Ini Sederet Pesan Surya Paloh Soal Amandemen UUD 1945
Merdeka.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku banyak sekali menerima masukan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, terkait rencana amandemen UUD 1945. Salah satu masukan dari Surya ialah mendorong amandemen UUD dilakukan. Hal ini diperlukan sebagai bahan evaluasi Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Ada beberapa hal yang kami diskusikan dan mendapat masukan yang luar biasa dari bang Surya selaku tokoh bangsa, terkait dengan warisan yang harus kami selesaikan dari MPR, lalu yaitu rekomendasi amandemen terbatas dan perlunya dihadirkan kembali GBHN dalam sistem konstitusi kita," kata Bamsoet di DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (13/11).
"Dari mulai pembukaan, sampai pasal demi pasalnya. Mana-mana saja yang perlu kita amandemen sesuai dengan kebutuhan bangsa kita," sambungnya.
-
Mengapa Bamsoet menilai usulan Prabowo bagus? Dia menilai, usulan Prabowo untuk memberikan wadah bagi presiden dan wakil presiden di Indonesia sangat baik.
-
Apa usulan Wongsonegoro dalam sidang BPUPKI? Dalam sidang itu, Wongsonegoro memberi usulan perlunya menambah frasa ‘dan kepercayaannya itu’ pada Pasal 29 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Dasar 1945.
-
Apa yang Bambang Soesatyo pamerkan? Ketua MPR Bambang Soesatyo, memamerkan isi garasi di rumahnya yang berderet mobil mewah klasik.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
-
Bagaimana cara Mr. Soepomo menyusun rumusan dasar negara nya? Mr. Soepomo mengajukan konsep dasar negara pada 31 Mei 1945. Ia menekankan pentingnya integrasi nasional, dengan konsep negara yang bersifat organik atau integralistik, di mana seluruh elemen masyarakat bekerja bersama untuk kepentingan negara.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
Evaluasi Pilkada Serentak
Bamsoet mengatakan, akan lebih mendalami usulan dari Surya Paloh tersebut untuk menjaga komitmen dalam berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, Surya mendukung amandemen dengan tujuan untuk bangsa dan negara.
"Tidak boleh gampangan, harus betul-betul cermat. kalau memang kita mau ubah, ubah sesuai dengan kebutuhan bangsa. Tidak boleh mengada-ngada," tegas Bamsoet.
Selain itu, dia menyebut Surya juga mengusulkan agar meninjau ulang pelaksanaan pemilu serentak. Jika terjadi perubahan, maka amandemen atas UUD harus dilaksanakan.
"Tadi pak Surya juga menggoda dengan tafsir MK, yang memutuskan kemarin pemilu serentak yang menimbulkan banyak dampak. Apakah ini masih ingin kita pertahankan untuk 5 tahun ke depan atau kita pisah agar memperkecil risiko kita dalam berbangsa dan bernegara," kata Bamsoet.
"Semangat baru yang disampaikan bang Surya, boleh kita mengubah, tapi semangat untuk mempertahankan atau menjaga sistem presidensial dan harus diperkuat, itu penting. Jadi, tidak boleh kedepan pemerintahan itu lemah, atau kalah kuat," lanjut Bamsoet.
Penguatan Sistem Presidensial
Dalam pertemuan itu, kata Bamsoet, tak disinggung wacana presiden dipilih MPR. Sebab, sistem pemilihan presiden langsung dinilai sudah baik.
"Kami tidak menyentuh ke sana (Presiden dipilih MPR), karena sistem Pemilu sudah sangat bagus. Kita masuk dalam hal-hal lain, itu pun kita evaluasi," kata Bamsoet.
Selain itu, lanjutnya, Surya juga mendorong adanya penguatan sistem presidensial. Sebab, Surya menginginkan agar wewenang Presiden harus diperkuat, bukan diperlemah.
"Yang pertama dilakukan adalah memperkuat sistem presidensial dan kalau memang kita akan amandemen, kembalikan semua kewenangan yang memang menjadi kewenangan Presiden dalam sistem ini," kata Bamsoet.
Bamsoet menambahkan, semua masukan dari petinggi partai politik akan dilemparkan ke publik sebagai diskursus. MPR membuka masukan-masukan dari elemen masyarakat hingga tahun 2023.
"Jadi kita masih punya waktu panjang, masih punya golden time sampai 2023. Jika tidak ada usulan masuk ya kita pertahankan yang ada saat ini," pungkas Bamsoet.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bamsoet juga sempat menyampaikan berbagai aspirasi yang kini bekembang di masyarakat.
Baca SelengkapnyaBamsoet menegaskan persatuan dan kesatuan bangsa tidak hanya cukup dengan bermodalkan kualitas, kapabilitas dan loyalitas saja.
Baca SelengkapnyaWacana amandemen UUD 1945 dihembuskan Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD La Nyalla
Baca SelengkapnyaDalam momen tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan jika pimpinan MPR tidak mengucapkan kata untuk memutuskan amandemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaLaporan tersebut, terkait pernyataan Bamsoet bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan daripada UUD 1945 yang telah ada.
Baca SelengkapnyaIndonesia membutuhkan anak bangsa yang mampu untuk menyeimbangkan hak dan kewajiban. Hal itu itulah yang mendasari untuk memperjuangkan gerakan perubahan.
Baca Selengkapnya"menurut saya sebaiknya proses itu setelah setelah ya setelah Pemilu," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Bamsoet mengklaim semua partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan posisi NasDem untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.
Baca SelengkapnyaBamsoet membantah pihaknya telah memutuskan bahwa pemilihan presiden akan dilakukan oleh MPR
Baca SelengkapnyaPaloh mengingatkan kadernya untuk tidak menghilangkan kesadaran
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengakui, NasDem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena penghormatan kepada hak konstitusional dimiliki seluruh anggota dewan.
Baca Selengkapnya