Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesiapan KPU Gelar Pilkada Saat Pandemi Diragukan

Kesiapan KPU Gelar Pilkada Saat Pandemi Diragukan Kotak Suara Bekas Pemilu 2019. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Tahapan Pilkada serentak 2020 akan kembali dimulai pada 15 Juni mendatang. Namun, KPU diragukan akan tepat waktu untuk menyiapkan aturan protokol kesehatan yang disyaratkan jika tahapan Pilkada digelar saat pandemi Covid-19.

Pendiri Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), Hadar Nafis Gumay mengatakan KPU hanya memiliki waktu kurang lebih tiga pekan untuk merampungkan PKPU mengenai jadwal tahapan Pilkada. Serta, KPU juga harus mengeluarkan surat keputusan tahapan Pilkada dilanjutkan kembali.

Hadar menilai waktunya terlalu sempit karena PKPU perlu konsultasi dengan DPR, serta perlu waktu diundangkan. Ditambah, KPU perlu menyiapkan peraturan mengenai protokol kesehatan selama tahapan Pilkada. Aturan tersebut kembali perlu dilakukan uji publik dan memakan proses yang panjang.

"Jadi dari segi aturan masih belum ada yang digunakan langsung dalam konteks pandemi ini. Jadi dari sisi itu saja, takarannya masih di bawah sekali. Ini masih di bawah, belum diisi apa yang kita perlukan," ujar Hadar dalam diskusi virtual mengenai Pilkada, Jumat (29/5).

Dia meminta KPU dalam membuat aturan tidak dengan cara dicicil tiap tahapan. Hadar menyarankan KPU membuat aturan dengan protokol kesehatan ini secara menyeluruh hingga proses terakhir.

"Sepertinya KPU tidak demikian, dan akan mendekatinya dengan dicicil peraturannya itu," kata Hadar.

Hadar juga menyoroti tambahan dana yang diperlukan KPU untuk menggelar Pilkada dengan protokol Covid-19. Menurutnya, anggaran ini harus dipastikan kapan dapat turun dan siap digunakan. Dia juga mempertanyakan proses pengadaan logistik terkait protokol kesehatan.

"Masih tanda tanya besar kesiapan dana untuk logistik," ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Senior Program Internasional Institute for Democracy and Electoral (IDEA) Adhy Aman memaparkan keberhasilan Korea Selatan menggelar Pemilu legislatif di tengah pandemi. Korea Selatan berhasil menerapkan Pemilu dengan protokol kesehatan menyesuaikan dengan kondisi.

Adhy mengatakan, Korea Selatan berhasil karena menggelar pemilu dua hari lebih awal. Dari segi aturan dan teknologi juga mendukung. Sebab, di Korea Selatan pemilih dapat mencoblos melalui pos hingga bisa data ke TPS terdekat.

Aturan tersebut sudah diatur sebelum ini. Ditambah, komisi pemilihan di Korea dapat meyakinkan pemilihan berlangsung aman dan diminimalisir penyebaran Covid-19. Serta, Korea Selatan juga memiliki kesiapan dana.

"Kalau mau bandingkan dengan Indonesia apa ini sudah ada kerangka hukum dan pengalamannya?" kata Adhy.

Selain itu, tingginya partisipasi pemilih di Korea Selatan karena saat itu diperlukan stabilitas politik. Banyak warga merasa perlu untuk mencoblos. Berbeda dengan di Iran yang juga menggelar Pemilu di tengah Covid-19, partisipasi pemilihnya menurun.

"Korea itu bisa dikatakan anomali. Karena negara lain jumlah pemilih turun, tapi mereka naik," kata Adhy.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal PDIP Tolak Penggunaan Sirekap
Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal PDIP Tolak Penggunaan Sirekap

Hadi Tjahjanto mengungkapkan, ada mekanisme tersendiri untuk menyelesaikan hal itu.

Baca Selengkapnya
Usulan Pilkada 2024 Ditunda Kembali Mengemuka
Usulan Pilkada 2024 Ditunda Kembali Mengemuka

Usulan penundaan Pemilu 2024 kali ini diutarakan Bawaslu.

Baca Selengkapnya
KPU Ikut Putusan MK soal UU Pilkada, Tapi Konsultasi Dulu ke DPR
KPU Ikut Putusan MK soal UU Pilkada, Tapi Konsultasi Dulu ke DPR

Konsultasi ke DPR RI semata-mata tertib prosedur yang dilakukan KPU RI.

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Minta KPU dan Bawaslu Tak Asal-asalan Bekerja di Pilkada
Ketum Muhammadiyah Minta KPU dan Bawaslu Tak Asal-asalan Bekerja di Pilkada

Dua lembaga ini disebut Haedar juga mendapatkan amanat dari masyarakat sebagai penyelenggara Pileg, Pilpres dan Pilkada.

Baca Selengkapnya
Reaksi Puan Maharani Usai Putusan DKPP ke Ketua KPU
Reaksi Puan Maharani Usai Putusan DKPP ke Ketua KPU

Sanksi diberikan lantaran KPU menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Mahfud Sebut KPU Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada, Cak Imin: Masukan Penting Agar Berhati-Hati
Mahfud Sebut KPU Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada, Cak Imin: Masukan Penting Agar Berhati-Hati

Cak Imin mengatakan pernyataan Mahfud tersebut bisa menjadi warning atau peringatan

Baca Selengkapnya
DPR Batal Sahkan RUU Pilkada, KPU: Kami Tegas Laksanakan Putusan MK
DPR Batal Sahkan RUU Pilkada, KPU: Kami Tegas Laksanakan Putusan MK

KPU memastikan bakal mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat pencalonan di Pilkada 2024 usai DPR batal mengesahkan RUU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Respons KPU soal Usulan Bawaslu Minta Pilkada 2024 Ditunda: Kita Ingin Lebih Cepat, Coblos di September
Respons KPU soal Usulan Bawaslu Minta Pilkada 2024 Ditunda: Kita Ingin Lebih Cepat, Coblos di September

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menginginkan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 lebih cepat dari jadwal.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada
Mahfud MD: KPU Kini Tak Layak Jadi Penyelenggara Pilkada

Mahfud MD mengaku mendapat kabar bahwa komisioner KPU kerap menggunakan fasilitas mewah ketika tugas di daerah namun bukan untuk peruntukkannya.

Baca Selengkapnya
Perludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada
Perludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada

Banyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Jaga Kondusifitas Setelah Pemilu
Pentingnya Jaga Kondusifitas Setelah Pemilu

Usulan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang disuarakan di DPR

Baca Selengkapnya
Bakal Cagub Jakarta Belum Ditetapkan Sudah Keliling, KPU Ingatkan Jangan Curi Start Kampanye
Bakal Cagub Jakarta Belum Ditetapkan Sudah Keliling, KPU Ingatkan Jangan Curi Start Kampanye

Saat disinggung mereka menolak disebut kampanye, namun hanya silaturahmi.

Baca Selengkapnya