Lambat tangani kasus "Obor Rakyat", Kapolri didemo
Merdeka.com - Dianggap lambat menangani kasus kampanye hitam Obor Rakyat, ratusan orang menggeruduk Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Juli 2014. Massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Anti Fitnah Jokowi (Grafjo) itu menuntut agar Polri bersikap tegas, dan segera menuntaskan kasus fitnah terhadap Jokowi itu.
"Kami juga minta Pak Kapolri menangkap pelaku fitnah, penyandang dana dan otak di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat," tegas salah seorang pendemo, Firmanto seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa, 1 Juli 2014.
Massa yang mengenakan kaos putih bergambar Jokowi - JK itu mengusung sejumlah tuntutan seperti tangkap dan penjarakan pemimpin redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono beserta aktor intelektual dan inisiator tabloid yang isinya berisi fitnah dan kampanye hitam kepada Jokowi itu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang dituduh mencari sensasi? Replik itu menjawab pleidoi SYL yang menuding jaksa mencari sensasi dalam penuntutan perkara suap dan gratifikasi yang menyeretnya.
-
Siapa yang melaporkan dugaan korupsi? Aktivis koalisi masyarakat sipil dari Reformasi Kepolisian melaporkan dugaan adanya korupsi pada institusi Polri.
Mereka pun meminta agar Polri tidak melakukan aksi tebang pilih dalam menangani kasus ini, apalagi diketahui Setiyardi adalah orang Istana. "Jika Kapolri tidak sanggup menegakkan supremasi hukum, copot saja," kata mereka.
Penanganan kasus Obor Rakyat memang dinilai lambat. Polisi seperti tak punya daya untuk secara cepat mengusut kasus yang sangat meresahkan ini.
Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sidarto Danusubroto, misalnya, menyebut Polri terlalu lambat menangani laporan kasus Obor Rakyat. "Selama ini saya bicara sama Kabareskrim, saya bilang penanganannya lambat sekali. Itu harus ditangani dengan segera," kata Sidharto di Kompleks Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, seperti dikutip Kompas.com, Selasa, 1 Juli 2014.
Ketua MPR RI tersebut juga mengkritik redaktur Obor Rakyat, Darmawan Sepriyossa yang tidak kunjung memenuhi panggilan yang dilayangkan penyidik Bareskrim. Sidharto mengatakan, status Darmawan bisa ditingkatkan menjadi tersangka apabila kembali tidak datang pada panggilan ketiga. Menurut dia, demokrasi di Indonesia tidak seharusnya dibangun atas dasar fitnah melalui kampanye jahat.
Jika tidak dituntaskan, lanjut Sidharto, maka kasus ini akan menjadi preseden buruk bahwa kandidat memenangi pemilu presiden karena menghalalkan kampanye jahat. (skj) (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.
Baca SelengkapnyaSelain Kapolri dan Kapolda Metro, MAKI menggugat Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Narendra Jatna.
Baca SelengkapnyaKPK memberikan kewenangan sepenuhnya atas laporan tersebut ke Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaDengan adanya aksi bakar ban tersebut, membuat jalan arteri atau non-tol menuju arah ke wilayah Jakarta Barat yang melalui depan Gedung DPR/MPR RI ini pun ditut
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaRonny Talapessy meminta masyarakat melaporkan jika terjadi pengrusakan
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca Selengkapnya