Demokrat Tagih Jatah Cawapres, NasDem: Emang di Sini Utang? Kan Enggak!
Merdeka.com - Partai Demokrat menagih jatah calon wakil presiden (Cawapres) kepada Anies Baswedan. Majelis Tinggi Demokrat memutuskan memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dengan catatan kader Demokrat menjadi pendampingnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan. Diketahui, nama yang diusulkan oleh Partai Demokrat adalah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.
Menaggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya meminta agar Partai Demokrat mengingat bagaimana poin kesepakatan deklarasi koalisi perubahan. Salah satunya, menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan siapa cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Anies Baswedan berjanji akan meminta apa dari ketua KPK? 'Karena itu kemarin kami sampaikan, kalau kami bertugas, maka siapapun yang terpilih menjadi komisioner KPK, harus tanda tangan pernyataan, mentaati seluruh kode etik, bila melanggar kode etik maka mengundurkan diri. Bila komisioner KPK, maka harus menandatangani komitmen itu, bila melanggar kode etik maka mengundurkan diri,' ujarnya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
"Ingat apa materi yang disampaikan oleh Partai Demokrat saat mendeklarasikan Mas Anies. Ingat saja itu poinnya. Apa poin deklarasinya. Teman-teman lihat, poin deklarasi NasDem poin deklarasi Demokrat, poin deklarasi PKS, tiga-tiganya memberikan kewenangan kepada Mas Anies untuk menentukan cawapres," kata Willy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3).
Dia pun menyebut, bahwa perwakilan Partai Demokrat di tim kecil yakni Waketum Partai Demokrat Iftitah dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Namun, jika pernyataan Hinca tersebut hanya sebatas aspirasi dia menilai tak masalah.
"Kalau masalah aspirasi it's okay saja. Tapi masalah tagih-tagih memang di sini utang? Kan enggak. Sebagai konteks aspirai sah-sah saja. Boleh-boleh saja," tegasnya.
Willy kembali menegaskan, untuk sosok cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat.
"Masalah calon wakil presiden, nanti ada saatnya itu baru pegangan bersama," imbuhnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat meminta jatah calon wakil presiden kepada Anies Baswedan. Majelis Tinggi Demokrat memutuskan memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dengan catatan kader Demokrat menjadi pendampingnya.
"Kami tentu minta majelis tinggi partai kan enggak mungkin kami memutuskan cuma presidennya saja karena kewenangannya juga wakil presiden berpasangan. Kami memintanya supaya juga wakilnya dari kami dengan rumusan kriteria yang disepakati diserahkan kepada calon presiden yang diusung," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/3).
Terkait deklarasi, Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Anies. Tetapi Hinca yakin akan terjadi menjelang detik terakhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden. Masih perlu pendekatan untuk menentukan calon wakil presiden yang mendampingi Anies Baswedan.
"Biarkan itu berjalan waktu itu sampai waktunya nanti pendaftaran itu tetapi percakapan-percakapannya jangan dibatasi enggak boleh lah itu, boleh lah bercakap-cakap. Dan kalau perempuan mau jadi istri kita kan ngapelinnya kan panjang menjelaskan dulu kepada orang tuanya tetangga dan semua baru jalan. Nah proses yang kami lakukan ini sudah pada proses ke situ," ujar Hinca.
Demokrat menginginkan kursi calon wakil presiden karena demi kepentingan partai. Hal tersebut telah dikomunikasikan kepada Anies.
"Saya katakan tadi nggak mungkin majelis tinggi itu memutuskan cuma capresnya saja karena ini untuk kepentingan di Partai Demokrat karena itu kami semua berdialog dengan mas Anies one by one dalam rapat itu, di mobil mas Anies bilang saya baru kali ini bertemu rapat sampai seperti ini semua bicara dan menyampaikannya," ujar Hinca.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengaku tak masalah jika tidak menjadi cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai sosoklah yang harus lebih menonjol dibanding partai di Pilkada.
Baca SelengkapnyaAnggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, nama perubahan merupakan ide Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendesak Anies Baswedan segera mengumumkan siapa cawapresnya.
Baca SelengkapnyaWilly mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaPolitikus Demokrat Andi Arief, mendesak Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan untuk segera deklarasi Cawapresnya.
Baca SelengkapnyaAnies dikabarkan umumkan cawapres pada 18 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.
Baca SelengkapnyaDemokrat buka-bukaan NasDem menolak AHY jadi Cawapres Anies
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat tidak setuju nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan diumumkan di menit-menit terakhir pendaftaran.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaDemokrat menegaskan dengan NasDem dan PKS juga sebelumnya tidak pernah mematok syarat saat berkoalisi.
Baca Selengkapnya