Warga Aceh Timur serahkan senpi bekas konflik ke polisi
Merdeka.com - Seorang warga di Kabupaten Aceh Timur menyerahkan secara suka rela sepucuk Senjata Api (Senpi) jenis AK 57 buatan Rusia kepada Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin. Senjata tersebut merupakan peninggalan masa konflik yang tidak diserahkan pascaperdamaian Aceh.
Saladin mengatakan, sekitar minggu lalu ada seorang warga berinisial A menghubungi dirinya, ingin menyerahkan senpi yang telah lama disimpannya. Akan tetapi, pemilik senpi meminta kepada Kapolresta Banda Aceh untuk tidak diproses secara hukum.
"Dia minta tidak diproses secara hukum, saya bilang saya butuh senjata, bukan orang," kata Saladin di Mapolresta Banda Aceh, Rabu (20/12).
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Siapa yang meminta tersangka Vina Cirebon mencabut BAP? 'Ini memang ada instruksi dari kuasa hukum,' kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan kepada wartawan, Minggu (26/5).
-
Mengapa Sahroni mendesak polisi menangkap pelaku? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Setelah ada kesepakatan dengan pemilik senpi, lanjut Saladin, pihaknya langsung berangkat ke Aceh Timur untuk menjemput langsung. Namun awalnya pemilik senpi sempat tidak percaya, sehingga baru diserahkan Minggu (17/12) setelah melakukan komunikasi dengan pemilik senpi tersebut.
"Malam saya berangkat bertiga sampai sana jam 2 pagi, mengapa baru 4 hari lalu, pas dia semakin yakin, kalau kamu tidak yakin sama saya taruh di suatu tempat saja, saya ambil, tidak perlu ada orang," ungkapnya.
Setelah ada kesepakatan, pemilik senpi itu langsung menyerahkan sendiri. Namun pemilik senpi meminta agar tidak dipublikasikan identitas dirinya. Saladin pun mengabulkan permintaan tersebut, termasuk tidak memberitahukan alamat tempat tinggalnya.
"Saya imbau yang masih memiliki senjata, dari pada disimpan mungkin meledak sendiri, kalau diserahkan tidak diproses, kalau sempat kita tahu, kita proses. Yang masih pegang senpi, saya butuh senjata, tidak butuh orang," tegasnya.
Dia menambahkan, dua hari lalu ada juga yang menghubungi dirinya dari Bireuen dan Pidie dan berniat untuk menyerahkan senpi. Hingga sekarang sedang melakukan negosiasi dengan kedua pemilik senpi tersebut.
"Mereka masih pikir-pikir, saya bilang, silakan pikir-pikir, kalau sudah yakin saya ambil. Kalau sudah bisa diambil langsung saya berangkat, karena takut yang bersangkutan berubah pikiran lagi," jelas dia.
Lanjutnya, siapapun yang hendak menyerahkan senpi tidak perlu diantar ke Banda Aceh. Cukup menghubungi dirinya dan akan menjemput langsung ke lokasi.
"Saat penyerahan gak usah diantar, biar saya yang jemput. Nanti ada razia ditangkap lagi, jadi kasih tahu biar saya yang datang menjemput," kata dia meminta.
Saladin juga akan memberikan penghargaan kepada siapa pun yang mau menyerahkan senpi secara terbuka. Baik itu penghargaan dari Kapolresta Banda Aceh, maupun diupayakan bisa mendapatkan penghargaan dari Kapolda Aceh.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu dari dua senjata M-16 itu tak lagi berwujud asli, namun telah dimodifikasi. Begini penampakannya!
Baca SelengkapnyaSaat ini senjata api beserta amunisi yang diserahkan warga itu sudah diamankan di gudang senjata Polda Aceh.
Baca SelengkapnyaEks Kombatan GAM di Aceh Tamiang Serahkan AK 47 dan Granat ke TNI
Baca SelengkapnyaAiptu FN mengaku tidak mengetahui mobil tersebut menunggak selama dua tahun.
Baca SelengkapnyaDibujuk Temannya, Polisi yang Tembak Debt Collector Akhirnya Menyerahkan Diri & Siap Tanggung Jawab
Baca SelengkapnyaKapolres Bener Meriah AKBP Nanang Indra Bakti, mengatakan senjata tersebut ditemukan warga.
Baca SelengkapnyaKapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis mengatakan, senjata yang diamankan tersebut masing-masing berjenis AK-56 dan UZI yang telah dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaPengancaman terjadi saat korban yang memenangkan tender proyek pembangunan gedung di samping kantor Kementerian Agama Murarata.
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi datangi Polrestabes Medan di berseragam loreng di hari libur.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca Selengkapnya