Ketika 'halaman pertama' Anas menjadi tren para politisi
Merdeka.com - Anas Urbaningrum belakangan kembali ramai menjadi pemberitaan di media tanah air. Anas yang kerap dituding mantan bendahara umum Partai Demokrat M Nazaruddin terlibat di kasus Hambalang, resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus tersebut, Jumat (22/2).
Selang sehari kemudian, Anas langsung menyatakan mundur dari posisi ketua umum dan kader Partai Demokrat. Dalam pidato pengunduran dirinya, Anas menyatakan penetapan status tersangka dan pengunduran dirinya bukanlah akhir dari segalanya.
Saat itu, Anas menyatakan penetapan status tersangka dan pengunduran dirinya dari Demokrat adalah langkah awal, halaman pertama, dari sebuah langkah besar yang akan dilakukannya.
-
Apa yang menurut Anas Urbaningrum tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Kapan Anas Urbaningrum menyatakan pendapatnya tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Mengapa Anas Urbaningrum menilai tudingan penjegalan capres tidak tepat? “Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya,“ ucap Anas.
-
Bagaimana Anas Urbaningrum menilai proses pencapresan saat ini? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Siapa yang Anas Urbaningrum sebutkan sebagai bacapres? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
"Saya nyatakan ini baru permulaan, hari ini saya nyatakan ini baru sebuah awal langkah-langkah besar. Hari ini saya nyatakan bahwa ini baru halaman pertama. Masih banyak halaman-halaman berikutnya yang akan kita buka dan baca bersama tentu untuk kebaikan kita bersama," kata Anas di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).
Banyak kalangan menilai Anas secara terang-terangan menabuh genderang perang kepada SBY dan elite Demokrat lainnya melalui pernyataan tersebut. Pernyataan itu seakan memberi sinyal kepada SBY dan para elite Demokrat bahwa mantan ketua umum PB HMI itu akan membuat perhitungan atas apa yang menimpanya dengan cara membuka bobrok Partai Demokrat.
Hal itu sontak menarik perhatian media dan publik. Bahkan 'halaman pertama' Anas seakan menjadi tren di kalangan politisi.
Cawagub Jawa Barat, Deddy Mizwar misalnya. Aktor senior itu sengaja mengutip pernyataan Anas saat menanggapi hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei yang memenangkan dirinya di Pilgub Jabar.
"Ini baru permulaan, ini baru halaman pertama," kata Deddy saat jumpa pers di Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/2).
Ucapan Deddy langsung disambut takbir oleh pendukung Aher-Deddy yang memadati ruangan saat itu. "Allahu Akbar, Allahu Akbar," kata pendukung yang bersorak dan bertepuk tangan.
Namun demikian, tidak diketahui motif Deddy Mizwar mengutip kalimat Anas tersebut, apakah berhubungan dengan pasangan yang diusung Demokrat atau bukan.
Tak hanya Deddy Mizwar, calon gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka juga mengutip 'halaman pertama' Anas. Saat itu Rieke tengah menyoroti soal dugaan penyelewengan anggaran di Jawa Barat, yang diduga dilakukan oknum tertentu untuk kegiatan kampanye di Pilgub Jabar.
Namun saat disinggung jika nantinya indikasi penyalahgunaan anggaran di Jawa barat yang mulai marak diberitakan media akhir-akhir ini benar-benar terbukti, Rieke malah mengutip pernyataan Anas.
"Ini baru halaman pertama, ini baru awal," kata Rieke sembari tersenyum di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/2).
Kalimat 'halaman pertama' Anas Urbaningrum rupanya sudah tak asing lagi di semua kalangan. Kalimat itu seakan menjadi 'virus' yang bisa digunakan siapa saja saat ini.
Kini publik menunggu halaman-halaman baru yang akan dibuka Anas. Beranikah Anas membuka 'halaman baru' tersebut?
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaDirektur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaPenelitian tersebut berfokus pada transformasi Anies yang berlatar sebagai akademisi bisa bergelut sebagai politisi.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.
Baca SelengkapnyaMomen debat perdana calon presiden berlangsung sengit antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto saat membahas isu hukum, pada Selasa (12/12/2023).
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
Baca SelengkapnyaAnies membuat Prabowo sampai panas dan memberikan ekspresi meledek.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca Selengkapnya