Warga Petobo enggan bangun rumah di lokasi bekas terkena Likuifaksi
Merdeka.com - Korban gempa disertai lumpur akibat likuifaksi dari Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, yang mengungsi di Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi butuh informasi rinci dari pemerintah mengenai rencana relokasi permukiman.
"Warga masih bertanya-tanya di mana rencana tempat relokasi," ucap Ketua RT01/RW05 Kelurahan Petobo, Abdul Naim di Sigi. Seperti dikutip dari Liputan6.com.
Warga yang kurang lebih berjumlah sekitar 68 jiwa atau sekitar 18 kepala keluarga tidak lagi memiliki tempat tinggal setelah tersapu likuifaksi. Sebagian warga masih memiliki lahan yang di wilayah Petobo yang tidak terdampak lumpur dan dapat digunakan untuk pembangunan tempat tinggal.
-
Kenapa warga kampung terisolir tidak memiliki tanah hak milik? Salah seorang warga di sana berkata, tanah di kampung itu bukan tanah hak milik, melainkan masih dimiliki PT KAI.
-
Kenapa warga Kampung Teko tetap tinggal di kampung yang tenggelam? Masyarakat di kampung apung disebut tak ingin meninggalkan daerah tersebut karena merupakan tanah kelahiran. Selain itu, alasan lainnya adalah daerah tersebut merupakan tempat mencari nafkah sehingga sulit jika harus pindah ke tempat baru.
-
Bagaimana cara warga Kampung Stabelan memanfaatkan lahan di sekitar Merapi? Pak Suwandi, salah seorang warga Desa Stabelan, menerangkan kalau aktivitas sehari-hari warga adalah pertanian. Terlihat di sepanjang jalan warga bersiap menuju ke ladang.
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Mengapa warga Latimojong menolak harga pembebasan lahan? Cones mengaku pasca kejadian tersebut keluarganya mengalami trauma. Bahkan, anaknya enggan berangkat ke sekolah. 'Anak saya trauma dan tidak masuk sekolah karena peristiwa kemarin. Untuk sementara kami menenangkan diri di rumah kerabat,' ucapnya.
-
Bagaimana masyarakat sekitar memanfaatkan lahan di Desa Wisata Danau Diateh? Dengan suhu yang relatif dingin, masyarakat sekitar sangat memanfaatkan lahan hijaunya untuk dijadikan pertanian. Hampir 80% dari kawasan ini masih dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dikelola langsung oleh masyarakat sekitar.
Namun warga enggan menggunakan lahan itu. Alasannya karena lokasi dekat dengan jalur patahan gempa Palu serta terdampak lumpur.
"Warga trauma berat dan takut. Tidak mau karena lokasinya dekat dengan jalur gempa dan terdampak lumpur," ujarnya.
Dia juga menyebutkan, bahwa warga membutuhkan penjelasan dari pemerintah mengenai gempa dan lahan-lahan relokasi apakah rawan dari gempa atau tidak.
"Sebaiknya ada penjelasan dari pemerintah kepada warga mengenai gempa," katanya.
Sebagian besar warga Kelurahan Petobo tidak lagi memiliki tempat tinggal pascagempa disertai lumpur pada Jumat 28 September 2018. Warga pun membutuhkan bantuan pemerintah untuk pembangunan kembali tempat tinggal mereka.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaJalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaWarga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca SelengkapnyaTidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi
Baca SelengkapnyaProyek geothermal Poco Leok dikhawatirkan membayakan kesehatan warga serte merusak kelestarian lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaBukan hanya di Cina, rumah paku ternyata juga ada di Indonesia lho!
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca Selengkapnya