Warga Sempat Lihat Pelaku Perusakan Makam di Magelang
Merdeka.com - Perusakan makam terjadi di empat tempat pemakaman umum (TPU) di Kota Magelang, Jawa Tengah. Keempat TPU yang mengalami perusakan adalah TPU Giriloyo, Malangan, Kiringan dan Segadoeng yang semuanya ada di wilayah Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. Sebanyak 22 makam yang terdiri dari 19 makam nasrani dan 3 makam muslim yang berada di empat TPU tersebut dirusak oleh orang tak dikenal.
Perusakan di empat TPU itu diduga dilakukan pada malam hari hingga dini hari. Hal ini diketahui dari keterangan warga yang sempat menyaksikan peristiwa perusakan tersebut.
Wahyu Lestari (43) warga yang rumahnya berada tak jauh dari TPU Segadoeng yang ada di Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan menuturkan jika perusakan terjadi pada Minggu, 30 Januari 2018 dini hari. Wahyu mengaku sempat mendengar suara gaduh seperti orang memukul pohon dari dalam makam.
-
Kenapa kompleks pemakaman di Mojowarno terbengkalai? Kini, jejak-jejak kejayaan agama kristen masih berdiri megah di Kecamatan Mojowarno. Sayangnya, salah satu bukti sejarah yakni kompleks pemakaman orang-orang Jawa Kristen di sana terbengkalai.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Apa yang ditemukan di situs pemakaman? Di pantai yang sekarang menjadi tempat terpopuler ini, para arkeolog menemukan kerangka sekitar 200 orang yang diyakini merupakan anggota komunitas Kristen sejak abad ke-6.
-
Di mana makam-makam kuno itu ditemukan? Arkeolog Mesir menemukan 110 kuburan di Delta Sungai Nil, berasal dari zaman sebelum kerajaan firaun.
-
Siapa saja yang dimakamkan di sana? Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
-
Apa yang terjadi di kuburan massal? Menurut Pak Darmadi, di makam yang berada tepat di bawah sutet tegangan tinggi itu terdapat puluhan jasad korban anggota PKI.
Mendengar suara gaduh itu, Wahyu yang ditemani oleh anak lelakinya kemudian keluar rumah untuk mengecek keadaan. Dari depan teras rumah yang hanya berjarak lebih kurang 10 meter dari TPU Segadoeng, Wahyu mencoba melihat pohon besar yang berada di tengah kuburan.
"Saya cek tidak ada apa-apa. Terus saya mau masuk ke rumah. Waktu itu tak sengaja lihat ada laki-laki mengintip ke arah saya. Orangnya tidak memakai penutup muka. Takut, saya langsung masuk ke rumah," ujar Wahyu di rumahnya, Rabu (3/1).
Wahyu menjelaskan jika pagi harinya dirinya pun mengecek ke TPU. Saat melakukan pengecekan, Wahyu menemukan nisan kayu salib milik mendiang F. Sriyati yang dimakamkan pada 5 Desember 2018 mengalami kerusakan.
Wahyu menjelaskan jika di lingkungan tempatnya tinggal belum pernah ada kejadian perusakan makam. Peristiwa perusakan makam ini baru pertama kalinya terjadi di wilayah tempat tinggalnya.
"Baru pertama kali ini kejadian. Sebelumnya belum pernah ada kejadian kayak ini (perusakan makam). Kehidupan warga harmonis, tentram dan tak ada konflik. Selama ini ibadah agama tidak ada masalah di sini," ungkap Wahyu.
Sedangkan menurut Mursidi, warga Kiringan, Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan, saat kejadian perusakan makam di TPU Malangan sempat ada warga yang memergoki pelaku. Saat itu, warga yang memergoki sempat berusaha mengejar tapi pelaku bisa melarikan diri.
"Yang ketahuan satu orang. Dikejar warga tapi bisa lari gak ketangkap," ujar Mursidi di TPU Malangan, Kamis (3/1).
Mursidi menuturkan jika perusakan makam di TPU Malangan terjadi pada Rabu (2/1) dinihari. Mursidi menambahkan jika perusakan makam pun sempat terjadi di TPU Kiringan yang lokasinya berhadap-hadapan dengan TPU Malangan.
Mursidi mengungkapkan jika ada delapan makam di TPU Kiringan yang dirusak orang tak dikenal. Dari delapan makam yang dirusak terdiri dari enam makam nasrani dan dua makam muslim. Perusakan makam ini diketahui oleh juru kunci makam pada Selasa, 31 Desember 2018 pagi.
"Yang makam nasrani hancur dirusak tanda salibnya. Ada nisan salib yang dari batu dipukul sampai hancur. Sedangkan yang kayu dicabut dan dipecah. Untuk dua makam muslim hanya dicabut dan tak dihancurkan. Hanya dipecah jadi dua tidak sampai dihancurkan," tutup Mursidi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaNamun belum diketahui kelompok yang melakukan perusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku membuang dua potongan telapak kaki korban dan pergelangan tangan sebelah kiri di Jembatan Kelor.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaPara korban langsung dievakuasi warga ke rumah sakit dan kini masih perawatan.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka tersebut yakni berinisial EN, BC dan AG.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPolisi yang menerima laporan segera datang ke lokasi meredam massa dan melakukan evakuasi terhadap korban ke RSUD Kayen.
Baca Selengkapnya