Kampanye di Solo, Prabowo memercik muka sendiri
Merdeka.com - Keberanian Prabowo menghadapi lawan di kandangnya sudah sering menjadi pembicaraan orang yang membaca riwayat dia selama menjadi tentara. Tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa keberanian itu tidak dibarengi dengan kemampuan taktis yang jitu.
Hal itu diperlihatkan Prabowo saat berkampanye di Solo pada hari Minggu 8 Juni 2014. Di kota Solo yang sudah jelas-jelas merupakan "kandang" Jokowi, Prabowo mengeluarkan pernyataan berapi-api.
Prabowo menegaskan agar dalam Pilpres nanti masyarakat Solo memilih dirinya dan Hatta Rajasa . Prabowo sesumbar bakal menjaga kekayaan Indonesia sambil berkata, "Negara kita negara yang kaya tapi maling-malingnya banyak. Saudara mau dipimpin maling? Makanya pilih nomor satu," terangnya. Entah sadar atau tidak Prabowo melontarkan pernyataan yang dalam banyak hal justru akan memercik pada wajahnya sendiri.
-
Siapa yang operasi Prabowo? Tim dokter itu diketuai oleh Brigjen TNI Purn dr Robert Hutauruk.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Siapa yang memberikan nasihat kepada Prabowo? Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren Cipasung, KH Koko Komarudin Ruhiat salah satu di antaranya yang memberikan nasihat kepada Prabowo.
-
Apa operasi Prabowo? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
Ironisnya, koalisi yang mengusung Prabowo Subianto banyak yang menjadi tersangka korupsi. Masih segar dalam ingatan publik bahwa Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali , yang merupakan koalisi pertama bagi Prabowo telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana haji.
Begitu juga dengan rombongan Partai Keadilan Sejahtera yang mantan Ketua Umumnya Luthfi Hasan Ishaaq sudah lama mendekam di penjara karena terbukti terlibat dalam perkara korupsi daging sapi dengan vonis 16 tahun penjara.
Bahkan dari partai pendukung koalisi yang suaranya paling kecilpun, koalisi Prabowo tetap ketahuan maling. Partai Bulan Bintang, Ketua Umumnya MS Kaban menjadi tersangka KPK dalam kasus korupsi Departemen Kehutanan karena diduga minta komisi dari Anggoro Widjojo beberapa waktu yang lalu. (skj)
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyayangkan ada orang pintar yang tak memahami bagusnya strategi Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto buka suara soal banyak tuduhan negatif kepada dirinya pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku banyak yang menghina dirinya sebagai capres cuma bisa joget
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi contoh pentingnya dukungan unsur pimpinan dalam pemberantasan korupsi melalui peribahasa soal ikan yang busuk.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap semua warga Riau yang hadir untuk memilihnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menduga pihak-pihak yang menakuti-nakuti masyarakat merupakan antek-antek asing yang ingin Indonesia selalu menjadi negara miskin.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memberi peringatan terhadap para koruptor.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, dirinya senang bisa kembali ke Sumatera Barat dan mendapat dukungan.
Baca SelengkapnyaPrabowo berjanji di sisa hidupnya akan berjuang untuk bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat menyinggung pengusaha-pengusaha nakal dan tidak patriotik
Baca SelengkapnyaPrabowo berkomitmen untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut , Prabowo Subianto kembali menyinggung pernyataannya yang menggunakan kata "goblok" beberapa waktu lalu. Dia mengaku bicara apa adanya.
Baca Selengkapnya