Makin Panas! Kader Demokrat Tolak AHY Aklamasi di Kongres
Merdeka.com - Perseteruan jelang Kongres Demokrat 2020 kian panas. Klaim Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal didaulat sebagai Ketua umum secara aklamasi di kongres membuat akar rumput partai teriak.
Wakil Ketua DPAC Pasar Rebo Jaktim Syupardi Sali menegaskan, isu Edhie Baskoro (Ibas), adik AHY kumpulkan tanda tangan ke DPD/DPC untuk memenangkan kakaknya secara aklamasi itu tidak benar.
"Tentang Ibas mengumpulkan dukungan untuk aklamasi AHY yang disampaikan oleh Herzaky Mahendra, mantan deputi Kogasma dan mantan Caleg nomor urut 2 Dapil Kalbar 1, sangatlah tidak realistis dan tidak menghormati suara tingkat daerah yang juga memiliki pilihan mereka sendiri,” kata Syupardi, Sabtu (29/2).
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju tidak khawatir dengan wacana duet Sandiaga-AHY? Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menjelaskan, Koalisi Indonesia Maju yang partainya bangun dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, serta PKB dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak khawatir dengan poros tersebut.
-
Di mana AHY dilantik? Pelantikan yang dipimpin langsung oleh presiden Joko Widodo ini disiarkan di beberapa stasiun TV.
-
Kenapa AHY disebut calon ibu negara? Kembali ke Annisa Pohan, netizen menyebut wanita berusia 42 tahun ini memiliki aura positif. Tak heran jika ia disebut sebagai calon ibu negara di masa depan.
-
Apa yang AHY lakukan dalam rapat tersebut? Inilah satu momen besar saat AHY memimpin rapat.
-
Apa pendapat Sekjen Partai Gerindra soal wacana duet Sandiaga-AHY? Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, pihaknya menghormati setiap keputusan koalisi partai politik untuk mengusung siapa pun sosoknya menjadi capres maupun cawapres.
Sebelumnya, Politikus Demokrat Herzaky Mahendra mengakui informasi dari sumber merdeka.com yang mengatakan Ibas tengah kumpulkan tanda tangan ke daerah-daerah untuk kongres. Namun Herzaky membantah, pengumpulan tanda tangan itu untuk Ibas maju ketum, tapi mendukung pencalonan AHY.
Syupardi meminta agar kader Demokrat jangan memperkeruh keadaan dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berkesan mengadu domba. Dia menyayangkan juga skenario aklamasi untuk AHY yang dibocorkan Herzaky.
"Tetapi satu sisi ini juga menjelaskan penyusun skenario aklamasi yang merancang terlalu vulgar, tidak cantik, dan justru bisa menimbulkan bibit perpecahan di akar rumput, sesuatu hal yang sangat dihindari Ketua Umum Partai Demokrat Bapak SBY," tambahnya.
Syupardi berharap, para petinggi Demokrat untuk selalu bijaksana dalam menyampaikan pendapat mereka.
Jangan sampai partai kita yang besar ini malah terpecah belah karena pernyataan segelintir orang dekat yang belum jelas posisinya sebagai apa, tegas dia.
Skenario AHY Aklamasi
Diberitakan sebelumnya, Herzaky mengklarifikasi kabar Ibas ingin maju sebagai calon ketua umum di Kongres 2020. Ibas sebelumnya dikabarkan tengah mengumpulkan tanda tangan ke daerah-daerah untuk ikut berkontestasi di kongres.
Politikus muda Partai Demokrat, Herzaky mengakui memang Ibas mengumpulkan surat dukungan. Tapi bukan untuk maju sebagai calon ketua umum. Melainkan mengamankan kursi ketua umum dari orang ketiga.
Terlebih, Herzaki bercerita, bahwa Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya sudah tak ingin lagi memimpin partai Demokrat.
"Membaca sinyalemen Pak SBY tidak maju lagi sebagai Ketum Demokrat, maka sejak Rapimnas 2018, EBY (Ibas) mengumpulkan surat dukungan sebagai upaya pengamanan internal agar kursi Ketum tidak jatuh keluar dari pengurus inti Demokrat yang saat ini tengah berjuang menyelamatkan Partai," jelas Herzaky saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/2).
Herzaky menegaskan, Ibas bersama para pengurus daerah memiliki konsensus. Isinya, seluruhnya sepakat AHY menjadi ketua umum secara aklamasi di kongres nanti.
"Seluruh pimpinan partai, ketua-ketua DPD dan DPC serta EBY (Ibas) sendiri memiliki konsensus untuk mendukung dan mengusung AHY sebagai calon ketua Umum 2020 secara aklamasi," tegas dia.
Sekali lagi, dia membantah informasi yang menyatakan bahwa Ibas dan AHY saling berebut alias dwitunggal di internal Demokrat.
"AHY-EBY solid untuk bersama-sama memajukan Partai bersama seluruh kader Partai Demokrat," tutup dia.
Gerakan Silent
Awalnya, sumber merdeka.com mengungkap, Ibas tengah mengumpulkan tanda tangan di daerah demi maju Kongres Demokrat.
"Ibas sudah kumpulkan tanda tangan dukungan tertulis, kakaknya sepertinya kalah selangkah," kata sumber merdeka.com.
Ibas disebut sudah mendapatkan sejumlah tanda tangan dari pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota sejumlah daerah.
Ibas tak bisa dikonfirmasi soal ini. Merdeka.com telah mencoba mengontak langsung Ibas maupun melalui stafnya. Namun saat diminta wawancara tentang Kongres Demokrat, tidak ada jawaban lagi.
"Mereka sepertinya gerakan silent," bisik sumber itu lagi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.
Baca SelengkapnyaAHY juga berpesan bahwa perjuangan kader partainya hingga kini tentu ada imbalan yang akan dihasilkan kedepannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini Demokrat telah memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan karena merasa dikhianati
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan, partainya bakal bergabung ke koalisi baru.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono, menyatakan partainya tidak mendukung wacana hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Kata maaf dijadikan obat yang murah untuk pengingkaran atas sebuah komitmen," kata AHY.
Baca SelengkapnyaDPD Demokrat Jawa Tengah kecewa dengan keputusan rencana duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaAHY mengingatkan jika waktu deklarasi mundur terus maka isu akan bermunculan.
Baca SelengkapnyaAkibat, calon yang tidak cukup mendapatkan dukungan partai politik tak bisa ikut berkontestasi. Dan ini dampak, sistem pilkada yang telah disepakati.
Baca SelengkapnyaKemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
Baca SelengkapnyaAHY memutuskan untuk move on setelah memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) usai mengusung Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaDemokrat buka-bukaan NasDem menolak AHY jadi Cawapres Anies
Baca Selengkapnya