Warga Kupang Tewas Diterkam Buaya saat Asyik Mancing
Merdeka.com - Kanisius Satbaba (38), pria asal Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia setelah dimangsa buaya pada Minggu (20/6). Pria itu dimangsa buaya di tambak garam Nunkurus Lolok Bipolo.
Kronologi yang diterima menyebutkan, Sabtu (19/6) kemarin, korban bersama temannya pergi memancing ikan di lokasi tambak garam Nunkurus. Pukul 23.00 WITA, korban bersama temannya tiba di tempat kejadian.
15 menit kemudian korban bersama temannya bernama Jhoni Gela memancing ikan. Berselang 15 menit, teman lain bernama Tius Bilitana tiba dan bergabung namun dia memilih tidur.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Bagaimana cara kerangka dimakamkan? Kerangka yang ditemukan dikubur dalam berbagai cara. Sebagian besar dikubur dalam liang lahat yang sederhana, tapi hampir sepertiga yang dikubur adalah bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak ini diletakkan dan dikubur salam wadah besar.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Selanjutnya korban bersama Jhoni Gela lanjut memancing, berselang satu jam Jhoni Gela pindah tempat mancing kurang lebih tujuh meter dari posisi korban. Sekitar pukul 01.00 WITA dini hari, Jhoni Gela mengantuk namun sebelum tidur, Jhoni Gela masih sempat melihat korban memancing," kata Paur Humas Polres Kupang, Aiptu Randi Lalu Hidayat.
Minggu (20/6), pukul 04.00 WITA, Tius Bilitana mendengar teriakan korban, sehingga dia langsung terbangun dan melihat korban terseret ke dalam air. Tius Bilitana berusaha untuk menarik korban karena melihat seekor buaya, membawa korban ke dalam air.
"Pada Pukul 09.19 WITA atas bantuan pawang buaya atas nama Salmun Bundan, jasad korban dapat ditemukan. Pada pukul 10.00 WITA, jenazah dibawa ke RSUD Naibonat Kupang untuk dilakukan pemeriksaan medis," ujar dia.
Keluarga menerima kematian korban sebagai musibah, sehingga menolak untuk diautopsi. Walau demikian, keluarga menandatangani surat pernyataan dan jenazah korban dimakamkan di Desa Noelbaki.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di aliran kali Mookervart Cengkareng
Baca SelengkapnyaPolda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca Selengkapnya