Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada Penyakit Mulut dan Kuku, Perhatikan Hal Ini Ketika Anda Beli Daging di Pasar

Waspada Penyakit Mulut dan Kuku, Perhatikan Hal Ini Ketika Anda Beli Daging di Pasar Ilustrasi daging beku. ©21food.com

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan temuan penyakit mulut dan kuku (PMK). Kemenkes pun meminta masyarakat tak perlu khawatir karena penyakit mulut dan kuku hanya terjadi pada hewan.

Namun masyarakat selaku konsumen diminta tetap harus mewaspadai penyebaran virus penyakit mulut dan kuku ke lingkungan yang dapat menular ke hewan ternak melalui daging dan susu. Berikut tips memilih daging di tengah merebak penyakit mulut dan kuku.

"Ketika sampai di rumah, daging jangan dicuci tetapi langsung direbus minimal 30 menit atau disimpan di kulkas minimal 24 jam," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan melalui Kepala Seksi Peternakan Sidi Purnomo di Kudus, Rabu (11/5).

Dia mengatakan, jika daging ingin dibekukan simpan terlebih dahulu di kulkas minimal 24 jam. Sedangkan daging jeroan harus langsung direbus di air mendidih minimal 30 menit, termasuk ketika membeli susu juga direbus hingga mendidih minimal selama 5 menit.

Gejala Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus mengungkapkan gejala penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Gejala itu yakni demam tinggi antara 39-41 derajat Celsius, air liur berlebih dan berbusa, sebagian ada luka lepuh di lidah dan mukosa rongga mulut, pincang pada kaki, dan diakhiri lepasnya kuku, tidak mau makan, sulit berdiri atau gemetar, dan nafas cepat.

"Penyakit mulut dan kuku tersebut tidak dapat menular atau menginfeksi ke manusia dan tidak dapat ditularkan melalui daging dan susu ke manusia," kata dia.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus juga meningkatkan pengawasan terhadap hewan ternak untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Pengawasan dilakukan menyusul adanya temuan kasus PMK di daerah lain.

"Hewan ternak yang kami awasi, mulai dari sapi, kerbau, kambing, babi, dan domba," kata Sidi Purnomo.

Dia mengatakan, pemantauan hewan ternak di Kabupaten Kudus, tidak hanya di peternak, melainkan juga ke pedagang dengan melakukan komunikasi dan memberikan informasi serta edukasi.

Dia mengungkapkan pemantauan terhadap hewan ternak dimulai sejak Senin (9/5), namun hingga kini belum ditemukan adanya hewan ternak yang mengarah ke penyakit mulut dan kuku.

Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Menular ke Manusia

Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner IPB (Institut Pertanian Bogor), drh Denny W Lukman menjelaskan lebih detail soal penyakit mulut dan kuku. Dia membenarkan penyakit tersebut hanya terjadi pada hewan dan tidak menular ke manusia.

"PMK tidak menular ke manusia, jadi tidak masuk dalam kategori Zoonosis," katanya kepada merdeka.com, Selasa (10/5).

Denny menyebut, penyakit mulut dan kuku sangat menular. Penyakit ini disebabkan virus Aphtovirus dari famili Picornaviridae. Ada tujuh setotipe virus yakni O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3, dan Asia 1. Virus penyebab penyakit mulut dan kuku yang pernah ada di Indonesia tahun 1983 hanya serotipe O.

Menurutnya, hewan yang terserang penyakit mulut dan kuku ialah Ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba, rusa), babi, unta, dan beberapa hewan liar. Secara percobaan, virus penyakit mulut dan kuku dapat menginfeksi antara lain kelinci, marmut, tikus, dan hamster.

Bagi hewan yang terjangkit penyakit mulut dan kuku, gejala klinis yang muncul seperti demam tinggi bisa mencapai 41 derajat Celcius, pembengkakan limfoglandula mandibularis, dan hipersalivasi (air liur berlebihan). Kemudian adanya lepuh dan erosi sekitar mulut, moncong hidung, lidah, gusi, kulit sekitar kuku dan puting kambing.

