Hari.
merdeka.com
Hari mengaku baru mendaftar sekitar sepekan sebelum keberangkatan. Namun, ia diberangkat satu hari lebih awal dari jadwal yang seharusnya.
"Tidak sesuai jadwal, dimajukan sehari. Sehingga persiapan kami menjadi kurang. Kalau yang lain berangkatnya molor-molor, saya malah maju," ujar Hari.
Hari berangkat bersama jemaah lain dari Situbondo dan sekitarnya yang berjumlah 36 orang. Pengalaman pahit sudah terjadi saat tiba di area Bandara Juanda.
Begitu tiba di kawasan Bandara Juanda Sidoarjo, mereka ditempatkan di tempat kargo. "Kami datang sekitar jam 2 dinihari (pukul 02.00 Wib), disuruh tidur di masjid sampai zuhur. Itupun karena kita protes meski secara santai," ujar Hari.
Setelah mendapat protes, pihak travel umrah PT Zamzam baru membawa mereka menginap di Hotel Sinar. Mereka menginap di hotel tanpa ada kepastian kapan berangkat, hingga dua hari lamanya.
"Setelah itu saya baru tahu, ternyata itu modus mereka untuk menunggu jemaah agar bertambah. Mungkin kalau sedikit, rugi mereka,"
beber Hari.
merdeka.com
Setelah itu, mereka diberangkatkan ke Arab Saudi, namun dengan transit di Malaysia. Lagi-lagi, di negeri jiran, mereka harus menunggu tanpa ada kepastian kapan harus berangkat ke tanah suci.
"Menginap 3 malam di Malaysia. Ternyata saya baru tahu, itu trik mereka untuk mencari pesawat yang kosong, sehingga biar dapat tiket murah," tutur Hari.
Selama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.
"Setelah kami protes dengan marah-marah, akhirnya kami diberi tiket penerbangan dari Kuala Lumpung–Jeddah dengan maskapai Malaysia Airlines. Kami juga diberi tiket kepulangan ke tanah air dengan maskapai Garuda,"
kata hari.
merdeka.com
"Ternyata itu tiket palsu, berupa selembar kertas seolah-olah tiket yang dicetak. Kami baru tahu setelah akan pulang umrah,"
ungkap Hari kesal.
merdeka.com
Tidak sampai di situ. Jemaah umrah PT Zamzam tetap merasakan pengalaman pahit begitu tiba di tanah suci.
Di sana, mereka tidak mendapatkan makanan atau terlambat mendapatkan makanan. Bahkan pernah juga disuguhi makanan sisa saat berada di salah satu hotel di Jeddah.
Gara-gara makanan kerap kali datang terlambat, ada jemaah yang jatuh sakit karena sudah lanjut usia.
Sayangnya, jemaah yang mengalami sakit lambung itu tidak mendapatkan penanganan yang layak. "Lima hari kemudian, jemaah itu meninggal dunia," papar Hari dengan lirih.
Konfirmasi Pihak Travel
Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Zam-Zam, Agustin Eka Trisanti saat dikonfirmasi awak media pada hari Senin lalu, berjanji akan menghubungi kembali.
Namun, saat dihubungi kembali oleh merdeka.com hingga berita ini dimuat, Eka, sapaan akrabnya, enggan merespon konfirmasi.
Respons Kemenag
Keluhan tentang jemaah umrah dari PT Zamzam yang terlantar, rupanya juga sudah didengar oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Kepala Seksi Haji dan umrah Kantor Kemenag Situbondo, H. Adi Ariyanto menjelaskan, pihaknya juga sudah mengundang Haritrianto terkait keluhannya tersebut.
"Kita sampaikan bahwa untuk biro umrah, kewenangannya ada di Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Sehingga sudah kita sarankan agar yang bersangkutan mengirim surat kepada Kemenag Jatim," tutur Adi.
Saran itu rupanya dituruti oleh Haritrianto. Kemenag Jatim kemudian sudah memanggil PT Zamzam. Namun, panggilan pertama rupanya diabaikan atau tidak dihadiri oleh biro umrah tersebut.
Kemudian, Kemenag Jatim melakukan surat panggilan kedua yang dilayangkan pada 24 Oktober 2023 lalu. Isinya agar PT Berkah Zamzam Wisata hadir pada 27 Oktober 2023, untuk diklarifikasi menyikapi keluhan masyarakat.
"Panggilan kedua juga tidak hadir. Saya dengar ada panggilan ketiga, tapi saya tidak tahu hadir atau tidak," papar Adi.
Ia menyebut, jika nanti keputusan dari Kemenag Jatim terkait PT Berkah Zamzam Wisata sebagai biro umrah, pihak kantor Kemenag kabupaten/kota pasti akan mendapat tembusan atau instruksi dari Kemenag Jawa Timur.