Warga Mamasa Korban Gempa Membutuhkan Tenda
Merdeka.com - Kepala Pelaksana Harian BPBD Mamasa Provinsi Sulawesi Barat Daud Sattu mengatakan, warga yang mengungsi akibat gempa yang melanda kawasan itu sejak Sabtu (3/11) membutuhkan tenda. Gempa 5,2 Magnitudo mengguncang wilayah Mamasa, Sulawesi Barat, Rabu (7/11) sore.
Pusat gempa di darat dengan kedalaman 11 kilometer pada lokasi 9 kilometer tenggara Mamasa Sulawesi. Gempa tidak berpotensi tsunami.
"Warga yang berada di pengungsian sangat membutuhkan bantuan, khususnya tenda," kata Daud ketika dihubungi dari Mamuju, Jumat (9/11). Seperti diberitakan Antara.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Dimana pusat gempa Sangihe? Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pusat empat berada 373 km Barat Laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, tepatnya pada 6.14 LU, 123.28 B.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Dimana pusat gempa di Bali? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
Walaupun Kementerian Sosial telah memberikan bantuan 200 lembar tenda, katanya, hal itu belum cukup karena semakin banyak warga yang mengungsi.
Ia menyatakan selain membangun tenda secara sederhana di samping rumah, warga yang mengungsi di delapan titik di Kabupaten Mamasa terpaksa tidur dengan alat seadanya akibat masih minimnya tenda dan peralatan.
Ia mengatakan warga juga membutuhkan makanan cepat saji, air mineral, air bersih, serta beras.
Gubernur Sulbar telah memberikan bantuan satu ton beras, sedangkan dari Bank Sulselbar memberikan bantuan mi instan dan air mineral. Namun, katanya, karena pengungsi semakin bertambah sehingga sangat diharapkan bantuan dari semua pihak.
"Jadi selain tenda, kebutuhan mendesak yang sangat dibutuhkan warga yang mengungsi adalah beras, makanan cepat saji, air mineral dan air bersih," kata Daud Sattu.
Ia berharap, semua pihak khususnya dunia usaha dapat memberikan perhatian kepada warga yang mengungsi akibat masih seringnya terjadi gempa susulan melanda wilayah Kabupaten Mamasa.
"Dalam hal penanganan kondisi seperti ini terlibat tiga unsur, pertama pemerintah kemudian masyarakat dan dunia usaha. Kami berharap khususnya kepada dunia usaha agar ada kedulian terhadap kejadian ini. Pemerintah kabupaten sendiri juga sudah memberikan sejumlah bantuan logistik namun karena semakin bertambahnya jumlah pengungsi sehingga pemkab sedikit kewalahan," katanya.
Hingga saat ini, warga yang mengungsi akibat gempa di wilayah Kabupaten Mamasa terus bertambah yakni mencapai 15.266 orang. Mereka mengungsi di delapan titik di daerah itu, termasuk ada yang ke luar daerah. Pengungsian terbanyak, di Kecamatan Sumarorong dengan jumlah 7.348 orang.
Wilayah Kabupaten Mamasa diguncang gempa sejak Sabtu (3/11), pukul 10.30 Wita dengan kekuatan 4,7 magnitudo, kemudian pukul 13.04 Wita dengan kekuatan 4,6 magnitudo, pukul 16.44 Wita dengan kekuatan 4,9 magnitudo, dan pukul 17.09 Wita dengan kekuatan 3,7 magnitudo.
Gempa susulan terparah dengan magnitudo 5,5 terjadi pada Selasa (6/11) sekitar pukul 02.45 Wita, menyebabkan ribuan warga mengungsi.
Gempa dengan getaran kuat di wilayah Kabupaten Mamasa dan terasa hingga Kabupaten Mamuju atau Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat terjadi pada Rabu (7/11) sekitar pukul 17. 42 Wita dengan magnitudo 5,2 dan pada Kamis (8/11) sekitar pukul 21. 40 Wita berkekuatan 5,1 magnitudo.
Hingga saat ini gempa susulan dengan magnitudo relatif kecil masih terus terjadi di Kabupaten Mamasa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro
Baca SelengkapnyaSelain Ternate getaran gempa juga terdeteksi BMKG mengguncang beberapa saat di Jailolo dan Tidore, Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga lemah.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun demikian, masyarakat diminta agar hati-hati terhadap gempa bumi susulan.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak panik dan tetap mengacu pada informasi dari BMKG.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sabtu pagi (12/10/2024).
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 7.0 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca Selengkapnyakoordinat titik gempa terletak di 9,91° LS ; 122,12° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 Km arah Tenggara Ende
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada di kedalaman 10 km. Atau 161 km wilayah Barat Daya Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaGuncangan gempa juga dirasakan di wilayah Talaud, Siau dan Tahuna. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan.
Baca Selengkapnya