Wiranto Ungkap Hubungan dengan Al-Zaytun, Berawal dari Pilpres 2004
Wiranto mengaku punya hubungan dengan pihak Al Zaytun pada tahun 2004 ketika ia sedang berkampanye sebagai calon presiden.
Kala itu ia menawarkan kebijakan yang akan ia lakukan jika terpilih menjadi presiden.
Wiranto Ungkap Hubungan dengan Al-Zaytun, Berawal dari Pilpres 2004
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto berbicara soal hubungannya dengan Pondok Pesantren Al Zaytun yang belakangan menjadi sorotan.
Wiranto mengaku punya hubungan dengan pihak Al Zaytun pada tahun 2004 ketika ia sedang berkampanye sebagai calon presiden.
"Itu sudah saya sampaikan bahwa hanya mengkait pada saat saya menjadi calon presiden di tahun 2004, saya kampanye di banyak pondok pesantren, termasuk di Al zaytun" kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
Wiranto menjelaskan, kala itu ia menawarkan kebijakan yang akan ia lakukan jika terpilih menjadi presiden.
Hasilnya, ia memperoleh suara yang besar di Pondok Pesantren Al Zaytun.
"Saya memberikan berbagai kebijakan yang akan saya bangun sebagai calon presiden waktu itu dan pada saat pemilu memang suara saya cukup besar di sana,"
-ucap Wiranto.
Namun, perolehan suara itu tidak cukup membawanya menjadi presiden.
"Itu saja setelah itu memang saya enggak ada kaitan apa-apa dengan Al Zaytun," kata Wiranto.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menegaskan saat ini Pondok Pesantren Al Zaytun berstatus dalam pembinaan dan tidak akan dibubarkan atau ditutup. "Untuk Al Zaytun sudah ditangani. Al Zaytun itu pondok pesantrennya kita jaga dan bina agar terus berkembang. Karena sebagai pondok pesantren dia tidak ada indikasi melakukan kesalahan," ujar Mahfud di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7).
Mahfud menyebut, Al Zaytun dalam lingkup pondok pesantren dan sekolah dipastikan tidak ada mencetak lulusan yang melanggar hukum. Itu sebabnya, aktivitas pendidikan di sana difokuskan pada pembinaan agar lebih baik. "Semuanya baik-baik saja. Tetapi pengelolanya yang bernama Panji Gumilang (diproses hukum)," katanya. Menurutnya, ada beberapa permasalahan hukum yang diindikasikan sebagai pelanggaran yang dilakukan pemimpin Ponpres Al Zaytun, Panji Gumilang. Namun demikian, proses hukum terhadap yang bersangkutan tetap berjalan di tingkat penegak hukum.