Warga Kutai Timur Selamatkan Bayi Orang Utan Usai Terpisah dari Induk
Merdeka.com - Satu bayi Orang Utan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) berhasil diselamatkan warga setelah terpisah dengan induknya, yang dikabarkan ditembak mati di kebun sawit di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Peristiwa itu sedang diselidiki Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Kalimantan Timur.
Keterangan diperoleh merdeka.com, bayi itu dalam penanganan Kantor Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong, Kutai Kartanegara, setelah dijemput Selasa (8/11) malam di rumah seorang warga di Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang.
Bayi orang utan itu dibawa dari kecamatan Muara Wahau, kabupaten Kutai Timur, untuk tujuan diserahkan ke pihak berwenang. Bayi itu terpisah dari induknya yang dikabarkan ditembak mati di kebun sawit di Muara Wahau.
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
-
Kapan Orangutan Tapanuli ditemukan? Seiring perkembangan teknologi terutama di bidang genetika, banyak penemuan baru terkait DNA orang utan di Sumatra. Pada 2017, telah ditetapkan spesies baru, yaitu Orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
-
Siapa yang menemukan mumi anak singa itu? Untuk pertama kalinya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi sisa-sisa dari mumi beku hewan yang berasal dari 35.000 tahun lalu yang ditemukan ilmuwan di Yakutia, Rusia pada 2020.
"Sekarang ada di kantor seksi konservasi wilayah II Tenggarong. Kondisinya sehat, orang utan berkelamin jantan berusia sekitar 4 bulan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur Ari Wibawanto, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (9/11).
Dari keterangan warga yang menyerahkan bayi orang utan itu, sebelumnya 3-4 bulan lalu, ditemukan ada di kebun sawit warga bersama induknya.
"Tapi ada satu hari, pagi hari, itu induknya sudah tidak terlihat warga," ujar Ari.
Bayi orang utan itu akhirnya dipelihara warga. Setelah mendapatkan informasi orang utan itu adalah satwa langka dan dilindungi, akhirnya dibawa ke Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang. Komunikasi dilakukan oleh warga yang membawa bayi Orangutan itu untuk diserahkan setelah dijemput tim BKSDA Kalimantan Timur Kantor Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong.
"Terkait apakah induknya dibunuh atau tidak, informasi itu kami dalami. Belum ditemukan bukti apakah induknya dibunuh atau dipisah dari induknya. Jadi soal ini masih kami dalami," terang Ari.
"Usia empat bulan itu masih menyusu ke induknya. Rencana akan kita bawa ke tempat konservasi khusus kita di Berau (Kalimantan Timur) karena tempatnya lebih representatif bekerja sama dengan NGO (non governmental organization). Kenapa dibawa ke Berau? karena di lokasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) sudah cukup penuh," tambah Ari.
Menurut Ary lagi, ke depan nantinya orang utan itu akan dilepasliarkan kembali ke alam liar.
"Jadi yang terpenting di sini adalah apresiasi kami terhadap warga yang tingkat kesadarannya sangat tinggi, terkait konservasi satwa dengan menghubungi dan menyerahkan ke kami," demikian Ari.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSatwa dengan nama latin helarctos malayanus itu kini sudah diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaBKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaBKSDA Sultra menyebut orangutan tidak ada di wilayah Sulawesi apalagi Sultra. Dia menduga video itu di wilayah Kalimantan.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kelahiran bayi badak sumatera keempat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK).
Baca Selengkapnya