Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Kembali Blokir Jalan, Proyek Bendungan Manikin Kupang Terancam Mangkrak

Warga Kembali Blokir Jalan, Proyek Bendungan Manikin Kupang Terancam Mangkrak Warga Kembali Blokir Jalan Proyek Bendungan Manikin Kupang. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat delapan desa di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali memblokir akses masuk kawasan pembangunan Bendungan Tefmo Manikin di Kuaklalo dan Desa Bokong, Sabtu (20/5).

Warga menutup akses masuk kawasan proyek strategis nasional (PSN) yang terletak di Desa Baumata Timur itu menggunakan bambu, kayu serta bebatuan, sedangkan akses keluar di Desa Bokong juga dilakukan hal yang sama. Warga protes karena ganti rugi lahan yang mencapai 400 hektar belum terealisasi, walaupun sering dijanjikan.

Tokoh masyarakat Desa Baumata Timur, Daniel Baitanu mengatakan, aksi pemblokiran akses masuk dan keluar proyek ini sudah dilakukan tiga kali. Mereka kecewa dengan sikap pemerintah yang merealisasikan hak pemilik lahan.

"Aksi ini atas dasar inisiatif masyarakat pemilik lahan karena pemerintah tak kunjung menempati janji ganti rugi pembebasan lahan," katanya, Sabtu (20/5).

Menurut Daniel Baitanu, pemilik lahan khusus di Desa Baumata Timur berjumlah 52 orang dengan 71 bidang tanah. Sedangkan di Desa Bokong kurang lebih 200 bidang tanah dengan jumlah pemilik lahan kurang lebih 90 orang.

"Jumlah ini belum termasuk Desa Oeletsala, Kuaklalo, Soba dan Desa Oelnasi dengan total luas lahan kurang lebih 400 hektar," ujarnya.

Ia menyebut, proses awal hingga mengijinkan pembangunan dilakukan karena ada sejumlah tahapan dilakukan pemerintah mulai dari sosialisasi, hingga pengukuran dan kesepakatan pembebasan lahan.

"Dari 400 hektar lahan ini, dijanjikan proses relokasi terhadap 62 kepala keluarga di Dusun 5, RT 17 Bokong yang berada langsung di genangan air. Selain itu, ada sejumlah fasilitas umum seperti gereja, posyandu dan lainnya," ungkap Daniel Baitanu.

"Pemerintah hanya janji tapi tidak menunjukkan lokasi relokasi. Ganti rugi saja mereka beralasan masih menunggu perhitungan tim appraisal, tapi hingga ditutup yang ketiga ini tidak ada kejelasan," tambahnya.

Daniel Baitanu menegaskan, masyarakat pemilik lahan telah menyatakan sikap untuk tidak memberikan ruang, atau kesempatan melanjutkan pembangunan jika belum merealisasikan anggaran ganti rugi.

"Penutupan pertama dan kedua sudah disepakat dan dituangkan dalam pernyataan tertulis untuk segera melunasi hak pemilik lahan, namun ternyata tidak terealisasikan. Kami akan tutup sampai ganti rugi direalisasikan," tutupnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga
Sempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga

Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?

Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya

Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter

Retakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.

Baca Selengkapnya
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan

Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.

Baca Selengkapnya
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor

Beredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tolak Proyek Strategis Nasional, Warga Nagari Air Bangis Geruduk Kemenko Perekonomian
FOTO: Tolak Proyek Strategis Nasional, Warga Nagari Air Bangis Geruduk Kemenko Perekonomian

Warga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid

Viral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat

Baca Selengkapnya
Buat Jalan Provinsi, Segini Ganti Rugi Lahan Warga di IKN Bikin Melongo
Buat Jalan Provinsi, Segini Ganti Rugi Lahan Warga di IKN Bikin Melongo

Rumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.

Baca Selengkapnya
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta

Bahlil mengatakan kegiatan investasi tersebut diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
SD Pajjaiang Masih Disegel Ahli Waris, Pemkot Makassar Siap Ganti Rugi jka Ada Sertifikat
SD Pajjaiang Masih Disegel Ahli Waris, Pemkot Makassar Siap Ganti Rugi jka Ada Sertifikat

Wali Kota Danny Pomanto mengaku Pemkot Makassar mempunyai novum atau bukti baru yang sudah diajukan melalui peninjauan kembali (PK) ke MA.

Baca Selengkapnya