Denny mengatakan daya tahan virus penyebab penyakit mulut dan kuku sangat bervariasi. Namun umumnya mereka bertahan pada air yang tergenang hingga 50 hari, rumput 74 hari, tanah 26 sampai 200 hari, feses kering 48 hari, dan feses basah 8 hari. Lalu cairan feses (manur) 34 sampai 43 hari, bahkan dalam limfonodus, sumsum tulang, tetesan darah, jeroan bisa bertahan beberapa bulan.

Virus penyebab penyakit mulut dan kuku banyak terdapat dalam jaringan, sekresi dan eksresi sebelum dan pada waktu timbulnya gejala klinis. Penyakit ini bisa menular ke hewan lain. Penularannya melalui kontak dengan hewan atau bahan tercemar, jalur inhalasi (pernafasan), ingesti (mulut/makan) dan melalui perkawinan alami ataupun buatan.

Meski sangat menular, penyakit mulut dan kuku dapat dikendalikan. Upaya pengendaliannya antara lain, jika ada hewan demam tinggi atau sakit segera laporkan ke Dokter Hewan atau Puskeswan atau Dinas. Kemudian jika hewan sakit dipisahkan dan jangan dijual, tidak memotong hewan sakit, menjaga kebersihan kandang, alat, dan orang yang menangani hewan.

Denny menjelaskan, secara ilmiah telah dibuktikan oleh penelitian yang telah dipublikasi bahwa virus penyakit mulut dan kuku tidak dapat bertahan hidup dalam daging (deboned and deglanded) yang telah mengalami rigor mortis. Namun, masih bertahan hidup pada hati, ginjal, rumen, dan darah yang dibekukan.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan

Budi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak.

Baca Selengkapnya
Ada Bakteri Salmonella, Ini Penyebab Keracunan Massal Olahan Daging Kurban di Surabaya
Ada Bakteri Salmonella, Ini Penyebab Keracunan Massal Olahan Daging Kurban di Surabaya

Hasil pemeriksaan menunjukkan sate daging, gulai daging dan krengsengan daging positif bakteri Salmonella sp.

Baca Selengkapnya
Bagian Sapi yang Harus Dihindari untuk Dikonsumsi, Wajib Tahu
Bagian Sapi yang Harus Dihindari untuk Dikonsumsi, Wajib Tahu

Beberapa bagian sapi dapat mengandung kontaminan yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk tahu bagian mana yang harus dihindari.

Baca Selengkapnya
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia

Kucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aktivis PETA Gelar Aksi di Jatinegara Tuntut Pasar Hewan Ditutup
FOTO: Aktivis PETA Gelar Aksi di Jatinegara Tuntut Pasar Hewan Ditutup

Aktivis PETA mengingatkan masyarakat bahwa kondisi pasar hewan hidup yang kumuh berpotensi menciptakan penyebaran baru bagi penyakit zoonosis yang mematikan.

Baca Selengkapnya
Tips Mencegah Cacar Monyet untuk Meminimalkan Penularan, Penting Diperhatikan
Tips Mencegah Cacar Monyet untuk Meminimalkan Penularan, Penting Diperhatikan

Cacar monyet termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk menghentikan penularannya, penting untuk mengetahui tips-tips pencegahannya.

Baca Selengkapnya
Bahaya Kesehatan dari Konsumsi Sejumlah Hewan Ekstrem Seperti Ular dan Biawak
Bahaya Kesehatan dari Konsumsi Sejumlah Hewan Ekstrem Seperti Ular dan Biawak

Karena akasan kesehatan, sejumlah hewan ekstrem dikonsumsi manusia. Walau begitu ada bahayanya.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Tips Mencegah Kontaminasi Silang pada Makanan, Jaga Makanan tetap Segar
Tips Mencegah Kontaminasi Silang pada Makanan, Jaga Makanan tetap Segar

Kontaminasi silang adalah perpindahan bakteri atau kuman dari satu bahan makanan ke bahan makanan lainnya, yang dapat menyebabkan penyakit atau keracunan.

Baca Selengkapnya
Bisa Sebabkan Masalah dan Penyakit, Ketahui 8 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Disentuh Sembarangan
Bisa Sebabkan Masalah dan Penyakit, Ketahui 8 Bagian Tubuh yang Tak Boleh Disentuh Sembarangan

Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.

Baca Selengkapnya
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi

Virus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.

Baca Selengkapnya