Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Larang Munas, Menko Polhukam bikin kisruh Golkar dan pemerintah

Larang Munas, Menko Polhukam bikin kisruh Golkar dan pemerintah tedjo edhy purdjianto. ©wordpress.com

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno meminta Kapolri Jenderal Sutarman untuk tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Permintaan tersebut disampaikan mengingat bentrokan dua kubu berseberangan dalam rapat pleno persiapan munas di DPP Golkar.

"Jadi Golkar itu kan akan Munas Januari 2015, dia lakukan rapimnas di Yogya. Diputuskan sepihak, ARB maju dan dimajukan jadi tanggal 30 November-3 Desember. Tadi yang pro dan kontra itu bentrok sampai ada yang luka-luka. Saya sarankan Polri supaya tidak berikan izin di Bali tanggal 30," ujar Tedjo di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (25/11).

Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menilai pernyataan Tedjo bisa makin memperkeruh hubungan Partai Golkar langsung dengan pemerintah. Meski sebenarnya pada awalnya hanya ingin memberi saran terbaik soal Munas Golkar.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi saya kira tindakan Menko Polhukam sebenarnya cuma memberi saran. Namun saya kira malah jadinya memperkeruh hubungan Golkar dengan pemerintah," kata Arya kepada merdeka.com, Rabu (26/11).

Menurut Arya, alasan Tedjo Edhy juga tak masuk akal. Tedjo sempat beralasan tindakan itu terpaksa dilakukan mengingat lokasi penyelenggaraan munas merupakan destinasi wisata nasional dan internasional. Jika tetap dipaksakan dengan kondisi seperti yang berlangsung di DPP Golkar, maka akan berdampak pada industri pariwisata Indonesia.

"Saya kira meski itu saran, usulan lokasi baru oleh Menko Polhukam tapi di saat Golkar sedang memanas efeknya justru bisa menjadi negatif. Sebaiknya Menko Polhukam dan pemerintah tidak membuat pernyataan blunder yang ada kesan ikut terlibat," ujarnya.

Arya juga menilai pernyataan Menko Polhukam kemarin bisa membuat suhu politik memanas kembali. Sebabnya, Tedjo Edhy dulunya merupakan politisi NasDem yang pernah bersaing dengan Ical.

"Ada kesan dari Menko Polhukam ikut terlibat dan ikut mengintervensi. Masalah munas ini tentu bisa menjadi kekhawatiran karena bisa memanaskan Golkar dan NasDem, karena dulu pernah punya persaingan dengan Ical di munas sebelumnya," paparnya.

"Saya kira biarkan saja kalau Golkar memang ada potensi kisruh, yang harus dilakukan Menko Polhukam adalah cukup mempersiapkan pengamanan persoalan keamanan dari Polri dll," imbuh Arya. (mdk/gib)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub

Waketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.

Baca Selengkapnya
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir

Munaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
JK Vs Agung Laksono Berebut PMI, Waketum Golkar: Contoh Tidak Baik
JK Vs Agung Laksono Berebut PMI, Waketum Golkar: Contoh Tidak Baik

Wakil Ketua Umum Golkar Idrus Marham bicara mengenai kisruh di Palang Merah Indonesia (PMI) antara Agung Laksono dan Jusuf Kalla.

Baca Selengkapnya
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto

Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Dewan Pakar Dianggap Biang Kerok Isu Munaslub Golkar
Klarifikasi Dewan Pakar Dianggap Biang Kerok Isu Munaslub Golkar

Sebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar

JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Dewan Etik Panggil Eksponen Golkar untuk Klarifikasi Wacana Munaslub Lengserkan Airlangga
Dewan Etik Panggil Eksponen Golkar untuk Klarifikasi Wacana Munaslub Lengserkan Airlangga

Dalam forum klarifikasi, Dewan Etik mempersilahkan Lawrence menjelaskan latar belakang pernyataannya terkait wacana munaslub.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub

Belakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Ulama Harap Kinerja Airlangga Majukan Ekonomi Umat Tak Diganggu
Ulama Harap Kinerja Airlangga Majukan Ekonomi Umat Tak Diganggu

Samsul Ma'arif juga mengapresiasi sikap Airlangga yang selama ini memiliki kepedulian terhadap pesantren.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical "Golkar Jangan Mau Diatur Orang Luar!"

Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya