Anies Minta Temuan Transaksi Mencurigakan Diusut Tuntas: Jangan Demokrasi Dirusak
Dalam demokrasi memang ada biaya, tetapi harus melalui cara-cara yang benar.
Dalam demokrasi memang ada biaya, tetapi harus melalui cara-cara yang benar.
Anies Minta Temuan Transaksi Mencurigakan Diusut Tuntas: Jangan Demokrasi Dirusak
Calon Presiden nomor satu Anies Baswedan mendorong Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengusut tuntas dugaan transaksi mencurigakan saat Pemilu 2024. Demokrasi jangan dirusak dengan praktik-praktik tidak benar.
"Usut tuntas. Usut tuntas, dan jangan biarkan demokrasi kita dirusak oleh praktik-praktik yang tidak benar ini," ujar Anies di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Senin (18/12).
Anies mengatakan, dalam demokrasi memang ada biaya. Tetapi harus melalui cara-cara yang benar.
"Jadi dalam demokrasi, kita tahu bahwa akan ada biaya, dan harus menggunakan cara-cara yang benar," katanya.
Karena itu, KPU juga harus tegas. Begitu juga dengan aparat penegak hukum harus mengusut hingga tuntas.
"Jadi saya melihat perlu ada sikap yang tegas dari KPU, dari aparat penegak hukum, untuk mengusut hingga tuntas," kata Anies.
Diberitakan, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkap temuan transaksi keuangan mencurigakan di Pemilu 2024. Tepatnya di semester kedua tahun 2023.
Menurut Ivan, temuan kejanggalan itu mengarah pada peserta Pemilu 2024. Jumlah laporan terkait transaksi tersebut naik drastis lebih dari 100 persen.
"Sudah (ada temuan PPATK). Bukan indikasi kasus ya. Kita menemukan memang peningkatan yang masif dari transaksi mencurigakan misalnya terkait dengan pihak-pihak berkontestasi yang kita dapatkan namanya,” kata Ivan usai menghadiri acara 'Diseminasi PPATK', Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Kamis (14/12).