Yogyakarta Dikepung Banjir, Ketinggian Air Mencapai 1,5 Meter
Merdeka.com - Hujan berintensitas tinggi terjadi merata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak Minggu (17/3) pagi. Hujan menyebabkan sejumlah sungai meluap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat, luapan air sungai menyebabkan terjadinya banjir di beberapa titik. Tiga kabupaten di DIY yaitu Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul terdampak banjir.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantara mengatakan, untuk kabupaten Bantul wilayah terdampak ada di sembilan kecamatan meliputi Imogiri, Piyungan, Pleret, Pundong, Kretek, Jetis, Bantul, Kasihan dan Pandak.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
"Data terbaru yang masuk, ada sembilan kecamatan terdampak. Termasuk juga di Pandak, Kasihan, Pundong, Bantul dan Jetis," ujar Biwara.
Biwara menyampaikan banjir terparah terjadi di Dermojurang, Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. Selain itu di daerah Sareyan, Karangtalun, Imogiri yang berada di dekat Sungai Celeng banjir hingga satu meter.
"Di Dermojurang terjadi longsor dan banjir di permukiman warga. BPBD, Satpol Airud Polda DIY dan tim rescue tidak bisa menjangkau lokasi karena ketinggian air mencapai 1,5 meter," ungkap Biwara.
Biwara menjelaskan sejumlah kerusakan infrastruktur dan bangunan milik warga pun terjadi karena banjir. Kerusakan infrastruktur ini menyebabkan sejumlah jembatan putus, tanggul jebol dan jalan ambles.
Biwara menambahkan pihaknya terus melakukan pendataan terhadap kerusakan yang terjadi. BPBD memprioritaskan penanganan terhadap warga yang mengungsi dan terdampak banjir.
"Prioritas kami saat ini adalah penanganan dan pengungsian warga yang terdampak. Warga sebagian dievakuasi oleh BPBD Bantul dan sebagian melakukan evakuasi mandiri," pungkas Biwara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaPuncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaBanjir juga dipicu peningkatan debit air di sepanjang aliran sungai atau Tukad Mati di wilayah Kelurahan Legian dan Kuta.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca Selengkapnya